Informasi Terpercaya Masa Kini

Mbak Rara Buka Suara Usai Ritualnya Disebut Tak Ampuh dan Dipulangkan,Singgung Gubernur Aceh

0 13

TRIBUN-MEDAN.COM – Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara akhirnya buka suara usai ritualnya dituduh tak ampuh dan dipulangkan oleh pejabat dari Aceh.

Adapun Mbak Rara akhirnya muncul dan buka suara usai aksi ritual pawang hujan tersebut menuai kontroversi di Kota Serambi Mekkah, Aceh.

Mbak Rara juga menyinggung Pj Gubernur Aceh.

Dimana diketahui Mbak Rara menggelar ritual pawang hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, lokasi perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara.

Rara diketahui kemudian sudah pulang saat Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal meminta dirinya untuk dipulangkan karena ritual Rara dinilai tak sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Aceh.

Lewat Instagram miliknya, Rara menceritakan kejadian yang dialaminya.

Mbak Rara menyebutkan saat itu kedatangannya ke Aceh diminta untuk menghandle tim doa dan cuaca proyek pembangunan stadion.

Baca juga: PSMS Medan Kembali Melakukan Latihan Rutin Pasca Tur dari Malaysia, Fokus Kembalikan Fisik Pemain

Baca juga: Sosok Wanita di Bali Tewas Bakar Diri Sendiri, Diduga Alami Baby Blues, Baru 2 Bulan Melahirkan

Namun ia pun mengaku kaget dengan pernyataan PJ Gubenur Aceh, Safrizal yang menyebutkan dirinya dipulangkan.

“Oh ternyata kedatanganku memenuhi undangan handle tim doa kawan cuaca proyek pembangunan stadion Harapan Bangsa bukan hadlen PON di bawah langit Aceh itu seru ya dan ada kagetnya, sampai ada bahasa pak Safrizal PJ Gubernur minta pawangnya dipulangkan,” jelas Rara lewat Instagramnya, Kamis (29/8/2024).

Rara pun menjelaskan undangannya saat itu dari tanggal 20 Agustus hingga 29 Agustus yang diminta untuk mengawal cuaca proyek pembangunan.”Sebenarnya nggak perlu ada bahasa minta harus aku dipulangkan karena memang undangan yang aku terima itu durasinya dari tanggal 20 Agustus -29 Agustus, Buat kawal doa cuaca proyek pembangunan stadion harapan bangsa bukan Handle acara acara PON , jadi berfokus ke proyeknya buat doa khusus baik jarak jauh maupun ke lokasi proyek mengingat sepanjang bulan Juli- awal Agustus 2024 itu cuacanya hujan sampai angin badai,” terangnya.

Lebih lanjut, Rara pun mengaku diundang bukan dirinya yang menawarkan diri.

“Mengingat ini adalah Event terakhir PON yang akan dibuka oleh bapak Presiden Jokowi maka undangan tersebut aku mau terima dengan baik, Perlu digarisbawahi aku diundang ya bukan menawarkan diri buat handle.

Eling dan waspada ya pak Safrizal nah rumahku bukan di Aceh pasti aku akan pulang setelah tugas yg dipercayakan ke aku selesai oleh pengundang. Di antaranya pemasangan atap stadion PON yg memang atas izin Tuhan bisa dijalankan hari ini,” jelasnya.

“Perlu anda ketahui pak Safrizal, bahkan saat kunker anda sebagai PJ Gubernur di hari minggu itu Rara sudah di Aceh dan menjadi tim support doa yg baik handle pawang hujan.

Juga saat mentri PUPR bapak Bas Mau kunker itu Rara sudah doa meditasi tirakatan dg baik jarak jauh di tgl 21-22/8/2024, Pas aku sampai itu banyak sekali penampakan alam gaib yg tertangkap kamera mengingat lokasi stadion ada efek tsunami bekas RSUD juga banyak sekali barang bergerak sendiri,” bebernya.

“Tentu saja aku berkesadaran sangat paham Aceh dikenal sebagai Negeri serambi Mekkah, mayoritas Islam, makanya aku membawa asisten yg muslim yg taat sholat 5 waktu berdzikir dengan baik buat menambah POWER doa Energy spiritual saat meditasi & manifestasi,

Mohon diingat aku pernah kawal kegiatan PBNU di gbk itu beneran terasa prinsip islam rahmatan lil alamin : kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian & kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta, mau menghargai sesamanya yg non muslim, acara PBNU tersebut atas izin-Nya sukses damai Happy dihadiri bapak Jokowi,” tandasnya.

Selain itu, Rara lewat unggahan lainnya Rara mengaku pulang bukan diatur oleh PJ Gubernur Aceh.

“Aceh bukan rumahku jadi aku pastinya akan pulang setelah pekerjaan yg dititipkan ke aku selesai. Waktu pulangnya mengikuti kemauanku bukan diatur oleh Pak Safrizal PJ Gubernur Aceh itu, Aku paham anda menegakkan syariat Islam di Aceh.

Namun aku percaya ini indonesia itu bhineka tunggal Ika, Dengan diundangnya aku Rara buat bekerja di bawah langit stadion harapan bangsa itu sebagai pawang hujan buat pelengkap doa spiritual ala kearifan khas indonesia.

Toh faktanya atas izin Tuhan berhasil baik sampai hari ini On progres proyek pembangunan stadion sudah lebih lengkap Mau simpati sama aku boleh mau baper silahkan saja, yang jelas ada kenangan manis doa pawang hujan,” tutupnya.

Baca juga: TAMPANG Jopi Saputra, Lempar Koper ke Ayah yang Stroke, Ancam Ibu Gegara tak Diberi Uang Rp 10 Ribu

Sebelumnya, aksi Mbak Rara pawang hujan itu viral di media sosial, Selasa (27/8/2024).

Dalam video, Mbak Rara tampak berjalan di pinggir stadion sambil memegang yang diduga sesajen (dupa).

Rara tampak berjalan di pinggir stadion dengan kepala menengadah ke langit. 

Dia membawa alat yang biasa dipakainya saat bekerja sebagai pawang hujan.

Seorang pria mengikutinya dari belakang.

Beberapa orang tampak melihat Rara beraksi dari atas tribun. 

Rekaman yang diungguh ke sejumlah akun sosial media itu mendapat tanggapan negatif netizen Aceh. 

Ritual mengusir hujan yang dilakukan Rara di Stadion Harapan Bangsa, direkam oleh seseorang pada Selasa sore (27/8/2024) saat mendung pekat bergelayut di langit Banda Aceh, melansir dari SerambiNews.

Usai Rara melakukan ritual, tidak lama kemudian hujan deras mengguyur Banda Aceh dan Aceh Besar. Hujan deras turut disertai dengan angin kencang.

Kemudian Mbak Rara akhirnya dipulangkan.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: Pemicu NR Siswa SMA Berprestasi Masuk RSJ karena Dibully 15 Orang, Korban Sejak SMP,Sering Ketakukan

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Leave a comment