Informasi Terpercaya Masa Kini

Kiprah Ibu Tien pada Karier Soeharto saat Menjabat Presiden,Larangan Poligami hingga Bangun TMII

0 12

TRIBUNTRENDS.COM – Istri Presiden RI ke -2 Soeharto, Siti Hartinah alias Ibu Tien ternyata punya pengaruh cukup besar pada karier sang suami.

Saat suaminya masih jadi presiden, Ibu Tien Soeharto menelurkan larangan poligami bagi PNS.

Ibu Tien Soeharto juga menjadi sosok penting di balik pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Yuk simak perjalanan hidup Ibu Tien dan kiprahnya pada karier Soeharto berikut ini.

Baca juga: Kisah Seorang Polwan Tolak Jadi Ajudan Ibu Tien Soeharto, Setia Dampingi Soekarno di Masa Sulit

Kehidupan

Siti Hartinah lahir di Jaten, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923. 

Ia merupakan anak kedua dari pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo. 

Sejak kecil, Tien telah hidup berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya. 

Mulai dari Klaten, Jumapolo, Matesih, Solo, dan Kerjo. 

Tien juga sempat diadopsi oleh teman ayahnya, Abdul Rachman, namun karena sering sakit, Hartinah dikembalikan ke keluarganya. 

Secara pendidikan, Tien mengikuti Sekolah Dasar Dua Tahun (Ongko Loro). 

Kemudian ia lanjut ke HIS Siswo sampai tahun 1933. 

Sembari sekolah, Tien ikut les membatik dan mengetik. Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, ia turut serta dalam Barisan Pemuda Putri di bawah Fujinkai. 

Setelah kemerdekaan, Barisan Pemuda Putri berubah menjadi Laskar Putri Indonesia, di mana ia menjadi salah satu pelopornya. 

Bahkan, Tien juga turut membantu di dapur umum semasa perang kemerdekaan. 

Kiprah dalam Karier Soeharto 

Pada 26 Desember 1947, Tien menikah dengan Soeharto di Surakarta. 

Soeharto dan Tien pun memiliki enam orang anak, mereka adalah:

  • Siti Hardiyanti Rukmana
  • Sigit Harjojudanto
  • Bambang Trihatmodjo
  • Siti Hediati
  • Hutomo Mandala Putra
  • Siti Hutami Endang Adiningsih 

Dalam kiprah karier Soeharto, Tien memiliki beberapa peran penting di dalamnya.

Ia berpengaruh dalam pelarangan poligami bagi pejabat di Indonesia. Ia juga menjadi penggerak Kongres Wanita Indonesia.

Peraturan poligami ini pun diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983. 

Peraturan tersebut dengan tegas melarang PNS untuk berpoligami serta UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. 

Pada akhir tahun 1990-an, Tien juga mempengaruhi rencana sukses Soeharto dengan menyarankan petinggi Partai Golkar agar tidak lagi mencalonkan suaminya. 

Akhir Hidup

Pada 28 April 1996, Tien meninggal dunia akibat penyakit jantung yang dideritanya. 

Sempat muncul kabar bahwa penyebab kematian Tien adalah karena ia tertembak ketika Hutomo Mandala Putra atau Tommy bertengkar dengan Bambang Trihatmodjo.

Apalagi, kematian Bu Tien terjadi mendadak. Tetapi, berita ini disanggah oleh keluarganya. 

Siti Hartinah dimakamkan di Astana Giri Bangun, Jawa Tengah pada 29 April 1996. 

Tidak lama setelah kematiannya, Ibu Tien atau Siti Hartinah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. 

Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah diresmikan oleh Presiden Soeharto, suami Siti Hartinah, pada 20 April 1975. 

Gagasan awal dari pembangunan TMII sendiri yaitu ketika Siti Hartinah tengah berkunjung ke sebuah obyek wisata di Thailand dan Disneyland Amerika Serikat. 

Baca juga: Foto Kenangan Ibu Tien Soeharto dari Masa ke Masa, Mantan Ibu Negara Diam-diam Jago Main Bowling

Proyek TMII ini sebelumnya disebut dengan Miniatur Indonesia Indah, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan memberikan pengertian kepada bangsa lain soal Indonesia.

