Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying, Orangtua Harus Tahu
KOMPAS.com – Perundungan atau bully adalah hal yang merugikan dan dapat menurunkan harga diri orang lain. Sayangnya, pembullyan dapat dilakukan oleh anak-anak ke anak lainnya.
Orangtua perlu mengenali tanda-tanda atau potensi anaknya menjadi pelaku bullying.
Dengan begitu, orangtua dapat membantu anak memperbaiki perilaku tersebut, agar tidak merugikan orang lain di masa depan.
Baca juga: Mengapa Ada Anak yang Suka Mem-bully? Psikolog Ungkap Alasannya
Tanda Anak Menjadi Pelaku Bully
Lalu, apa tanda-tanda anak menjadi pelaku bully? Menurut Psikolog Klinis Anna Surti Ariani, ada beberapa cara mengenali anak menjadi pelaku bully.
1. Merendahkan orang lain
Anak kerap bercerita tentang teman-temannya dan bagaimana pergaulannya. Orangtua harus memperhatikan dan mendengarkan seksama cerita tersebut.
“Kalau anak menceritakan temannya dalam versi lebih rendah, itu harus diperhatikan” ujarnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Jumat (6/9/2024).
Misalnya anak bercerita bahwa dia sudah mengalahkan temannya atau merasa lebih pintar dan lebih jago dari teman-temannya.
“Ketika itu makin sering terjadi, maka ada kebutuhan anak untuk merasa lebih daripada orang lain,” ujar Anna.
Perasaan seperti itu dapat mendorong anak merendahkan orang lain dengan cara mem-bully.
“Kita harus mengajarkan bahwa kalah atau salah itu enggak papa kok, tapi memang perlu bisa memperbaiki,” jelas Anna.
Baca juga: 3 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak sejak Dini
2. Menemukan benda-benda baru
“Ketika kita menemukan benda-benda yang kita enggak kasih sama anak dan anak enggak bisa jelasin dia dapat benda itu dari mana,” ujar Anna.
Sebagai orangtua kita biasanya menyediakan semua kebutuhan anak. Ketika kita melihat anak memiliki barang baru, kita perlu bertanya dari mana anak kita mendapatkan barang tersebut.
Baca juga: Anak Trauma Disakiti Ibunya, Psikolog Sebut Pemulihannya Sulit dan Lama
“Itu kita perlu agak curiga, jangan-jangan dia malakin teman atau dia mencuri. Itu sering kali jadi tanda-tanda yang cukup jelas untuk mencari tahu, apakah anak kita tukang bully atau engga,” ungkap Anna.
3. Anak lain takut padanya
Kita juga harus memerhatikan bagaimana hubungan anak kita dengan anak lainnya. Misalnya ketika anak kita lewat, terlihat ada anak-anak lain yang takut padanya.
“Itu jangan bangga, karena bisa jadi itu sebenarnya anak kita adalah tukang bully,” jelas Anna.
Karena biasanya tukang bully ditakuti oleh anak lain, baik oleh anak yang di-bully olehnya atau anak lain yang melihatnya melakukan pembullyan.
4. Keluhan dari orang lain
Untuk mengetahui apakah anak kita menjadi pelaku bully atau bukan, kita harus bergaul dengan orangtua lain dan teman-teman anak kita.
“Jangan-jangan ada keluhan tentang anak kita yang kita enggak pernah tahu,” tutup Anna.
Baca juga: Diisengi sejak Dini Bikin Anak Jadi Bully Proof? Ini Pendapat Ahli