SOSOK Perempuan bersama Wisnu,Pria Viral Ngaku Ketua Pemuda Pancasila Kab Semarang: Bukan Istrinya
TRIBUNPEKANBARU.COM – Beberapa hari lalu, media sosial dihebohkan dengan aksi arogan seorang pria.
Diketahui kemudian, pria tersebut bernama Wisnu.
Ia mengaku sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang dan pengacara.
Dalam rekaman yang beredar, aksi arogan Wisnu direkam oleh pengemudi mobil bernama Michael.
Wisnu tak terima ditegur saat menerobos jalanan yang satu arah di Desa Kalongan Ungaran Timur.
Jalan yang sempit membuat mobil tak bisa berpapasan.
Alhasil perekam pun meminta mobil Ketua PP Kabupaten Semarang tersebut untuk mepet ke arah kiri.
Tak terima ditegur, Ketua PP tersebut marah-marah.
Bahkan, Wisnu sempat menendang kaca mobil Michael.
Dalam rekaman itu juga terlihat sosok perempuan yang menemani Wisnu.
Perempuan tersebut keluar dari mobil dan berusaha menenangkan Wisnu yang sudah emosi.
Baca juga: INILAH SOSOK Eva Pasaribu, Putri Wartawan di Sumut yang Selamat dari Peristiwa Pembakaran
Baca juga: MENGUAK Misteri Tewasnya Ibu dan Bayi 5 Bulan di Bengkulu: Sebelum Kejadian, Mereka Melakukan Ini
Sosok Perempuan bersama Wisnu
Setelah kejadian itu viral, Kepala Desa Kalongan, Yarmuji mengadakan pertemuan dengan Ali, Wisnu, polisi dan juga perwakilan Bakesbangpol Kabupaten Semarang di rumahnya di Desa Kalongan.
“Kami berinisiatif melakukan mediasi untuk menemukan solusi agar tidak menjadikan gaduh.
Kedua belah pihak sepakat untuk damai secara kekeluargaan,” kata Yarmuji.
Dari pertemuan tersebut, diketahui perempuan tersebut bukanlah istri Wisnu.
Wanita pengendara HRV bersama Wisnu itu disebut hanya rekan kerja.
“Itu kejadiannya jalan darurat yang digunakan untuk kepentingan masyarakat tertentu. Kebetulan posisinya menanjak dan yang membawa mobil rekan kerja perempuan,” kata Wisnu kepada tribunjateng.com, saat di kediaman Ketua Pemuda Pancasila Jateng Bambang Eko Purnomo di Semarang, Sabtu (13/7/2024) dini hari.
Menurutnya, wanita tersebut sudah mengalah memundurkan mobil.
Tapi Michael pengendara mobil yang berpapasan itu tetap memaksakan maju.
“Padahal dia lewat bisa. Tapi mereka memaksakan rekan perempuan saya mundur,” kata dia.
Dia sebagai lelaki terpancing emosi dan tak terima ketika teman perempuannya itu diperlakukan yang tidak mengenakan.
Dirinya langsung menanyakan identitas si sopir itu.
“Maksud saya emosi itu untuk mengedukasi. Saya kesel kenapa kok ga mau lewat. Waktu itu posisinya berhenti sama berhentinya. Rekan saya sudah mundur mentok tapi dia tidak mau maju. Sebetulnya maju masih bisa,” jelasnya.
Pengakuan Perekam
Yessy dan suami sama sekali tidak menegur soal lawan arah. Suami Yessy hanya meminta pengemudi mobil HRV putih untuk menepi ke kiri.
“Diwaktu yang sama, kami (Yang mengendarai mobil suami saya) berpapasan dengan mobil HRV putih seperti yang di video, sebenarnya kami sangat tidak mempermasalahkan Beliau mau melanggar atau sebagainya, karena posisi kami sudah sangat mepet ke kiri juga dengan kondisi jalan yang agak curam ke bawah, posisi di belakang kami juga ada pengendara lain yang menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4.
Suami saya berusaha tidak mempermasalahkan apa apa, karena kami juga tahu dan lihat yang mengendarai mobil yang melawan arah adalah seorang Ibu-ibu.
Suami saya menurunkan kaca mobiil dan menyampaikan ‘Ibu mundur sedikit dan mepet kekiri dulu karena masih ada lahan kosong, karena kalau saya yang mundur tidak memungkinkan karena di belakang kami banyak kendaraan,” lanjut Yessy.
Sontak pria yang menggunakan baju batik turun dari mobil dan menghampiri Yessy dengan nada yang emosi menyampaikan:
‘koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur’.
Suami Yessy pun berusaha menjawab teguran Bapak itu dengan sopan
‘‘Pak, kulo mboten anak e sopo sopo, ini saya sama isteri cuma mau berangkat kerja, kita juga berada di jalur yang sesuai dan Bapak sama Ibu ngelawan arah, di belakang kita juga banyak kendaraan yang sesuai jalur gimana saya mau mundur?’’
Pria tersebut lantas mengaku jika dirinya adalah Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang.
“Saya itu Ketua PP Kabupaten Semarang! Saya lawyer,” katanya.
Baca juga: Sesampainya di Rumah, Andi Terkejut Bukan Main: Istrinya dan Bayi 5 Bulan Tergeletak Tak Bernyawa
Baca juga: Makam Dibongkar, Jenazah Istri Hamil Korban Pembunuhan di Solok Diautopsi
Bukanlah Ketua
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron mengonfirmasi bahwa Wisnu merupakan seorang pengurus atau anggotanya.
“Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.”
“Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,” kata Ali Imron kepada tribunjateng.com, Kamis (11/7/2024).
Wisnu diketahui merupakan pengurus di Divisi Hukum di MPC PP Kabupaten Semarang.
Dia juga merupakan pengacara atau lawyer sesuai yang dia klaim juga.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)