4 Kelompok yang Sebaiknya Membatasi Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

Meskipun baik bagi kesehatan, namun tak semua orang dianjurkan untuk mengonsumsi air rebusan jahe dan serai. Terutama saat mengalami kondisi tertentu

4 Kelompok yang Sebaiknya Membatasi Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

KOMPAS.com - Air rebusan jahe dan serai sering kali dimanfaatkan untuk ramuan herbal atau obat tradisional dalam mengobati beberapa kondisi tertentu.

Jahe dapat bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, masuk angin, dan menjaga sistem pencernaan tubuh.

Sedangkan serai merupakan rempah pedas yang dapat menghangatkan tubuh serta baik pula untuk sistem pencernaan, dikutip dari Vinmec International Hospital.

Meskipun baik bagi kesehatan, namun tak semua orang dianjurkan untuk mengonsumsi air rebusan jahe dan serai, terlebih bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

Lantas, siapa saja kelompok orang yang sebaiknya membatasi minum air rebusan jahe dan serai?

Baca juga: 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Air Rebusan Daun Salam

Orang yang sebaiknya membatasi minum jahe dan serai

Ada sejumlah kelompok yang dianjurkan untuk membatasi dan menghindari minum air rebusan jahe dan serai. Sebab dikhawatirkan minum rebusan jahe dan serai bisa memperparah kondisi kesehatannya.

Berikut kelompok yang sebaiknya membatasi minum air rebusan jahe dan serai:

1. Orang yang sedang hamil

Meskipun dapat meredakan gejala mual dan muntah untuk beberapa wanita hamil, namun mengonsumsi air rebusan jahe dan serai tetap perlu dibatasi.

Hal ini lantaran, serai dapat merangsang rahim dan aliran menstruasi, yang mungkin menyebabkan keguguran, menurut Web MD.

Selain itu, sebuah penelitian pada hewan juga menemukan bahwa serai dapat memeengaruhi embrio. Oleh karena itu, serai harus dihindari selama kehamilan dan menyusui.

Baca juga: 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Air Rebusan Daun Salam

2. Orang yang memiliki masalah pendarahan

Dikutip dari Kompas.com (5/12/2023), mengonsumsi air rebusan jahe dan serai yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan pendarahan.

Efek tersebut dipicu lantaran jahe dapat menghambat tromboksan, yaitu zat yang diproduksi trombosit untuk proses pembekuan darah.

Di mana, pembekuan tromboksan sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh, terutama saat mereka mengalami luka agar mengalami pendarahan.

Adapun, saat produksi zat tersebut terhambat, maka darah yang mengalir akibat luka kemungkinan akan lebih sulit untuk membeku, sehingga berpotensi mengalami pendarahan.

Selain itu, sebuah studi 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.

Para ahli kesehatan bahkan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi, dikutip dari Sajian Sedap.

Baca juga: 6 Orang yang Tidak Boleh Konsumsi Jahe, Berikut Alasannya

3. Orang yang memiliki masalah pencernaan

Jahe dan serai, keduanya adalah rempah-rempah yang mengandung zat pendukung kesehatan pencernaan.

Namun, dengan zat yang sama itu pula, air rebusan jahe dan serai dapat berpotensi menyebabkan iritasi pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Alasannya, baik jahe maupun serai, keduanya memiliki cita rasa pedas dengan sensasi panas ketika dikonsumsi. Sehingga, mengonsumsinya secara berlebih dapat memicu rasa mulas, sakit perut, dan kembung.

Dikutip dari Medical News Today, mulas terjadi karena refluks asam yang menyebabkan sensasi terbakar di dada bagian bawah.

Dalam sebuah tinjauan sistematis tahun 2020, sebanyak 16 dari 109 studi dan ulasan yang diteliti melaporkan bahwa mulas sebagai efek samping yang merugikan.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Jahe Ampuh Atasi Perut Kembung?

4. Orang dengan masalah ginjal

Air rebusan jahe dan serai harus dihindari oleh mereka yang memiliki masalah pada ginjal.

Sebab air rebusan rempah ini dapat dirasakan oleh beberapa organ dalam tubuh manusia, salah satunya organ ginjal.

Menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, konsumsi serai dalam dosis tinggi berpotensi merusak selaput hati dan lambung.

Keberadaan serai dalam air rebusan ini pun dapat memengaruhi fungsi ginjal, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan.

Kendati demikian, penting untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jahe dan serai sebagai obat untuk mengatasi kondisi penyakit apa pun.

Sebab efek samping jahe dan serai bisa saja berbeda untuk setiap individu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow