Tak Main-Main! Negara Afrika Ini Ancam Kirim 20.000 Gajah ke Jerman, Ternyata Ini Sebabnya

Negara Afrika Botswana mengancam bakal mengirim 20.000 gajah ke Jerman, di tengah perselisihan mengenai impor peralatan berburu dari Jerman.

Tak Main-Main! Negara Afrika Ini Ancam Kirim 20.000 Gajah ke Jerman, Ternyata Ini Sebabnya

GABORONE, KOMPAS.TV - Negara Afrika Botswana mengancam bakal mengirim 20.000 gajah ke Jerman, di tengah perselisihan mengenai impor peralatan berburu dari Jerman.

Ancaman itu dikeluarkan langsung oleh Presiden Botswana Mokgweetsu Masisi.

“20.000 gajah untuk Jerman. Ini bukan main-main,” kata Masisi dikutip dari CNN, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga: Gempa Besar Taiwan Terkuat pada 25 Tahun Terakhir, 9 Orang Tewas dan Ratusan Terperangkap

Kemarahan ini karena Masisi mengkritik Pemerintah Jerman, khususnya kementerian lingkungan hidup, karena mencoba melarang impor peralatan berburu dari Jerman ke Bostwana, padahal Botswana sedang mengalami overpopulasi gajah. Dampaknya,  gajah berkeliaran tanpa kendali dan merusak tanaman warga. Bahkan, cukup sering terjadi kematian akibat terinjak hewan tambun itu.

Pada awal tahun ini Kementerian  Lingkungan Hidup Jerman, yang dipimpin Steffi Lemke dari Partai Hijau, meningkatkan kemungkinan memperketat pembatasan dari impor peralatan berburu karena kekhawatiran perburuan liar.

Masisi menegaskan Partai Hijau Jeman harus mencoba untuk hidup bersama dengan gajah tanpa memburu mereka.

“Sangat mudah duduk di Berlin dan memiliki opini mengenai masalah kami di Botswana. Kami yang membayar harga atas pelestarian hewan-hewan ini demi dunia, dan bahkan untuk pihak Lemke,” katanya.

“Jerman harus mencoba hidup bersama dengan hewan itu, dengan cara yang Anda ingin paksakan kepada kami,” tambah Masisi.

Menurut sang presiden, pertumbuhan populasi gajah di Botswana telah mencapai 130.000 ekor.

Untuk menghalau overpopulasi gajah, Botswana telah menawarkan 8.000 ekor ke Angola.

Sedangkan sebanyak 500 ekor gajah ditawarkan ke Mozambique, meski menurut Masisi, negara tetangganya itu belum mengambil tawaran tersebut.

“Kami ingin menawarkan kado tersebut ke Jerman, dan kami tak akan menerima kata tidak sebagai jawaban,” ucap Masisi.

Masisi berargumen upaya konservasi telah berujung pada meledaknya populasi gajah.

Ia menambahkan bahwa perburuan memiliki arti penting untuk membuat mereka tetap terkendali.

Musisi mengatakan bahwa gajah menginjak-injak orang hingga mati, memakan tanaman dan menyebabkan kerusakan pada desa-desa.

Baca Juga: Trump Gunakan Kematian Perempuan Muda AS oleh Imigran untuk Serang Biden, Keluarganya Mengamuk

Ia menegaskan larangan impor peralatan berburu hanya akan memiskinkan warga Bostwana.

Masisi menegaskan bahwa negaranya telah berbuat lebih banyak dalam melindungi satwa liar, dibandingkan negara lain di dunia.

Ia pun mengundang menteri Jerman untuk meninjau perlindungan satwa liar di negaranya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow