Informasi Terpercaya Masa Kini

Air Galon, Judi Online, Paylater, dan Kelas Menengah yang Menuju Miskin

0 12

Secara mengejutkan, Bambang Brodjonegoro (Mantan Menteri Keuangan), mengatakan jika air galon menjadi salah satu penyebab kelas menengah yang menurun bahkan menuju miskin selain judi online (judol).

“Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya,” ungkap Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) kepada media (30/8/2024).

Mantan Menteri Keuangan ini menambahkan, kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara. Di negara maju misalnya, warga kelas menengah terbiasa menenggak air minum yang disediakan pemerintah di tempat-tempat umum. Dengan adanya fasilitas air minum massal itu, masyarakat negara maju tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli minum.

Pertanyaan mendasar, seberapa banyak sih pengeluaran kita terkait konsumsi air isi ulang (galon) ini? Apakah ada data yang valid terkait ini? Saya pribadi, misalnya hanya butuh 4 galon dalam sebulan (untuk 5 orang) jika harganya di kisaran Rp. 20.000-25.000 maka yang saya keluarkan hanya sekitar Rp. 80.000-100.000.

Kaitan antara air galon, judol, paylater, dan kelas menengah yang mengalami penurunan ekonomi adalah topik yang kompleks dan multifaset. Dalam tulisan ini kita coba menjelajahi hubungan antara ketiga hal ini dan bagaimana mereka saling berinteraksi dalam konteks sosial dan ekonomi.

Air Galon, Judi Online dan Paylater

Air galon apakah yang menjadi penyebab kelas menengah menjadi miskin? Secara subjektif saya jawab tidak. Karena saya sendiri hanya mengeluarkan Rp. 100.000 untuk konsumsi air isi ulang dalam sebulan. Jika jawabannya judi online, mungkin saja benar. Jika melihat data warga Indonesia yang terpapar judol ini memang cukup besar. Misal di Jawa Barat (3.8 triliun), Jakarta Barat (792 miliar), Bogor Selatan (349 miliar) dan kota-kota lain.

Judi online bisa menimbulkan risiko besar bagi keuangan individu. Keterlibatan dalam judi online dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan menambah beban ekonomi, terutama bagi mereka yang tidak mampu mengontrol kebiasaan berjudi mereka. Ketergantungan pada judi online dapat memperburuk kondisi keuangan seseorang, mendorong mereka untuk mengambil risiko lebih besar yang bisa memperparah situasi ekonomi mereka.

Tidak hanya judi online, saya kira kemudahan transaksi dengan paylater juga membuat masyarakat kelas menengah terjebak dalam kehidupan yang mewah-mewahan tanpa memikirkan akibat dari fasilitas tersebut. Belum lagi kelas menengah kita yang terjebak dengan pinjaman online (pinjol).

Kelas Menengah yang Menuju Miskin

Kelas menengah sering kali menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penurunan ekonomi, terutama dalam situasi ketidakstabilan ekonomi, krisis kesehatan, atau pengangguran. Ketika pendapatan menurun dan biaya hidup meningkat, mereka mungkin mengalami penurunan status ekonomi yang signifikan.

Untuk mengelola anggaran yang semakin ketat, kelas menengah mungkin mulai mengurangi pengeluaran pada barang-barang non-esensial atau mencari opsi yang lebih murah, seperti air galon. Mereka juga bisa mengandalkan layanan paylater untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang bisa berpotensi memperburuk keadaan jika tidak dikelola dengan hati-hati.

Keterlibatan dalam judi online, pinjaman online dan penggunaan layanan paylater dapat memperburuk situasi keuangan. Judi online dapat menambah beban utang dan kerugian finansial, sementara pinjaman online dan paylater dapat mendorong pembelian impulsif dan menambah utang.

Hubungan Antara Semua Aspek

Ketika kelas menengah mulai menghadapi kesulitan finansial, mereka mungkin mulai mencari cara untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari, seperti dengan memilih air galon sebagai alternatif murah. Namun, jika mereka terlibat dalam judi online atau menggunakan layanan paylater secara berlebihan, ini dapat menambah beban keuangan dan memperburuk situasi mereka.

Penggunaan paylater dapat memicu pembelian yang lebih besar dari kemampuan finansial yang sebenarnya, sementara kerugian dari judi online dapat memperburuk kemampuan untuk membayar utang. Keduanya dapat menciptakan siklus utang yang sulit untuk diputuskan.

Individu yang menghadapi penurunan ekonomi mungkin mengubah pola pengeluaran mereka untuk mencoba menjaga stabilitas keuangan. Namun, keputusan untuk mengandalkan layanan kredit yang mudah diakses (paylater dan pinjol) atau terlibat dalam perjudian bisa memperparah masalah keuangan dan mempercepat penurunan status ekonomi.

Perilaku Konsumsi dalam Islam

Perilaku konsumsi dalam Islam diatur oleh prinsip-prinsip yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis, yang menekankan keseimbangan, keadilan, dan tanggung jawab. Islam memberikan panduan jelas tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim mengelola konsumsi mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka secara adil tetapi juga menjaga hubungan mereka dengan Allah dan sesama manusia.

Islam menganjurkan hidup dalam keseimbangan dan menghindari pemborosan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Al-A’raf: 85). Ini mencerminkan ajaran untuk tidak berlebihan dalam konsumsi dan memelihara keseimbangan.

Dalam Al-Qur’an juga Allah mengajarkan agar kita hidup dalam pemborosan, Allah berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al-Isra: 27). Pemborosan adalah tindakan yang tidak dianjurkan dalam Islam.

Kesimpulan

Judi online terbukti memiliki dampak signifikan terhadap keuangan individu melalui kerugian finansial besar, kemudahan penggunaan layanan paylater juga dapat memperburuk keadaan dengan mendorong pembelian impulsif dan menambah utang. Keduanya berpotensi memperburuk situasi keuangan dan memicu siklus utang yang sulit diputuskan.

Dalam konteks kelas menengah yang mengalami penurunan ekonomi, strategi pengelolaan keuangan menjadi krusial. Memilih opsi konsumsi yang lebih murah, merupakan langkah yang bijak serta pengelolaan utang dan kebiasaan berisiko seperti judi online dan penggunaan paylater harus diwaspadai untuk menghindari perburukan keadaan finansial.

Perilaku konsumsi dalam Islam mengajarkan keseimbangan, moderasi, dan tanggung jawab, menghindari pemborosan. Prinsip-prinsip ini dapat membantu mengelola konsumsi dengan bijaksana dan mencegah penurunan ekonomi lebih lanjut.[]

Leave a comment