Cerita Dosen Setop Mengajar karena ChatGPT, Ungkap Sederet Alasan
Bunda sudah tahu soal ChatGPT? Salah satu teknologi Artificial Intelligence (AI) ini perkembangannya sangat pesat. Meski memiliki kegunaan, tapi keberadaannya juga dinilai menjadi ancaman terutama di bidang pendidikan dan perguruan tinggi.
ChatGPT sebelumnya dikenal sebagai teknologi canggih yang bisa melakukan simulasi percakapan manusia. Dengan ChatGPT, pengguna bisa bertanya atau menuliskan perintah dan kemudian hasilnya akan muncul dengan cepat dan cukup akurat.
Pada dasarnya, ChatGPT bisa membantu pengguna menyelesaikan tugas. Namun, sebagai sistem komputer, ChatGPT belum bisa menafsirkan data. Artinya, pengguna hanya bisa meminta untuk menuliskan tugas, karya ilmiah, hingga karya penulisan lain. Akibatnya, seseorang tak perlu lagi berpikir untuk menulis panjang, cukup menulis perintah di ChatGPT.
Fakta ini yang kemudian mengancam dunia pendidikan. Terlebih dengan kecanggihan baru ChatGPT yang memiliki model bahasa besar (LLM). Dengan LLM ini, maka AI bisa menampilkan teks dari data yang sangat besar dan menghasilkan tulisan yang mirip dengan buatan manusia.
Baca Juga : Ahli Sebut AI ChatGPT Berbahaya untuk Anak, Ini Penjelasannya
Pada akhirnya, ancaman ini membuat salah seorang dosen di Amerika Serikat, memutuskan untuk berhenti mengajar. Apa alasannya?
Seorang doktor dalam bidang sastra Hispanik, penulis, dan pengajar di Amerika Serikat, Victoria Livingstone, menceritakan pengalamannya berhenti mengajar di kelas setelah hampir 20 tahun.
Selama ini, ia menghabiskan kariernya untuk mengajar menulis, sastra, dan bahasa, terutama kepada mahasiswa. Penyebabnya, karena penggunaan teknologi AI ChatGPT untuk menulis.
“Saya berhenti. Sebagian besar, karena model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT,” ucapnya dalam majalah Time, dikutip Rabu (2/10/2024).
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!