Informasi Terpercaya Masa Kini

8 Tren Dunia Travel yang Wajib Anda Ketahui di Tahun 2025

0 6

Jika 2024 berfokus pada Olimpiade di Paris, Euro di Jerman, dan Taylor Swift yang menggerakkan perekonomian global melalui tur Eras-nya, 2025 membawa pendekatan yang lebih berfokus pada kepedulian terhadap dampak pariwisata massal. Meskipun ini mungkin terdengar berlawanan dengan kepentingan industri perjalanan, namun paspor masih tetap dibawa. Sebaliknya, ada tren positif untuk mengeksplorasi kota-kota kedua, tujuan alternatif yang lebih tenang, serta sudut-sudut dunia yang sering terabaikan.

BACA JUGA: Destinasi Tropis Anda Berikutnya: The Sira, Lombok

Thailand menjadi sorotan, berkat musim ketiga The White Lotus yang mengambil lokasi di sana tetapi destinasi lainnya juga semakin populer (bukan hanya tempat-tempat di mana Oasis mengobarkan kenangan bagi para penggemarnya antara Juli dan November).

Foto Courtesy of Bazaar UK

Kita semua akan menghindari musim puncak, karena April dan Oktober kini menjadi bulan yang setara dengan Agustus hal ini terlihat dari resor-resor di pulau-pulau Yunani yang tetap buka hingga musim gugur untuk memenuhi permintaan. Selain Bella Hadid, Billy Bob Thornton (dalam Landman), dan Beyoncé, banyak orang yang kini tertarik dengan budaya koboi tahun ini, semua orang ingin merasakan sensasi wild west (dan memiliki stetson mereka sendiri untuk dikenakan).

Berikut beberapa tren yang akan membentuk cara kita bepergian di 2025… 1. Coolcationing

Selama bertahun-tahun, orang Inggris, khususnya, sering kali mempertimbangkan satu hal utama saat memilih destinasi liburan musim panas: di mana saya bisa berjemur dengan cuaca yang cukup panas? Namun, dengan suhu yang sangat panas di beberapa tempat Eropa dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang memilih liburan di daerah yang lebih sejuk. Menurut perusahaan perjalanan Virtuoso, 64 persen klien mereka kini mengubah rencana perjalanan mereka karena perubahan iklim, dengan Antartika dan Norwegia semakin banyak peminatnya.

Nick Van Gruisen dari The Ultimate Travel Company setuju, menyebut coolcationing sebagai tren baru yang mengedepankan destinasi lebih sejuk, yang populer karena “tidak banyak keramaian, suhu yang lebih rendah, dan keindahan alam yang unik” pilihan utama untuk liburan musim panas yang sejuk termasuk Lapland Swedia, Alaska, dan Kepulauan Faroe. The Leading Hotels of the World melaporkan hal serupa, dengan menunjukkan bahwa para pelancong akan meninggalkan destinasi pantai dan matahari tradisional demi liburan musim panas yang lebih sejuk tanpa panas atau keramaian seperti kunjungan ke Gleneagles di Skotlandia, Grand Hotel Stockholm, atau Hotel Continental di Oslo.

Foto Courtesy of Bazaar UK

2. Menghindari keramaian

Kecuali jika Anda seorang Italia atau orang Yunani yang memiliki rumah musim panas di Porto Ercole atau Mykonos, Agustus bukan lagi waktu terbaik untuk pergi ke pantai. Sebaliknya, tahun lalu banyak hotel di destinasi yang biasanya hanya buka musiman, seperti pulau-pulau Yunani yang tetap sibuk hingga Oktober. Villa d’Este di Danau Como, yang merupakan salah satu ikon terbesar di kawasan tersebut kini membuka pintunya untuk Natal dan Tahun Baru mendukung perubahan kebiasaan perjalanan ini. Saint-Tropez juga tidak lagi hanya untuk musim panas Arev adalah salah satu hotel di desa tersebut yang buka sepanjang tahun, menjadikan musim dingin di Riviera Prancis semakin menggoda.

Virtuoso melaporkan bahwa enam puluh sembilan persen penasihat perjalanan mereka mengatakan bahwa klien mereka kini memilih perjalanan di shoulder season (periode antara musim puncak dan musim sepi) atau musim sepi, serta lebih memilih destinasi dengan cuaca yang lebih sejuk. Wild Frontiers, operator tur petualangan, memperkirakan destinasi yang kurang populer  seperti Armenia, Bolivia, Bosnia-Herzegovina, Kirgistan, dan Aljazair akan semakin menarik karena orang-orang semakin menghindari pariwisata massal. Wayfairer Travel menambahkan bahwa “perjalanan yang peduli lingkungan dan memberi dampak positif bagi bumi akan tetap menjadi prioritas di 2025,” dengan proyek rewilding di Costa Rica atau bersepeda melalui pedesaan Jepang sebagai contoh petualangan yang menyehatkan.

Foto Courtesy of Bazaar UK

3. Spotlight di Thailand

Jika Anda mengikuti tren, pasti sudah tahu bahwa musim ketiga The White Lotus difilmkan di Thailand. Penggemar acara ini tak perlu menunggu lama (premiere-nya pada Februari), namun lebih menarik lagi adalah kesempatan untuk menikmati sinar matahari musim dingin di Phuket atau Koh Samui, dua lokasi syuting utama. Mr & Mrs Smith, para ahli hotel butik dan klub perjalanan, merekomendasikan Cape Fahn di Koh Samui, Trisara di Phuket, dan Soneva Kiri di Koh Kood sebagai destinasi liburan impian mereka di Thailand.

4. Perjalanan mega antar-generasi

Kita semua pernah membayangkannya, dan beberapa keluarga kini mewujudkannya mengambil liburan panjang bersama untuk menjelajahi dunia sambil mengajarkan anak-anak mereka selama perjalanan. Laporan dari Virtuoso dan Globetrender mengungkapkan bahwa XZ Beta Travel menjadi salah satu tren utama yang membentuk perjalanan mewah di 2025, dengan hingga tujuh generasi yang bepergian bersama.

Booking.com juga menyoroti fenomena perjalanan mega antar-generasi, dengan survei yang menunjukkan bahwa empat puluh dua persen wisatawan Inggris lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk perjalanan sekali seumur hidup daripada meninggalkannya sebagai warisan untuk anak-anak mereka. Operator tur mewah Cazenove + Loyd juga melaporkan kenaikan permintaan untuk perjalanan perayaan, seperti ulang tahun atau anniversary penting, bulan madu, atau pernikahan, dengan permintaan yang meningkat untuk vila eksklusif, mansion, kastil, yacht, bahkan pulau pribadi.

5. Perjalanan solo

Perjalanan solo semakin populer, dengan lebih banyak orang yang siap untuk menjelajah seorang diri. Alih-alih merasa canggung saat makan sendirian atau khawatir soal keamanan, pilihlah destinasi yang ramah bagi pelancong solo, dan Anda kemungkinan besar akan menemukan pengalaman yang menyenangkan.

Banyak hotel yang kini menghapus biaya tambahan untuk tamu yang bepergian sendirian bahkan perusahaan pelayaran juga mulai menyesuaikan diri dengan tren ini, menawarkan berbagai penawaran, pemandu pribadi, dan tur khusus bagi para penumpang solo. Virtuoso mengungkapkan bahwa pelayaran solo “mendukung pertumbuhan pribadi dan kemandirian”, memberi kesempatan “bagi individu untuk menikmati petualangan baru dengan cara mereka sendiri, sambil tetap dapat berbagi pengalaman dengan penumpang lainnya jika mereka mau.”

Foto Courtesy of Bazaar UK

6. Wellness retreats

JOMO telah menggantikan FOMO. Jika itu perlu penjelasan, rasa takut ketinggalan (FOMO) kini digantikan dengan kegembiraan karena tidak terlibat fokusnya adalah pada kebahagiaan membiarkan hal-hal berlalu begitu saja sambil memberi perhatian hanya pada apa yang benar-benar Anda inginkan. Melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, memperlambat tempo hidup, serta mengambil perjalanan panjang jika memungkinkan, merencanakan waktu untuk diri sendiri, dan mencari kesejahteraan kebiasaan perjalanan ini adalah penawar sempurna untuk dunia yang serba cepat dan selalu terhubung saat ini.

Pada tahun 2025, kesehatan bukan lagi hanya tentang berbaring di meja pijat; banyak spa kini menggabungkan elemen yang lebih aktif apakah itu membantu tamu menguasai olahraga yang sedang tren seperti padel dan pickleball, mendaki gunung, atau berjalan-jalan pesisir yang menenangkan. Pride of Britain Hotels juga melihat tren ini, dengan 78 persen klien mereka menyebut “istirahat dan relaksasi” sebagai alasan utama mereka memilih liburan mewah di Inggris.

Untuk memenuhi permintaan tak terbatas akan perjalanan kesehatan, merek hotel Siro yang fokus pada kesehatan melanjutkan debutnya di Dubai dengan membuka Siro Boka Place di Montenegro tahun ini, menawarkan berbagai kegiatan menyegarkan seperti terapi di lab pemulihan, pendakian di Teluk Kotor, dan latihan di pusat kebugaran berstandar tinggi.

Foto Courtesy of Bazaar UK

7. Perjalanan yang disesuaikan

Mungkin dipicu oleh maraknya konten yang menggambarkan gaya hidup orang-orang super kaya mulai dari Succession hingga Glass Onion banyak dari kita yang ingin merasakannya juga, dan untungnya, Anda tidak perlu memiliki anggaran miliarder (meskipun itu akan sangat membantu). Virtuoso mengamati bahwa klien-klien mereka mulai mengganti destinasi populer dalam daftar impian dengan tempat-tempat yang mereka temukan melalui dokumenter, buku, film, dan tentu saja, TikTok. Mereka mencari perjalanan yang disesuaikan, yang dirancang dengan keahlian penasihat perjalanan, yang lebih dari sekadar tempat-tempat biasa, memperkenalkan lokasi-lokasi baru, dan menciptakan pengalaman yang unik serta tak terlupakan.

8. Yee-haw, cowboycore

Meskipun tergolong spesifik, jika Beyoncé saja sudah merangkulnya dikenal dengan merayakan akar Texas-nya lewat album Cowboy Carter tahun lalu tentu ini juga layak dicoba oleh kita, terutama bagi mereka yang baru-baru ini menikmati serial Landman dengan para bintang di Paramount Plus, atau yang sudah terpikat oleh Yellowstone selama lima musim. Merek hotel One&Only telah menyadari tren ini dan akan membuka resor terbarunya, Moonlight Basin, di Montana tahun ini, yang menjadi debut pertama mereka di Amerika Serikat, dengan menawarkan pengalaman memancing, pengamatan bintang, dan ski.

Foto Courtesy of Bazaar UK

BACA JUGA:Sejumlah Destinasi di Seoul yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Destinasi Liburan Mewah dan Festival Menarik untuk Anda

(Penulis: Caroline Lewis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Halimatu Sadiah; Foto: Courtesy of BAZAAR UK) 

Leave a comment