Benarkah Vitamin D Dapat Membuat Anak Jadi Tinggi?
Pertumbuhan tinggi badan anak adalah proses fisiologis kompleks yang bergantung pada tindakan gabungan faktor genetik, lingkungan, dan nutrisi. Vitamin D adalah nutrisi penting untuk kalsium dan homeostasis tulang dan, berpotensi memiliki efek yang lebih baik pada pertumbuhan tinggi badan.
Vitamin D adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan menjaga kesehatan tulang. Itu karena tubuh hanya dapat menyerap kalsium, komponen utama tulang, saat vitamin D hadir. Vitamin D juga mengatur banyak fungsi seluler lainnya dalam tubuh. Sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan neuroprotektifnya mendukung kesehatan kekebalan tubuh, fungsi otot, dan aktivitas sel otak.
Vitamin D tidak ditemukan secara alami dalam banyak makanan, tetapi kita bisa mendapatkannya dari susu yang diperkaya, sereal yang diperkaya, dan ikan berlemak seperti salmon, mackerel, dan sarden. Tubuh juga membuat vitamin D saat sinar matahari langsung mengubah zat kimia di kulit menjadi bentuk aktif vitamin (kalsiferol).
Jumlah vitamin D yang dihasilkan kulit bergantung pada banyak faktor, termasuk waktu, musim, garis lintang, dan pigmentasi kulit. Bergantung pada tempat tinggal dan gaya hidup. Misalnya, produksi vitamin D dapat menurun atau sama sekali tidak ada selama musim dingin. Lalu yang tinggal di daerah tropis, jika anak dipakaikan tabir surya, meskipun penting untuk mencegah kanker kulit, juga dapat menurunkan produksi vitamin D, lho.
Menurut Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A., vitamin D membantu penyerapan kalsium dari usus ke dalam aliran darah. Dengan adanya vitamin D yang cukup, tubuh dapat menggunakan kalsium dengan lebih efektif.
Baca Juga : 7 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Rutin Berjemur hingga Sering Stretching
Vitamin D berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang sehat. Ini membantu tubuh menyerap kalsium dan fosforus yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak-anak, serta mempertahankan kesehatan tulang pada orang dewasa.
Manfaat vitamin D, benarkah bikin anak jadi tinggi?
Tinggi badan anak disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya genetik dan asupan padat gizi. Vitamin D untuk juga dapat membantu membangun dan menjaga kesehatan tulang, yang mana ini berkaitan dengan tinggi badan.
Akan tetapi, vitamin D bukan satu-satunya nutrisi yang bisa mendukung anak bisa memiliki postur yang tinggi. Apalagi jika ternyata anak tersebut mengalami kekurangan atau defisiensi, Bunda.
Menurut penelitian yang dipublikasi di JAMA Pediatrics 2022, suplemen vitamin D oral tidak memengaruhi pertumbuhan linier, komposisi tubuh, atau perkembangan pubertas pada anak usia sekolah dengan defisiensi vitamin D.
Banyak anak di daerah beriklim sedang mengalami defisiensi vitamin D, yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, obesitas, dan aktivasi dini aksis hipotalamus-hipofisis-gonad. Saat ini, hanya ada sedikit penelitian yang meneliti dampak penggantian vitamin D jangka panjang terhadap pertumbuhan, komposisi tubuh, dan perkembangan pubertas.
Untuk menentukan apakah suplemen vitamin D oral mingguan memengaruhi pertumbuhan linier, komposisi tubuh, atau perkembangan pubertas anak usia sekolah di lingkungan yang umum mengalami defisiensi vitamin D, para peneliti melakukan uji klinis, Bunda.
Peserta adalah anak-anak berusia 6 hingga 13 tahun di sekolah-sekolah terpilih di Ulaanbaatar, Mongolia, dari Juni 2016 hingga Juni 2019. Anak-anak dikecualikan jika mereka memiliki hasil uji tabung QuantiFERON-TB Gold positif, suatu kondisi atau pengobatan yang memengaruhi metabolisme vitamin D, menggunakan suplemen vitamin D, menunjukkan tanda-tanda rakhitis, atau berencana pindah dari lokasi penelitian dalam 4 tahun ke depan.
Satu kelompok penelitian diberi dosis mingguan vitamin D3, 14.000 IU, sementara kelompok lainnya diberi plasebo mingguan. Kedua kelompok menerima dosis sekali seminggu selama 3 tahun. Indeks massa tubuh untuk usia, tinggi badan untuk usia, persentase lemak tubuh rata-rata, rasio pinggang-tinggi badan, massa lemak, massa bebas lemak, dan skor Tanner untuk perkembangan pubertas dicatat.
Ada 8851 peserta, 8453 di antaranya mengalami defisiensi vitamin D pada awal penelitian. Konsentrasi vitamin D rata-rata pada akhir penelitian adalah 31 untuk kelompok suplemen dan 10,7 untuk kelompok plasebo, yang menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D meningkatkan konsentrasi vitamin D.
Kedua kelompok tidak melihat pengaruh eksternal pada indeks massa tubuh berdasarkan usia, tinggi badan berdasarkan usia, persentase rata-rata lemak tubuh, rasio pinggang terhadap tinggi badan, massa lemak, massa bebas lemak, dan skor Tanner untuk perkembangan pubertas. Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D tidak memengaruhi pertumbuhan linier dalam ini artinya tinggi badan, komposisi tubuh, atau perkembangan pubertas, Bunda.
Dosis vitamin D untuk anak
Mengenai dosis vitamin D yang tepat, penting untuk dicatat bahwa dosis yang direkomendasikan dapat bervariasi tergantung pada usia anak. Sebelum memberikan suplemen vitamin D pada anak, berikut aturan yang perlu disimak:
Untuk bayi di bawah usia satu tahun, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D sebanyak 400 unit internasional (IU) per hari.
Untuk anak-anak yang lebih tua, dosis yang direkomendasikan dapat meningkat menjadi 600-1000 IU per hari, tergantung pada kebutuhan individu dan saran dari profesional kesehatan.
Selain pemberian vitamin D, perlu diperhatikan juga asupan nutrisi yang seimbang dan mencukupi bagi anak dengan berat badan sulit naik.
Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, serta sayuran dan buah-buahan. Mungkin diperlukan bantuan ahli gizi untuk merencanakan pola makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Dampak Anak kekurangan vitamin D
Menurut dr. Dian, kekurangan vitamin D pada anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan vitamin D lebih rentan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
“Ketika tubuh kekurangan vitamin D, hal ini dapat mempengaruhi hormon dan enzim yang mengatur proses metabolisme, termasuk produksi energi dan penyerapan nutrisi. Akibatnya, anak mungkin mengalami penurunan nafsu makan, penurunan penyerapan nutrisi, dan masalah dalam mempertahankan berat badan yang sehat,” kata dr. Dian beberapa waktu lalu.
Sumber Vitamin D
Tubuh memproduksi vitamin D dari sinar matahari langsung pada kulit saat berada di luar ruangan. Vitamin D juga ditemukan dalam sejumlah kecil makanan. Mengutip Medical News Today, sumbernya meliputi:
- ikan berminyak â seperti salmon, sarden, herring, dan mackerel
- daging merah
- hati (hindari hati jika hamil)
- kuning telur
- makanan yang difortifikasi â seperti beberapa olesan lemak dan sereal sarapan
Sumber vitamin D lainnya adalah suplemen makanan, Bunda. Selain dari suplemen, berikan juga anak-anak makanan yang tinggi vitamin D untuk mendukung pertumbuhan tulangnya.
Pilihan Redaksi
- 5 Ciri-ciri Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Perempuan Berhenti, Bunda Perlu Tahu
- 3 Tanda Anak Kurang Vitamin D yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
- Kenali Ciri-ciri Anak Kekurangan Kalsium dan Cara Mengatasinya
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!