Informasi Terpercaya Masa Kini

Israel Tambah Pertahanan Udara dengan Anti-Rudal Canggih THAAD, Apa Itu?

0 3

KOMPAS.com – Israel dikabarkan menambah pertahanan udaranya dengan sistem anti-rudal canggih THAAD, setelah iron dome dianggap cukup “rapuh” menahan serangan Hizbullah.

Sebagaimana diketahui, Hizbullah kembali membobol pertahanan udara Israel dalam serangan pesawat nirawak (drone) pada Minggu (13/10/2024) lalu.

Serangan tersebut menyasar pangkalan Brigade Golani di Binyamina-Giv’at Ada, dekat Distrik Haifa, Israel utara.

Baca juga: Israel Jatuhkan Bom di Kamp Pengungsian Dekat RS Syuhada Al Aqsa Saat Warga Sipil Terlelap

Ini adalah kali ketiga iron dome Israel bobol dalam dua minggu terakhir. Satu minggu sebelumnya, pertahanan udara ini berhasil ditembus oleh serangan Hizbullah di kota Haifa dan Tiberias.

Dan pada 1 Oktober 2024 iron dome juga terlihat kewalahan saat menangkis sekitar 180 rudal dari Iran.

Kondisi tersebut membuat Israel meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan THAAD.

Baca juga: Siapa Naim Qassem, Wakil Pemimpin Hizbullah yang Dukung Gencatan Senjata dengan Israel?

Apa itu THAAD?

THAAD atau Terminal High Altitude Area Defense adalah sistem pertahanan rudal balistik AS yang diproduksi oleh Lockheed Martin.

THAAD menjadi satu-satunya sistem pertahanan AS yang dirancang untuk mencegat target di luar dan di dalam atmosfer.

Dikutip dari laman resmi Lockheed Martin, THAAD adalah sistem pertahanan yang sangat efektif dan telah teruji dalam pertempuran terhadap ancaman rudal balistik jarak pendek, sedang, dan menengah.

Konsep pertama THAAD dibuat pada 1987 oleh militer AS, sebelum kemudian menunjuk Lockheed Martin untuk mengembangkan THAAD pada 1992.

Baca juga: Spesifikasi Fadi 1, Rudal Hizbullah yang Berhasil Jebol Pertahanan Udara Iron Dome Israel

THAAD pertama diuji pada 1995 hingga 1999, namun baru pertama kali digunakan militer AS pada 2008.

Untuk mengoperasikan THAAD dibutuhkan sekitar 95 tentara yang masuk dalam sistem pengoperasian yang disebut Battery.

Setiap Battery THAAD biasanya terdiri dari 6 peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, dan peralatan radar.

Militer Israel saat ini diketahui mengoperasikan 7 Battery THAAD, khususnya di wilayah yang menghadapi ancaman rudal balistik yang tinggi.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel, Siapa Lebih Unggul?

Cara kerja THAAD

Cara kerja THAAD untuk menghalau serangan rudal di udara cukup berbeda dengan artileri pertahanan udara lain.

Dilansir dari KOMPAS.ID (15/10/2024), sistem pertahanan udara THAAD tidak meluncurkan rudal yang dilengkapi hulu ledak.

Ia sepenuhnya mengandalkan energi kinetik yang dihasilkan dari kecepatan pencegat dalam menjangkau sasaran. Karena itu pencegat ditembakkan agar benar-benar tepat sasaran.

Baca juga: Apa Itu Iron Dome, Pertahanan Udara Israel yang Dibobol Rudal Iran

THAAD bekerja dengan mendeteksi ancaman rudal menggunakan radar, untuk kemudian target ancaman akan diidentifikasi.

Ancaman rudal yang berhasil dideteksi dan diidentifikasi lalu ditembak dengan roket pencegat yang memanfaatkan energi kinetik.

Sistem THAAD diklaim mampu menetralisir rudal jarak pendek, menengah, dan jarak menengah terbatas dengan kecepatan hingga 10.000 kilometer per jam.

THAAD juga mampu menjangkau sasaran pada jarak 200 kilometer dengan kecepatan maksimum 10.000 kilometer per jam.

Leave a comment