10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

TEMPO.CO, Jakarta - Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Banyak sekali varian resep yang menggunakan kuah santan, seperti gulai, lodeh, dan aneka sayur santan lainnya. Penggunaan santan juga umum dan mudah ditemukan di pasaran sehingga banyak ibu rumah tangga yang mengolah berbagai macam sayur santan untuk keluarganya dengan mudah.

Meskipun nikmat untuk dinikmati kapan saja, sayur santan memiliki kecenderungan untuk menjadi basi dengan cepat. Bahkan ketika disimpan dengan benar, masakan bersantan juga rentan terhadap pembusukan.

Dilansir dari fibercreme, itu idak mengherankan mengingat tingginya kandungan lemak dalam santan, yang bisa mencapai 30 persen. Namun, dengan mengetahui cara yang tepat dalam menyimpan masakan bersantan, Anda dapat menghindari pemborosan makanan dan memastikan keamanan konsumsi makanan tersebut.

Tips dalam Menyimpan Makanan Berbahan Dasar Santan

1. Kenali Jenis Masakan yang Akan Disimpan

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah jenis masakan yang akan disimpan. Pertimbangkan apakah masakan tersebut mengandung santan atau tidak. Masakan yang mengandung santan seharusnya segera dihabiskan karena santan cenderung cepat basi. Namun, jika sisa masakan bersantan tidak habis, Anda bisa menyimpannya dalam wadah tertutup dan menempatkannya di dalam chiller (kulkas). Makanan jenis ini dapat bertahan maksimal dua hari dalam kondisi penyimpanan yang tepat.

2. Dibekukan

Apabila makanan tidak mengandung santan, opsi penyimpanan yang baik adalah dengan membekukannya. Pastikan makanan tersebut ditempatkan di dalam wadah yang kedap udara atau vakum sebelum dibekukan. Ini membantu mencegah terjadinya pembekuan udara yang dapat menyebabkan kerusakan pada tekstur dan rasa makanan. Saat ingin mengonsumsinya kembali, cukup keluarkan makanan dari freezer dan biarkan hingga tidak membeku lagi sebelum dipanaskan kembali.

3. Panaskan Tanpa Mengaduk

Dilansir datri laman masterclass, apabila Anda berencana untuk mengonsumsi sisa makanan keesokan harinya, lebih baik memanaskan masakan tersebut terlebih dahulu. Namun, selama proses pemanasan, hindari mengaduk masakan tersebut hingga keesokan harinya. Biarkan masakan tetap pada posisinya dan jangan dipindahkan ke tempat lain, terutama jika Anda tidak yakin bahwa wadah penyimpanan benar-benar kering. Hal ini membantu mencegah kontaminasi silang dan mempertahankan kualitas makanan yang optimal.

Tips dalam Menyimpan Santan

1. Pilih Santan yang Berkualitas

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih santan yang berkualitas baik. Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan santan segar yang diambil langsung dari kelapa. Namun, jika Anda menggunakan santan kemasan, pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa dan keadaan kemasannya sebelum membeli.

2. Gunakan Wadah Tertutup yang Rapat

Ketika Anda menyimpan sisa santan atau makanan yang menggunakan santan, pastikan untuk menggunakan wadah yang kedap udara dan rapat. Hal ini membantu mencegah udara dari masuk dan mengoksidasi santan, sehingga memperlambat proses pembusukan.

3. Simpan di dalam Kulkas

Santan yang tidak terpakai sebaiknya disimpan di dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya. Pastikan untuk menempatkannya di bagian kulkas yang dingin dan stabil, seperti di bagian tengah. Hindari menyimpan santan di dekat pintu kulkas yang sering terbuka, karena perubahan suhu yang bisa memengaruhi kualitas santan.

4. Jangan Menyimpan Terlalu Lama

Meskipun santan dapat disimpan di dalam kulkas untuk beberapa hari, sebaiknya tidak disimpan terlalu lama. Santan segar cenderung cepat rusak, terutama jika tidak diolah dalam waktu yang singkat. Usahakan untuk menggunakan santan dalam waktu 2-3 hari setelah dibuka.

5. Bekukan Santan yang Tidak Terpakai

Jika Anda memiliki sisa santan yang tidak akan segera digunakan, pertimbangkan untuk membekukannya. Santan dapat dibekukan dalam wadah yang sesuai untuk diolah kembali di lain waktu. Namun, pastikan untuk tidak mengisi wadah terlalu penuh, karena santan akan memuai saat dibekukan.

6. Perhatikan Kondisi Santan

Setiap kali Anda ingin menggunakan santan yang telah disimpan, pastikan untuk memeriksa kondisinya terlebih dahulu. Buang santan jika terlihat berwarna coklat atau berbau tidak sedap, karena hal itu menandakan bahwa santan telah rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi.

7. Panaskan dengan Hati-hati

Ketika Anda ingin menggunakan santan yang telah disimpan di dalam kulkas atau dibekukan, panaskanlah dengan hati-hati. Jangan langsung memanaskannya dengan api yang terlalu besar, karena hal itu dapat membuat santan pecah atau menggumpal. Lebih baik gunakan api kecil hingga santan benar-benar tercampur dan panas merata.

8. Tambahkan Bumbu Bahan Pengawet Alami

Untuk membantu memperpanjang umur simpan santan, Anda juga dapat menambahkan bumbu bahan pengawet alami seperti daun salam atau serai saat memasak. Bumbu-bumbu ini tidak hanya menambah aroma dan rasa pada santan, tetapi juga membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang bisa membuat santan cepat basi.

9. Hindari Pencampuran dengan Bahan Asam

Hindari mencampurkan santan dengan bahan-bahan yang bersifat asam, seperti jeruk atau cuka, karena dapat membuat santan cepat menggumpal dan mengubah teksturnya menjadi tidak enak.

10. Gunakan Teknik Pengemasan yang Tepat

Ketika Anda menyimpan makanan yang menggunakan santan, pastikan untuk menggunakan teknik pengemasan yang tepat. Hindari mengemas makanan dalam wadah yang terlalu besar atau terlalu kecil, dan pastikan untuk mengeluarkan udara sebanyak mungkin sebelum mengunci wadahnya.

Pilihan Editor: Bahaya Panaskan Makanan Bersantan Berulang Kali

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow