Informasi Terpercaya Masa Kini

Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

0 4

TEMPO.CO, Jakarta – Militer Israel mengatakan Hizbullah telah menembakkan puluhan roket dan beberapa drone ke wilayah Israel utara pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Serangan ini membunuh satu orang. Sementara itu sebuah drone mengarah langsung ke rumah liburan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Serangan kelompok Lebanon yang didukung Iran itu terjadi ketika para pejabat kesehatan di Gaza, di mana Israel telah memerangi kelompok militan Palestina Hamas selama lebih dari satu tahun, mengatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan lebih dari 30 orang di seluruh wilayah itu.

Kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar tidak mampu mengakhiri perang yang telah berlangsung selama satu tahun dan kini meluas ke Lebanon dan Suriah. Sinwar, dalang serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, dibunuh oleh tentara Israel di daerah kantong Palestina pada Rabu.

Para saksi mata menggambarkan para penumpang berlarian keluar dari mobil setelah sebuah ledakan, kemudian melihat sisa-sisa tubuh seorang penumpang yang hangus terbakar setelah ledakan kedua.

Militer Israel sedang menyelidiki laporan serangan tersebut, kata seorang juru bicara. Tidak ada komentar segera dari Hizbullah, kelompok bersenjata Lebanon yang memerangi pasukan Israel di perbatasan selatan Lebanon dan yang pimpinan puncaknya telah menderita luka-luka akibat serangan Israel.

Netanyahu Tidak Ada di Tempat

Sedikitnya empat serangan Israel menghantam pinggiran selatan Beirut pada Sabtu sore, menurut saksi mata Reuters, setelah juru bicara militer Israel mengeluarkan peringatan di platform media sosial X untuk dua lokasi di daerah tersebut.

Hizbullah pada tengah hari pada Sabtu telah mengklaim 11 serangan terhadap target-target militer Israel sejak tengah malam, semuanya dengan tembakan roket. Tidak ada komentar langsung dari pihak Hizbullah mengenai serangan pesawat tak berawak atau serangan yang menargetkan rumah Netanyahu.

Di Israel utara, beberapa roket berhasil dicegat, namun satu roket menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, menurut polisi.

Satu orang tewas dan sedikitnya sembilan orang terluka di lokasi yang berbeda, kata layanan ambulans Israel. Sirene serangan udara membuat orang-orang berlarian ke tempat penampungan.

Juru bicara Netanyahu mengatakan bahwa sang perdana menteri tidak berada di sekitar rumah peristirahatannya di Caesarea dan tidak ada korban jiwa.

Seorang penduduk kota pesisir tersebut mengatakan kepada N12 News Israel bahwa helikopter terdengar di atas kota sebelum sebuah ledakan besar mengguncang jalanan.

Kemudian, media Israel mempublikasikan video Netanyahu yang sedang berjalan di sebuah taman. “Tidak ada yang akan menghalangi kami, kami akan terus maju sampai kemenangan,” katanya dalam video yang direkam oleh salah satu ajudannya.

Kegagalan Besar dalam Operasi Pencegatan

Media Israel melaporkan kegagalan besar dalam sebuah operasi pencegatan, ketika sebuah drone yang menyusup terbang tepat di samping helikopter militer yang sedang mencarinya di pinggiran Haifa yang diduduki.

Tiga drone meluncur dari Lebanon ke Haifa, dan hanya dua yang terdeteksi dan dicegat, menurut militer Israel. Namun, drone ketiga tepat menghantam sebuah bangunan di Caesarea, yang kemudian dikonfirmasi sebagai kediaman Netanyahu. Para saksi mata menegaskan bahwa ledakan itu sangat besar.

Drone tersebut terbang sekitar 70 kilometer dari Lebanon dan langsung menghantam sebuah bangunan di Caesarea, dengan pecahan-pecahan peluru yang mencapai bangunan di sebelahnya, menurut Yedioth Ahronoth.

Sirene berbunyi di pangkalan militer di pemukiman Glilot di Tel Aviv utara setelah drone itu memasuki wilayah udara yang diduduki. Namun, untuk pertama kalinya, sirene berbunyi di Tel Aviv tanpa diaktifkan di aplikasi seluler front internal. Dengan demikian, para pemukim tidak diberitahu tentang perintah evakuasi.