Presiden Soeharto, Ibu Tien, dan Menteri Dalam Negeri, Amir Mahmud, mengumumkan soal maksud dan tujuan dari MII pertama kalinya pada 30 Januari 2021 di Istana Negara.

Proses pembangunan TMII membutuhkan waktu kurang dari tiga tahun. 

Taman Mini Indonesia Indah kemudian dibuka secara resmi pada 20 April 1975 oleh Presiden Soeharto. 

Selain TMII, pembangunan lain yang juga diprakarsai oleh Ibu Tien Soeharto adalah Museum Tekstil pada 28 Juni 1976. 

Sehari Sebelum Meninggal, Ibu Tien Soeharto Sempat Jalan-jalan Bareng Cucu, Kondisi Fisik Disorot

Sudah 28 tahun berlalu sejak meninggalnya istri Presiden RI ke-2 Soeharto, Ibu Tien.

Ibu Tien Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya pada 28 April 1996.

Kematian Ibu Tien Soeharto meninggalkan sejumlah misteri hingga beberapa tahun setelahnya.

Sehari sebelum Ibu Tien Soeharto meninggal, kondisinya masih terlihat bugar.

Ibu Tien Soeharto bahkan masih menyempatkan jalan-jalan bersama anak dan cucunya.

Kematian Ibu Tien Soeharto sempat memunculkan rumor yang simpang siur di kalangan masyarakat.

Sebelumnya, beredar rumor Ibu Tien Soeharto meninggal karena terkena peluru nyasar.

Baca juga: Tutut Soeharto Kenang Momen Ibu Tien Sambut Kelahiran Cucu, Jemput di RS: Gendong Pakai Selendang

Namun menurut seorang saksi yakni Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, mantan ajudan Soeharto, Ibu Tien sempat mengalami serangan jantung.

Menurut pengakuannya, seperti dilansir Tribun Jatim, saat itu, dia baru saja menemani Soeharto memancing di Anyer, Banten, pada Jumat, 26 April 1996.

Kemudian keesokannya, Ibu Tien Soeharto pergi ke sentra pembibitan buah Mekarsari.

Menurut Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, saat itu Ibu Tien Soeharto terlalu asyik, dan bergembira melihat sejumlah tanaman yang sedang berbuah di tempat itu.

Sehingga, dia pun kurang memerhatikan kesehatannya, padahal dirinya memiliki gangguan pada jantung.

Dokter tidak membolehkan ibu Tien Soeharto berjalan terlalu jauh dan lama.

Sayangnya, perintah dokter itu justru dilanggar oleh Ibu Tien Soeharto.

Sementara itu, akun Instagram cendana.archives pernah membagikan potret Ibu Tien Soeharto sehari sebelum wafat.

Di foto tersebut, Ibu Tien Soeharto terlihat bahagia menghabiskan waktu di Taman Mekarsari, Bogor, Jawa Barat.

Tak sendiri, Ibu Tien Soeharto ditemani oleh ketiga putrinya yakni Titiek, Tutut dan Mamiek.

Baca juga: Ibu Tien Soeharto Mudanya Dikenal Gadis yang Tomboi, Tak Suka Pria Gondrong, Pernah Tegur Jurnalis

Selain itu, ada pula para cucu dan cicit Ibu Tien Soeharto.

“Ibu Tien berjalan-jalan bersama ketiga putri-putrinya (Ibu Titiek, Ibu Tutut & Ibu Mamiek),

cucu-cucu & cicit (Adi, Wira, Didit, Sekar & Putri). Foto ini diambil satu hari sebelum Ibu Tien wafat. 27 April 1996,” demikian caption pada unggahan tersebut.

Foto lawas itu pun mengundang berbagai macam reaksi dari netizen.

“Al fatehah utk yg tct n sangat sy kagumi ibu Tien ….Sedih banget mengingat pertanyaan 2 orang ttg wafat nya bu Tien ….Smg almarhurmah husnul khotimah,” ujar seorang netizen.

“Kalau inget momen ini bikin nyesek , saya nangis 3hr,” tandas netizen lain.

TribunTrends/Kompas.com

Leave a comment