Ribuan Orang Demo di Luar Capitol Jelang Pidato PM Israel di Kongres AS
WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Ribuan orang pada Rabu (24/7/2024) berdemo di luar Gedung Capitol atau Gedung Kongres, Washington DC, Amerika Serikat. Mereka memprotes kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan meminta gencatan senjata perang Israel-Hamas.
Demonstrasi tersebut digelar menjelang pidato Netanyahu di hadapan Kongres AS.
Massa membawa bendera Palestina dan berbagai spanduk seperti ayat-ayat Alkitab. Mereka juga meminta Netanyahu ditangkap, sehubungan dengan surat perintah penangkapan untuknya di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Baca juga: PM Netanyahu Usulkan Gaza Baru Usai Perang Israel-Hamas
“Kemunafikan politisi (AS) kita saat ini sudah melampaui batas,” kata Mo, seorang pengunjuk rasa berusia 58 tahun, kepada wartawan AFP.
Hubungan Israel-AS menegang seiring bertambahnya jumlah korban sipil di Gaza, berujung demo di “Negeri Paman Sam” dan meningkatnya kritik dari pemerintahan Presiden Joe Biden, meski tak banyak yang berubah dalam dukungan militer AS.
“Kami ngeri dengan hancurnya sistem kesehatan di Gaza,” kata Karameh Kuemmerle dari organisasi Doctors Against Genocide, kepada AFP.
“Dan kami di sini untuk menentang kedatangan penjahat Netanyahu ke ibu kota kami dan disambut oleh para politisi yang mengiriminya senjata untuk membunuh anak-anak di Gaza,” imbuh dokter yang melakukan perjalanan ke Washington dari Boston itu.
Baca juga:
- Olimpiade 2024: Israel Vs Mali Laga Berisiko Tinggi, Perancis Kerahkan 1.000 Polisi
- Bayi Ajaib Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Tewas Diserang Israel
- Trump Umumkan Akan Bertemu PM Israel Netanyahu di Florida
Israel baru-baru ini mengintensifkan serangannya ke Gaza. Netanyahu bersikeras bahwa hanya dengan tekanan militer pihaknya dapat membebaskan sandera dan mengalahkan Hamas.
Perang Israel-Hamas di Gaza pecah setelah serangan kelompok Palestina itu ke Israel yang menewaskan 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
Hamas juga menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih di Gaza, termasuk 44 sandera yang menurut militer Israel telah tewas.
Adapun serangan balasan Israel menghancurkan wilayah pesisir yang sempit itu dan menewaskan sedikitnya 39.145 orang, mayoritas juga warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca juga: Israel Kecam Isi Deklarasi Beijing yang Diteken Hamas dan Fatah, Apa Alasannya?