Informasi Terpercaya Masa Kini

Anies Maju di Pilkada Jakarta,KIM Jadi Degdegan,Politisi PKB: Mereka Berhitung Cermat

0 68

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum juga mengumumkan nama yang bakal diusungnya untuk Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui, hingga kini baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah mengusung bakal calon mereka untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Pengamat Sebut Parpol Masih Berhitung Hadapi atau Dampingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Baca juga: PKS Usung Pasangan AMAN, KIM Turunkan RK-Kaesang di Pilkada Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Menurut Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah elektabilitas Anies Baswedan yang tinggi membuat partai-partai lain khususnya KIM untuk berhitung cermat. Bahkan cenderung rumit situasinya.

“Karena calon unggulan yang muncul di KIM belum secara bulat mendapat dukungan, bahkan dari partai induknya sendiri. Contoh pak RK, kan baru Gerindra yang terus menyodorkan RK, Golkar justru enggan. Karena mungkin peluang menang justru bukan di Jakarta, tapi daerah asal yaitu Jawa Barat,” ucap Luluk kepada Wartakotalive.com, Rabu (10/7/2024).

Luluk mengatakan, pasca perhelatan Pilpres peta atau susunan politik berubah khususnya posisi PDIP.

“Yang menarik karena PDIP jauh lebih hangat dengan partai-partai lain dan punya kebutuhan untuk membangun koalisi yang lebih cair,” tambahnya.

Menurutnya, semua parpol akan berkoalisi di Pilkada 2024. Bahkan, PKS pun tetap membutuhkan dukungan dari partai lain meski menjadi partai pemenang di Jakarta.

“Jakarta tidak ada satupun partai yang punya golden ticket. Sehingga mustahil tanpa koalisi. Hanya saja, peta kekuatan di Jakarta kan hampir berimbang sebenarnya,” jelas dia.

Pihaknya, kata Luluk, memiliki kepentingan untuk memperluas dan basis-basis dukungan di luar basis tradisional selama ini.

“Maka kami perlu membuka diri dengan manapun, termasuk PDIP. Masuknya PDIP dalam skenario koalisi besar membuat PKB tidak mau cepat-cepat kunci pasangan Cagub dan Cawagub. Kami membuka opsi-opsi yang bisa membuat angka kemenangan semakin tebal,” ungkap dia.

“Nah, karena kekuatan hampir berimbang, maka butuh waktu untuk menyesuaikan satu sama lain menyamakan frekuensi dan chemistry, dan saling uji penerimaan basis masing-masing. Saya kira semua sedang berhitung,” tutup Luluk.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Leave a comment