Informasi Terpercaya Masa Kini

Trump Ingin Mencaplok Kanada, Ini Sikap Tegas PM Trudeau

0 5

REPUBLIKA.CO.ID, OTAWA — Justin Trudeau menolak ancaman dari Donald Trump bahwa AS dapat menggunakan ‘kekuatan ekonomi’ untuk mencaplok sekutu terdekatnya. Trudeau yang menyatakan mundur dari PM Kanada itu menegaskan, tidak ada peluang besar bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat.

“Pekerja dan komunitas di kedua negara mendapat manfaat karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar bagi satu sama lain,” tulis perdana menteri Kanada di media sosial.

Pernyataan Trump pada Selasa muncul ketika ia meningkatkan ancaman untuk mengenakan tarif proteksionis terhadap salah satu mitra dagang terbesar AS itu. Menurut Trump, AS telah memberikan subsidi cukup banyak. 

“Kanada dan Amerika Serikat ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” kata Trump dari Florida.

“Kami adalah tetangga yang baik, namun kami tidak bisa melakukan hal ini (memberi subsidi) selamanya, dan ini merupakan jumlah uang yang sangat besar,” katanya.

Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, juga menolak ancaman presiden AS terpilih. Ia menulis di media sosial bahwa komentar Trump menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang membuat Kanada menjadi negara yang kuat.

Dia mengatakan Kanada tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman.

Pernyataan tersebut kemungkinan akan semakin memicu gejolak politik di Kanada setelah pengunduran diri perdana menteri Justin Trudeau, dan penangguhan sidang parlemen hingga akhir Maret.

Penggunaan militer

Presiden terpilih AS menyampaikan komentarnya dalam konferensi pers di mana ia juga menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut kembali Terusan Panama dan merebut Greenland. Ia juga berjanji untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika”.

Dalam pidato itu, Trump sekali lagi mempertimbangkan persatuan antara Kanada dan AS. Ia menggambarkan perbatasan bersama mereka, yang didirikan lebih dari 230 tahun yang lalu, sebagai garis yang ditarik secara artifisial.

Ketika ditanya apakah ia akan menggunakan kekuatan militer, Trump menjawab, “Tidak, kekuatan ekonomi.”

Dia mengulangi klaimnya yang tidak berdasar bahwa AS “mensubsidi” Kanada dan mengatakan negara tersebut menghabiskan terlalu banyak uang untuk membela negara tetangganya.

Trudeau mengumumkan pada Senin bahwa ia akan mengundurkan diri setelah hampir 10 tahun berkuasa segera setelah partai Liberal yang berkuasa memilih pemimpin baru.

Beberapa jam kemudian, Trump kembali melontarkan sindiran di media sosial tentang membujuk Kanada untuk menjadi negara bagian AS.

“Banyak orang di Kanada suka menjadi negara bagian ke-51. Amerika Serikat tidak bisa lagi menanggung Defisit Perdagangan dan Subsidi besar-besaran yang dibutuhkan Kanada untuk tetap bertahan,” tulis presiden yang akan datang.

Berbeda sekali dengan trolling Trump, Joe Biden menyatakan apresiasinya terhadap Trudeau melalui panggilan telepon pada Senin malam.

“Selama dekade terakhir, Perdana Menteri Trudeau telah memimpin dengan komitmen, optimisme, dan visi strategis. Aliansi AS-Kanada menjadi lebih kuat karena dia. Rakyat Amerika dan Kanada menjadi lebih aman karena dia. Dan dunia menjadi lebih baik karena dia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Keputusan Trudeau untuk mengundurkan diri telah membuka pintu bagi persaingan partai yang sengit di internal Partai Liberal sebelum pemilihan umum akhir tahun ini.

Pada Senin malam, mantan gubernur Bank of England Mark Carney mengumumkan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti persaingan untuk menggantikan Trudeau.

Leave a comment