Terganggu Skandal Doping, Medali “Figure Skating” Olimpiade 2022 Diberikan di Paris
PARIS, KOMPAS.com – Medali dari cabang olahraga tim figure skating yang terganggu skandal doping di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, diberikan saat Olimpiade Paris pada Rabu (7/8/2024).
Di bawah bayang-bayang Menara Eiffel, tim Amerika Serikat (AS) dan Jepang masing-masing dianugerahi medali emas dan perak.
Tim Rusia sebenarnya memenangi cabor tersebut berkat poin yang dicetak Kamila Valieva—saat itu berusia 15 tahun—yang kini menjalani larangan bertanding selama empat tahun karena doping.
Baca juga: Pegulat Mesir Ditangkap Saat Olimpiade Usai Dugaan Pelecehan Seksual
Rusia meraih emas setelah Valieva menjadi perempuan pertama yang melakukan lompatan empat kali di Olimpiade.
Namun, belakangan terkuak bahwa remaja tersebut positif menggunakan trimetazidine sebelum Olimpiade, obat terlarang bagi atlet.
Ketika poin Valieva dikurangi, Rusia turun ke posisi perunggu. AS pun naik ke posisi medali emas dan Jepang sebagai runner-up.
“Kami semua ingin merayakan medali ini bersama-sama sebagai satu tim, jadi sungguh luar biasa kami semua dapat ke sini dan berbagi momen ini bersama-sama,” kata skater AS Nathan Chen setelah upacara podium yang digelar di Champions Park, lokasi para peraih medali Olimpiade Musim Panas berparade di hadapan publik.
Baca juga: Kata-kata Thierry Henry Usai Perancis Kalah dari Spanyol di Final Olimpiade
Tim Koleto dari Jepang mengatakan. “Dua setengah tahun terakhir ini sangat panjang,” mengacu ke rentang waktu antara digelarnya ajang tersebut dengan pengalungan medali.
“Momen yang sangat istimewa dapat merayakannya bersama keluarga, teman, dan lawan kami yang lain. Melakukannya di depan Menara Eiffel adalah sesuatu yang bahkan tidak pernah kubayangkan dalam mimpi terliarku,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Kanada, yang awalnya berada di posisi keempat, gagal dalam gugatan mereka agar Rusia dicabut medali perunggunya.
Adapun CAS pekan lalu menolak banding Rusia terhadap pencabutan medali emas mereka.
Baca juga: Cerita Atlet Amerika yang Warna Medali Perunggu Olimpiade Miliknya Luntur