Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Batik Indonesia dan Malaysia
Batik telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) milik Indonesia Indonesia pada 2009. Namun, ternyata ada beberapa negara lainnya yang mengklaim kebudayaan tersebut, salah satunya adalah Malaysia.
Peringatan Hari Batik Nasional telah ditetapkan setiap 2 Oktober dan tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009. Ini diakui juga oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Meskipun demikian, masalah pengklaiman batik sebagai warisan budaya asli negara lain masih belum usai. Hal ini diketahui dari pernyataan Miss World Malaysia, Lavanya Sivaji, yang mengatakan batik berasal dari negaranya.
Ia mengungkap hal tersebut saat membagikan momen malam final Miss World Malaysia 2021 melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
“Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia dengan berbagai warna, cetakan, dan desainnya. Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia,” ujar Lavanya, dikutip dari laman CNBC Indonesia, Senin (30/9/2024).
Baca Juga : 5 Potret Ayah Seleb Kenakan Batik, Rio Dewanto hingga Ario Bayu
Lantaran mendapat kritik dan kecaman dari masyarakat Indonesia, Lavanya segera mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya Indonesia.
“Saya ingin meminta maaf jika saya telah menyinggung siapa pun atas unggahan saya ini. Saya mengakui kata batik berasal dari Jawa serta desain dan sejarahnya,” ungkapnya.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian ketika itu, Gati Wibawaningsih, mengatakan negara yang memproduksi batik selain Indonesia adalah China dan Malaysia.
Namun, ia mengatakan batik Indonesia tidak memiliki saingan karena produk dari dua negara tersebut masih kalah jauh secara kualitas, Bunda.
“Batik China kan printing ya. Depan dan belakang beda. Kelihatan kok, motifnya mereka enggak akan berkembang, itu-itu aja. Jadi, kreativitas batik memang dari Indonesia dan khususnya dari Jawa. Batik sebenarnya cuma kita, enggak ada saingan. Malaysia kan coba-coba bikin batik, tapi itu dia melukis bukan membatik. Beda sekali,” ujar Gati.
Perbedaan batik Indonesia dan Malaysia
Kolektor batik sekaligus pendiri Batik Kencana Ungu dan Batik Citra Lawas, Hartanto Sumarsono, mengaku bahwa cukup sulit melihat perbedaan antara batik Indonesia dan Malaysia.
“Batik Malaysia itu memang sulit dibedakan sama kita. Saya akui itu,” ungkap Hartanto, dikutip dari laman detikcom.
Usut punya usut, Malaysia memiliki batik bercorak floral atau tanaman bunga. Akulturasi budaya menjadi penyebab adanya kesamaan batik Indonesia dengan Malaysia.
“Mereka punya batik corak-corak floral atau bunga. Saya telusuri penyebabnya itu di tahun 1970-an banyak orang Pekalongan pindah ke Malaysia. Ponorogo juga banyak pindah ke sana. Ada faktor itu yang membawa akulturasi budaya,” ucapnya.
Namun, Hartanto mengatakan tidak semua akulturasi budaya itu membuat batik ikut ‘pindah’. Ia pun mengatakan batik Indonesia merupakan yang paling berkembang.
“Di antara negara-negara lain, yang paling berkembang adalah di Indonesia,” ujar Hartanto.
Perlu diketahui bahwa ciri khas batik Indonesia bukan hanya datang dari coraknya, melainkan juga teknik dan alat yang digunakan, Bunda.
Pilihan Redaksi
- 7 Cara Mengajarkan Anak Mencintai dan Melestarikan Budaya di Indonesia
- 5 Potret Model Batik Wanita Berhijab ala Artis, Natasha Rizky hingga Shireen Sungkar
- 5 Potret Artis Korea saat Berbatik dan Melokal
“Selain corak, yang membuat batik Indonesia khas, yaitu teknik membatik menggunakan canting, sedangkan tidak semua negara yang punya batik, bikin pakai canting. Pewarnaan juga enggak semua pakai lilin,” tuturnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!