Hidup Sehat dengan Rutin Jalan Kaki
Pagi ini saya memilih untuk berjalan kaki mengelilingi komplek. Setelah rutin lari dan jalin kaki, saya merasa ada yang kurang jika melewati satu sesi saja. Jalan kaki ternyata bisa membuat ketagihan kalau sudah dijadikan sebuah kebiasaan.
Aktivitas di depan layar komputer dan smartphone membuat gerak seseorang berkurang. Ditambah dengan konsumsi makanan berminyak dan berpemanis, tubuh setiap harinya menumpuk banyak sekali residu berbahaya.
Tanpa kita sadari, duduk terlalu lama menyebabkan resiko pada kesehatan. Organ tubuh kita berfungsi dengan baik manakala kita menjaga keseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dan memperbanyak gerak.
Banyak hal yang didapat ketika berjalan kaki. Ketika saya melintasi perumahan warga, sering kali ide-ide baru bermunculan seketika. Saya pernah membaca jika saat bergerak, neuron dalam otak terhubung lebih cepat.
Artinya, otak kita berfungsi maksimal manakala bergerak. Benarkah orang yang suka jalan kaki pikirannya lebih tajam? menurut saya ada benarnya juga.
Ibarat air yang terus mengalir, warnanya cerah dan jernih. Sebaliknya, air yang menetap lama di dalam sebuah kolam akan mengundang bakteri dan kuman. Akhirnya berbagai penyakit muncul.
Nah, tubuh kita juga demikian. Kalau terlalu lama diam, maka penyakit muncul tanpa diundang. Untuk itu, perbanyak berjalan kaki agar proses detoksinasi racun berjalan lancar.
Saya baru terbiasa jalan kaki beberapa bulan yang lalu. Awalnya hanya sebagai eksperimen untuk melihat sejauh mana lari dan jalan kaki berefek pada tubuh. Wah, hasilnya luar biasa.
Saya merubah pola makan, memperbanyak gerak, dan rutin mengkonsumsi air kelapa. Hasilnya cukup memuaskan. Badan terasa lebih berstamina, tidak mudah sakit dan lebih mudah fokus.
Idealnya, setiap orang harus berjalan 3-5 km per hari. Rata-rata orang Indonesia tidak mencapai angka tersebut. Apalagi dengan ritme pola hidup sekarang.
Banyak penyakit yang mudah hilang jika mau rutin jalan kaki. Konsumsi karbohidrat berlebih membuat tubuh lemas. Dengan berjalan, kita sebenarnya meringankan fungsi organ tubuh.
Bayangkan betapa sengsaranya organ jantung, liver, pangkreas dan ginjal jika kita malas bergerak. Racun-racun tak terlihat menumpuk dalam tubuh bertahun lamanya. Lalu, kebiasaan duduk lama atau tidur tidak teratur membawa dampak buruk bagi kesehatan di kemudian hari.
Sehari yang lalu, saya mendengar kabar seseorang yang terpaksa harus memasang ring di jantung. Ia terbiasa kerja di waktu malam bertahun-tahun. Sedangkan waktu pagi sampai sore dibuat untuk tidur. Saat organ tubuh memberontak, berubahlah ia menjadi penyakit berbahaya.
Kadangkala, kita sering mengacuhkan kebiasaan hidup sehat. Hal-hal kecil dianggap sepele sampai tubuh tidak mampu membendung lagi. Akumulasi dari kebiasaan buruk di masa muda baru dirasa di masa tua.
Kebiasaan merubah jam tidur dari malam ke pagi sungguh merugikan organ tubuh kita. Setiap organ bekerja dengan ritme jam yang sudah terbentuk alami. Istilah ilmiahnya adalah irama Sirkadian atau jam biologis tubuh.
Sedikit saja kita merubah jam biologis tubuh, konsekuensinya akan kita tanggung di waktu yang tidak bisa diprediksi. Boleh jadi berimbas pada daya tahun tubuh, kerusakan organ internal, atau kehilangan nyawa.
Untuk itu, hidup sehat dimulai dengan hal-hal kecil. Pola makan sehat, waktu tidur cukup, dan olahraga teratur. Tiga hal ini perlu diperhatikan dan diusahakan. Hidup sehat sebenarnya tidaklah mahal. Mulailah dengan memperbanyak jalan kaki setiap hari.
Ya, jalan kaki terlihat kecil. Cobalah rutinkan dan jadikan sebuah kebiasaan. Akumulasi dari kebiasaan sederhana seperti jalan kaki, makan sehat dan tidur cukup adalah tabungan kesehatan untuk digunakan di masa tua.
Yuk, perbanyak jalan!