Tentara pendudukan Israel juga mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu terus melayang di atas kepala selama satu jam sebelum menghantam gedung, menggambarkan peristiwa itu sebagai “pagi yang berat.”

Kritik Media Israel

Pengamat militer Israel dan media mulai mengkritik sistem pertahanan udara yang gagal mencegat drone Hizbullah dan mencegahnya mencapai target.

Media Israel melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel membuka investigasi atas kegagalan sistem pertahanan udara dalam mencegat pesawat tanpa awak yang menargetkan kediaman Netanyahu, serta kegagalan mengaktifkan sirene.

Mengomentari insiden tersebut, Itay Blumental, koresponden urusan militer untuk Kan Channel Israel, mengatakan bahwa “Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan untuk mencegatnya.”

Koresponden tersebut menjelaskan bahwa “drone tersebut mampu melintasi jarak 70 km dari Lebanon dan menghantam sebuah bangunan di Caesarea” yang sesekali didiami Netanyahu, yang “mengkhawatirkan karena drone tersebut menempuh jarak yang relatif jauh dan menghantam bangunan tersebut secara langsung.”

Radio Angkatan Darat Israel mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa dinas keamanan sedang “menyelidiki celah keamanan yang memungkinkan sebuah drone mencapai kediaman Netanyahu di Caesarea,” sebuah insiden yang dianggap sebagai “kegagalan keamanan yang sangat mencolok.”

Status siaga dinaikkan “untuk semua simbol otoritas di Israel setelah kediaman Netanyahu menjadi target sebuah pesawat tak berawak dari Lebanon,” seperti yang dikonfirmasi oleh surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.

Sementara itu, Maariv menyesalkan kejadian ini merupakan insiden ketiga dalam waktu sekitar satu minggu di mana sebuah drone yang datang dari Lebanon mampu menjangkau jauh ke dalam wilayah “Israel”.

Mengomentari penargetan kediaman Netanyahu, Kan melaporkan bahwa Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan udara mencegatnya.

Respons Hizbullah terhadap Serangan Brutal Israel

Hizbullah telah membawa operasinya ke tingkat yang lebih tinggi, tambah Kan, menyebut apa yang terjadi sebagai “insiden yang sangat dramatis.”

Polisi Israel kemudian bergegas memblokir jalan di daerah tersebut dan mencegah media untuk mendekati lokasi kejadian.

Di wilayah Palestina yang diduduki, sistem GPS juga terganggu. Lebih dari satu juta pemukim bergegas ke tempat perlindungan selama satu jam terakhir, ketika sirene meraung-raung di permukiman utara, sampai ke Hod HaSharon.

Sejauh ini, kantor Netanyahu menolak untuk mengungkapkan lokasi perdana menteri pada saat ledakan pesawat tak berawak di Kaisarea, menurut Yedioth Ahronoth.

Surat kabar Israel tersebut mengatakan bahwa masih belum jelas apakah Netanyahu berada di kediaman pribadinya di Caesarea pagi ini saat ledakan pesawat tak berawak terjadi, dan kantornya menahan diri untuk tidak mengomentari keberadaannya.

Hal ini terjadi ketika Perlawanan Islam di Lebanon – Hizbullah bersumpah untuk meningkatkan operasinya sebagai respons terhadap serangan brutal Israel di Lebanon dan genosida di Gaza.

Hizbullah telah tanpa henti melakukan operasi-operasi penting di seluruh front utara, mulai dari menghadapi tentara pendudukan Israel yang mencoba menyusup ke Lebanon Selatan, menghancurkan Merkava mereka, dan menyerang pangkalan-pangkalan militer di seluruh wilayah utara yang diduduki dan jauh ke dalam wilayah-wilayah yang diduduki.

Sebuah pernyataan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Ruang Operasi Hizbullah mengumumkan transisi ke fase eskalasi baru dalam konfrontasi dengan musuh Israel, yang rinciannya akan terungkap dalam beberapa hari mendatang.

REUTERS | AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Vladimir Putin Ingin Pedamaian Jangka Panjang dengan Ukraina

Leave a comment