14 Cara Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Intim

Mungkin Bunda dan pasangan belum memutuskan untuk hamil saat ini. Jangan khawatir Bunda, berikut 14 cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.

14 Cara Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Intim

Kehamilan adalah proses alami yang terjadi ketika sperma membuahi sel telur. Meskipun ini merupakan pengalaman yang indah bagi banyak pasangan suami istri, tapi ada juga pasangan suami istri yang ingin menjadwalkan kehamilan.

Jika Bunda dan Ayah telah mempersiapkan untuk menjadwalkan kehamilan, ada beberapa cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim yang bisa dicoba.

Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim

Mencegah kehamilan setelah berhubungan intim bisa dilakukan dengan beberapa cara. Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber.

1. Menghindari hubungan seksual di masa subur

Menghindari hubungan seksual di masa subur adalah cara untuk mencegah kehamilan dengan tidak berhubungan seks pada periode ketika kemungkinan tinggi untuk hamil. Ini melibatkan mencatat siklus haid untuk mengetahui kapan masa subur, yang umumnya pertengahan siklus. 

2. Memantau suhu basal tubuh

Setelah sel telur dilepaskan, tubuh menghasilkan progesteron, yang memicu peningkatan suhu basal tubuh. Kenaikan ini dapat terjadi secara perlahan atau tiba-tiba, umumnya kurang dari 1 derajat Celsius.

Pemantauan suhu basal membantu memperkirakan waktu ovulasi, menjadi petunjuk berharga untuk menentukan masa subur. Tepat sebelum haid dimulai, hormon progesteron akan turun dan menyebabkan suhu basal juga ikut turun. Di suhu basal tubuh yang normal atau turun, Bunda bisa melakukan hubungan seksual aktif untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga : Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim

3. Metode periksa lendir serviks

Memeriksa lendir serviks juga bisa bantu melacak masa subur. Kalau Bunda melihat lendir serviks saat masa subur, biasanya tampak putih bening, mirip putih telur. Ini dikarenakan tubuh sedang banyak memproduksi hormon estrogen. Teksturnya juga jadi licin dan lebih lengket. 

4. Menggunakan kondom

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual juga dapat membantu mencegah kehamilan. Kondom tidak melibatkan penggunaan hormon, sehingga tidak memengaruhi keseimbangan hormonal tubuh dan dapat digunakan oleh laki-laki dan perempuan tanpa memengaruhi siklus menstruasi, cara kerja kondom adalah menghalangi sperma agar tidak memasuki vagina, sehingga mencegah kehamilan.

5. Kontrasepsi diafragma

Kontrasepsi diafragma adalah opsi yang dapat dipertimbangkan untuk menjadwalkan kehamilan. Diafragma adalah cincin karet yang ditempatkan di dalam vagina untuk menutupi leher rahim, mencegah sperma mencapai sel telur.

Keuntungan dari penggunaan diafragma adalah pasangan dapat lebih fleksibel dalam merencanakan momen keintiman tanpa menghambat proses kehamilan yang diinginkan.

6. Minum pil KB darurat

Pil kontrasepsi darurat, juga dikenal sebagai morning-after pill, adalah opsi untuk menjadwalkan kehamilan tetapi menghadapi situasi darurat, seperti kegagalan metode kontrasepsi atau ketidakpastian setelah hubungan seksual tanpa perlindungan.

Pil ini berfungsi dengan mencegah atau menunda pelepasan sel telur atau merubah kondisi rahim sehingga pembuahan tidak terjadi. Meskipun disebut 'darurat', penggunaan pil ini sebaiknya tidak menjadi metode kontrasepsi reguler karena dapat memiliki efek samping dan dampak kesehatan yang tidak diinginkan. 

7. Menggunakan KB implan

KB implan merupakan metode kontrasepsi hormonal yang ditanam di bawah kulit untuk mencegah kehamilan. Bagi Bunda yang ingin menjadwalkan kehamilan setelah menggunakan implan, perlu mempertimbangkan bahwa setelah pengangkatan implan, tubuh mungkin memerlukan waktu untuk kembali ke kondisi subur normal.

8. Melakukan metode senggama terputus

Senggama terputus adalah tindakan pencegahan kehamilan yang dilakukan saat berhubungan seksual. Suami harus mengeluarkan sperma di luar sebelum ejakulasi.

Pasangan yang ingin menjadwalkan kehamilan dengan menggunakan senggama terputus perlu menyadari bahwa metode ini tidak sepenuhnya efektif, karena sperma dapat dilepaskan sebelum ejakulasi selesai.

9. Menyusui eksklusif

Menyusui eksklusif, bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, dapat berpengaruh pada kesuburan Bunda. Menyusui eksklusif dapat menyebabkan penundaan ovulasi dan menstruasi, yang bisa berperan dalam mengurangi peluang kehamilan selama periode tersebut.

Meskipun ini bisa menjadi metode kontrasepsi alami, namun tidak dapat diandalkan sepenuhnya karena waktu penundaan ovulasi bervariasi antar individu.

10. KB suntik

Kontrasepsi suntik adalah metode kontrasepsi hormonal yang melibatkan penyuntikan hormon tertentu ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan. Jika Bunda memutuskan untuk menjadwalkan kehamilan setelah menggunakan kontrasepsi suntik, perlu dipahami bahwa waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali ke kondisi subur setelah berhenti suntik dapat bervariasi. 

11. Kontrasepsi IUD

IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke rahim. Alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel. IUD memiliki angka keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan dan mengatur jarak hamil.

Proses kembalinya kesuburan dapat bervariasi, dan sebagian besar pasangan dapat merencanakan kehamilan setelah IUD diangkat. KB IUD terdiri dari dua jenis, yakni IUD non-hormonal (berlapis tembaga) dan IUD hormonal (berisi hormon levonorgestrel). Cara kerjanya menghambat ovulasi, membuat dinding rahim tipis, dan menebalkan lendir serviks.

12. Konsumsi obat herbal

Ada beberapa jenis obat herbal yang diyakini bisa mencegah kehamilan. Metode ini dapat digunakan tapi tidak 100 persen terbukti efektif. Sebaiknya Bunda mencari informasi dulu sebelum minum obat herbal atau minum ramuan lainnya. Bila perlu, konsultasikan dulu ke dokter agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.

13. Konsumsi pil KB kombinasi

Bunda bisa mempertimbangkan penggunaan pil KB kombinasi. Menurut International Consortium for Emergency Contraception, metode Yuzpe melibatkan penggunaan pil KB kombinasi dalam jumlah tertentu, dengan dua dosis yang harus diminum. Dosis pertama sebaiknya diminum paling lambat dalam 72 jam (tiga hari) hingga maksimal 120 jam (lima hari) setelah berhubungan seks. Setelah itu, dosis kedua perlu diminum 12 jam setelahnya.

14. Melakukan operasi sterilisasi

Baik Bunda maupun suami, keduanya dapat menjalani prosedur untuk mengurangi tingkat kesuburan secara permanen. Operasi sterilisasi dianggap dapat efektif mencegah kehamilan. Pada pria, metode yang dilakukan adalah vasektomi dengan memotong saluran yang membawa sperma. Sedangkan pada perempuan, prosedur yang dilakukan adalah ligasi tuba dengan menjepit atau menyegel saluran tuba.

Itulah beberapa metode kontrasepsi yang dapat dilakukan untuk menunda kehamilan. Bunda bisa melakukan beberapa cara di atas untuk mencegah terjadinya kehamilan. Jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dahulu dengan dokter ya Bunda. 

Pilihan Redaksi
  • Merasa Diprank, Bunda Ini Malah Ketahui Ada Kantung Kehamilan di Atas IUD
  • 10 Pilihan Cara KB Alami untuk Cegah Kehamilan yang Aman dan Ampuh
  • Kisah Bunda Melahirkan dan Menyusui di Jepang, Benar-benar Diajarkan untuk Mandiri

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow