Informasi Terpercaya Masa Kini

Senyum Titiek Soeharto Saat Ditanya Siapkah Jadi Ibu Negara,Kembali Rujuk dengan Prabowo?

0 3

BANGKAPOS.COM–Setelah Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, perhatian publik tidak hanya tertuju pada sang presiden, tetapi juga pada sosok mantan istrinya, Titiek Soeharto.

Mantan istri Prabowo ini hadir dalam upacara pelantikan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).

Titiek, yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terpilih periode 2024-2029, tampak berkaca-kaca saat Prabowo menandatangani berita acara pelantikan.

Dengan mengenakan kebaya adat Jawa berwarna biru muda, kehadiran Titiek Soeharto menarik perhatian, apalagi setelah kabar bahwa ia sempat mengunjungi kediaman Prabowo menjelang hari pelantikan.

Pelantikan Prabowo juga memunculkan pertanyaan di kalangan publik mengenai siapa yang akan mendampingi presiden sebagai Ibu Negara.

Nama Titiek Soeharto langsung mencuat ke permukaan, mengingat kedekatannya dengan Prabowo dan kehadirannya dalam beberapa momen penting, termasuk pelantikan.

Namun, ada juga spekulasi lain yang menyebut bahwa Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bisa saja mengemban peran tersebut.

Selain itu, muncul pula dugaan apakah Indonesia akan melewati masa tanpa Ibu Negara, mengingat situasi pribadi Prabowo yang tidak memiliki istri saat ini.

Rumor soal Prabowo dan Titiek Soeharto kembali rujuk kembali muncul.

Sebenarnya, Titiek Soeharto bukan tak pernah ditanya soal kesiapan jadi Ibu Negara hingga rencana rujuk dengan Prabowo Subianto.

Mengutip kompas.com, pertanyaan itu sempat diajukan wartawan ketika Titiek Soeharto, turut hadir dalam penetapan mantan suaminya itu sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024 di kantor KPU RI, Rabu (24/4/2024) lalu.

Didampingi Didiet Hediprasetyo, putra semata wayang mereka berdua hasil pernikahannya dengan Prabowo, Titiek tersipu saat ditanya apakah siap menjadi Ibu Negara.

Saat ditanya seperti itu, Titiek tampak tersenyum dan langsung memalingkan wajahnya untuk masuk ke dalam mobil.

Sementara itu, hubungan Titiek dan Prabowo belakangan kian disorot lantaran keduanya sering tampil akrab dan hangat bersama Didiet.

Titiek beberapa kali memamerkan momen itu.

Pada 14 April lalu, misalnya, dia mengunggah ke Instagram foto khusus saat disuguhi kue ulang tahun oleh Prabowo yang hadir pada acara syukurannya.

Ia juga mengunggah foto kehangatannya dengan Prabowo pada 20 Maret, ketika KPU mengumumkan Prabowo sebagai capres dengan perolehan suara terbanyak pada Pilpres 2024.

Selebihnya, masih banyak foto bertebaran yang diunggah Titiek yang menampilkan kehangatan antara dirinya, Prabowo, dengan Didiet.

Masih menurut Kompas.com, status pernikahan Prabowo dan Titiek termuat di dalam dokumen pencalonan masing-masing yang didaftarkan ke KPU RI.

Selain Prabowo yang maju capres, Titiek juga maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI pada daerah pemilihan DI Yogyakarta.

Perempuan bernama asli Siti Hediati itu dipastikan meraih kursi DPR RI berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, Sabtu (9/3/2024).

Titiek yang juga kader partai besutan Prabowo, Gerindra, itu meraup 145.489 suara sekaligus menjadikannya caleg Partai Gerindra dengan coblosan terbanyak.

Sementara itu, Gerindra sendiri mengantongi 272.165 suara seantero Yogyakarta, sehingga hanya berhak atas satu kursi di Senayan yang menjadi jatah Titiek.

Di dalam dokumen pendaftaran Prabowo sebagai capres 2024-2029, status pernikahan Menteri Pertahanan itu tertulis “pernah”.

Sementara itu, Titiek hanya menulis huruf “P” dalam kolom yang sama dokumen pendaftarannya sebagai caleg DPR RI, yang berarti “pernah”.

Jawaban Titiek Soeharto Soal Rujuk dengan Prabowo

Pada kesempatan lainnya, Titiek Soeharto juga pernah ditanyai kemungkinannya untuk rujuk dengan Prabowo Subianto.

Pada sebuah video yang beredar, terlihat Titiek masih muda diwawancarai wartawan terkait hubungannya dengan Prabowo.

Namun Titiek menyatakan bahwa: “Memang pernah pisah? Tanya aja sama penghulunya,”ujarnya. 

Pada sebuah wawancara dengan Aiman yang yang dikutip Tribun Kaltim, Titiek memberi jawaban mengejutkan soal hubungannya dengan Prabowo Subianto

Hal ini dapat dilihat pada video yang beredar dan diunggah oleh akun TikTok @hansipsenior, Rabu 19 Desember 2023.

Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat Titiek Soeharto memberikan pengakuan mengejutkan tentang isu yang menyebut bahwa dirinya tidak pernah bercerai dengan Prabowo sampai saat ini.

Saat ditanya tentang kehidupan pribadinya termasuk tentang hubungannya dengan Prabowo, Titiek Soeharto pun menjelaskan hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja.

Bahkan mereka tidak pernah ada masalah yang terjadi meski diberitakan sempat cerai pada tahun 1998.

“Tapi ada keinginan gak sih mbak?”, tanya Aiman selaku pewawancara.

“Keinginan apa?, tanya Titiek Soeharto.

“Keinginan untuk rujuk?,” lanjut Aiman.

“Nggak usah kok rujuk. Kita nih hubungannya baik. Tidak pernah ada perselisihan atau apa,” kata Titiek Soeharto.

“Tidak seperti di infotainment. Kalau ada orang bercerai ribut-ribut. Kita nggak pernah ribut. Kita satu suara ya,” lanjut Titiek Soeharto.

Adapun Titiek Soeharto juga menjelaskan bahwa dirinya memang berpisah namun hal tersebut tidak menjadi konsumsi publik.

Sebagai tambahan informasi, sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Prabowo dan Titiek Soeharto memang pernah membina rumah tangga, setidaknya selama 15 tahun.

Meski kini tak lagi bersama sebagai pasangan suami-istri, namun Prabowo dan Titiek Soeharto masih kerap bertemu dalam berbagai acara.

Keduanya tetap menjalin silaturahmi baik dan rukun hingga kini.

Mereka bersama membesarkan sang buah hati anak semata wayangnya yakni Didit Hediprasetyo.

Kisah cinta

Dikutip pemberitaan Kompas.com pada 22 Desember 2023, hubungan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto berawal dari sebuah perkenalan.

Titiek Soeharto merupakan murid dari Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo Subianto.

Dari pertemuan inilah akhirnya Prabowo dan Titiek Soeharto menjalani sebuah hubungan romantis. Mengetahui sang putra berpacaran dengan Titiek Soeharto, Sumitro berpesan kepada anaknya untuk serius dalam menjalani hubungannya

 Pada akhirnya, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto menikah pada Mei 1983.

Dari pernikahan ini, mereka dianugerahi seorang putra semata wayang bernama Ragowo Hediprasetyo atau yang akrab disapa Didiet Prabowo.

Sayangnya, pernikahan Prabowo dan Titiek hanya bertahan 15 tahun. Mereka memutuskan bercerai pada Mei 1998.

Usut punya usut, perceraian keduanya disebabkan oleh memburuknya hubungan keluarga yang dibumbui oleh isu politik.

Sebab, berdasarkan dari isu yang beredar, Prabowo Subianto dituding mengkhianati Soeharto, sang mertua.

Seperti yang tercatat dalam sejarah, pada Mei 1998, kerusuhan besar-besaran terjadi.

Bahkan, Prabowo Subianto juga dituding membiarkan para mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR dalam rangkaian Kerusuhan Mei 1998 yang terjadi.

Disebutkan bahwa pada saat itu Titiek Soeharto hanya menangis melihat sang suami dituduh mengkhianati Soeharto.

Namun, terlepas dari berbagai kabar burung yang beredar, tidak dapat dipastikan secara pasti apa penyebab perceraian antara Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto.

Tudingan yang dilemparkan kepada Prabowo pada 1998 juga belum terbukti benar atau salahnya.

Pentingnya Peran Ibu Negara

Seberapa penting peran ibu negara pernah dijelaskan sejarawan Bonnie Triyana.

Ia menilai  penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.

Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah ‘settle’, peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.

“Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden,” katanya ditkutip dari wawancara dengan ABC Radio Australia.

“Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga.”

Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang “prosedural” dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara “akan sangat berpengaruh.”

Sementara itu, Peneliti BRIN Dr Athiqah Nur Alami, akrab disapa Tika, mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan “pilar” bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.

Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.

“Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan … dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang,” ujarnya.

“Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain … itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah.”

Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.

Namun ia menilai sebagai konsekuensi, akan ada peran sosial ibu negara yang hilang.

“Dalam konteks sosial budaya, artinya sosial kemasyarakatan dalam konteks Indonesia [ibu negara diperlukan] sebagai kekuatan penyeimbang,” katanya.

“Biasanya laki-laki dilihat mungkin keras, punya personifikasi yang sulit dan enggak negotiable (bisa diajak bernegosiasi).

“Tapi ketika didampingi ibu negara bisa melembutkan ‘hard lines’ suami mereka.”

Bonnie mengatakan pembicaraan tentang ibu negara dan Prabowo sudah ada sejak Pilpres tahun 2014.

“Masyarakat kan semakin terbuka, tidak mempersoalkan ada atau tidaknya (ibu negara),” kata Bonnie.

“Zaman dan pikiran orang bisa berubah.”

(Tribun Kaltim/ Kontan/ Kompas.com/ Bangkapos.com)

Leave a comment