Informasi Terpercaya Masa Kini

Pemimpin Tertinggi Iran Buka Suara soal Kematian Yahya Sinwar dan Nasib Hamas Setelahnya

0 3

TEHERAN, KOMPAS.com – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei buka suara soal nasib Hamas setelah pemimpinnya Yahya Sinwar tewas dalam operasi militer Israel di Gaza pada Rabu (16/10/2024).

Ia pada Sabtu (19/10/2024) menyatakan, kelompok Hamas di Palestina masih hidup dan akan tetap bertahan meskipun pemimpinnya Yahya Sinwar terbunuh,

“Kehilangannya tentu saja menyakitkan bagi front perlawanan (terhadap Israel), tetapi tidak akan berakhir dengan kesyahidan Sinwar. Hamas masih hidup dan akan tetap hidup,” ucap Khamenei, dikutip dari AFP.

Baca juga: Hamdan, Komandan Batalion Hamas atau Pengawal Yahya Sinwar, Tewas Jumat Kemarin

Dalam pidato pertamanya tentang pemimpin Hamas itu setelah kematiannya, Khamenei menyebut, Sinwar adalah tokoh perlawanan dan perjuangan yang paling bersinar.

“Dia berdiri dengan tekad yang teguh melawan musuh yang kejam dan agresif dan menampar mereka dengan kebijaksanaan dan keberanian,” tambahnya.

“Dia meninggalkan pukulan yang tidak dapat diperbaiki pada 7 Oktober 2023 sebagai warisannya dalam sejarah wilayah ini, dan kemudian dia melambung dengan kehormatan dan kebanggaan untuk naik ke surga para syuhada,” ucap Khamenei.

Iran tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan telah menjadikan dukungannya terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam 1979.

Baca juga:

  • Hasil Otopsi Israel: Yahya Sinwar Tewas karena Tertembak di Kepala
  • Begini Reaksi Dunia Setelah Israel Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
  • Warga Israel Rayakan Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Sinwar, yang telah lama berada dalam bayang-bayang, mengambil alih jabatan sebagai pemimpin Hamas setelah pembunuhan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, pada Juli di ibu kota Iran, Teheran.

Pembunuhan itu secara luas ditudingkan kepada Israel, yang tidak pernah mengaku bertanggung jawab.

Leave a comment