Terungkap Penyebab Kiai di Banyuwangi Pingsan dengan Mata Terbelalak Saat Doakan Prabowo Presiden

- Seorang kiai karismatik di Banyuwangi, KH Suyuti Toha pingsan dengan mata terbelalak saat berteriak mendoakan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Pemimpin Pondok Pesantren atau Ponpes Mansyaul Huda itu tiba-tiba kaku hingga tak bersuara saat beberapa kali memekikkan doa agar Prabowo menjadi presiden. Wajahnya mendongak ke atas sambil tangan kanannya juga menengadah ke atas. Peristiwa itu terjadi di Ponpes Mansyaul Huda...

Terungkap Penyebab Kiai di Banyuwangi Pingsan dengan Mata Terbelalak Saat Doakan Prabowo Presiden

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang kiai karismatik di Banyuwangi, KH Suyuti Toha pingsan dengan mata terbelalak saat berteriak mendoakan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Pemimpin Pondok Pesantren atau Ponpes Mansyaul Huda itu tiba-tiba kaku hingga tak bersuara saat beberapa kali memekikkan doa agar Prabowo menjadi presiden.

Wajahnya mendongak ke atas sambil tangan kanannya juga menengadah ke atas.

Peristiwa itu terjadi di Ponpes Mansyaul Huda yang berlokasi di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jumat (19/1/2024).

Video saat sang kiai pingsan beredar luas di media sosial.

Terlihat ada latar bergambar Prabowo-Gibran dan lambang Partai Demokrat di belakang panggung.

Mimbar tempat Kiai Suyuti memipin doa pun bertuliskan Partai Demokrat dan AHY, inisial ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono.

Acara yang mengumpulkan para kiai langgar dan emak-emak pendukung Prabowo-Gibran itu memang diinisiasi Kiai Suyuti dengan Partai Demokrat.

Pingsan Mata Terbelalak

Dengan semangat Kiai Suyuti  berdoa.

Sambil mengangkat tangan kanannta tinggi, dan tangan kiri menggenggam mikrofon, Kiai Suyuti menyebut-nyebut nama Prabowo.

"Ya Allah, kabulkan doa saya ya Allah.. Pak Prabowo, Pak Prabowo presiden 2024 nanti ya Allah.."

"Allah..." tiba-tiba Kiai Suyuti ambruk.

Sesaorang di belakangnya, yang tidak lain pengasuh Ponpes Mansyaul Huda, Ahmad Wahyudi, tanggap langsung menangkapnya.

Mata Kiai Suyuti terbelalak. Ia melihat ke arah atas seperti saat berdoa.

Namun doanya tak berlanjut, ia tak mengucapkan sepatah kata lagi.

Kiai Suyuti masih rebah di pelukan Wahyudi saat beberapa santri membawakan sofa.

Namun Kiai Suyuti bergeming, dan tak kuat lagi melanjutkan acara di atas panggung.

Ulama 83 tahun itupun dibopong meninggalkan panggung ke kediamannya.

Wahyudi menjelaskan, saat dibawa ke kediaman, kondisi Kiai Suyuti membaik.

"Sekarang beliau kondisinya sudah nyaman (sehat). Enggak (sampai mendapat penanganan petugas kesehatan)," kata Wahyudi ke wartawan Surya.co.id.

Menurut Wahyudi, Kiai Suyuti pingsan saat berdoa karena saking cintanya kepada Prabowo.

Selain itu, kondisi fisik juga mempengaruhi sang kiai.

"Sehingga jiwanya kuat, spiritualnya kuat."

"Mungkin (pingsan) karena fisiknya, beliau sudah usia 83 tahun," kata Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan, Kiai Suyuti memang konsisten memberikan dukungan kepada Prabowo.

"Sejak 2002 kalau tidak salah (Kiai Suyuti dekat dengan Prabowo)."

"Beliau memang konsisten mendukung sejak pencalonan pertama," tambah Wahyudi.

Sebelum pingsan saat berdoa, Kiai Suyuti sempat memberi sambutan.

Salah satu pesan yang disampaikan dalam sambutan itu, yakni soal dibutuhkannya sosok seperti Prabowo untuk memimpin negeri.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow