TRIBUNWOW.COM - Dua Calon Presiden berkunjung ke Nasdem Tower di hari yang sama, Jumat (22/3/2024).

Dua capres itu adalah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang datang dalam jeda waktu beberapa jam.

Prabowo Subianto datang lebih dulu pada siang hari, sementara Anies Baswedan datang jelang buka bersama.

Namun, sejumlah perbedaan mencolok terjadi saat keduanya menginjakkan kaki di Nasdem Tower.

Baca juga: 2 Partai Pengusung Prabowo-Gibran Angkat Suara soal Pertemuan Capres 02 dengan Surya Paloh

- Karpet Merah

Jelang kedatangan Prabowo Subianto, sejumlah tempat di Nasdem Tower lebih dulu dipasangani karpet merah.

Terlihat dari pintu masuk utama di mana karpet merah digunakan Prabowo Subianto untuk masuk ke Nasdem Tower.

Namun, hal serupa tak terjadi pada Anies Baswedan.

Karpet merah yang digunakan Prabowo Subianto berjalan sudah tak ada lagi.

- Disambut Ketua Umum

Kedatangan Prabowo Subianto disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Terlihat Surya Paloh yang menyambut Prabowo dengan pelukan hangat dari depan pintu masuk.

Hal serupa tak terjadi pada Anies Baswedan, di mana tak ada petinggi partai yang menyapanya masuk ke Nasdem Tower.

Anies Baswedan pun juga mengambil langkah cepat untuk memasuki ruangan.

Baca juga: 3 Poin yang Tunjukkan Keretakan antara Partai Nasdem dan Timnas AMIN, Dimulai dari Ketua Umum

- Beri Penjelasan ke Wartawan

Sebelum masuk ke Nasdem Tower, Prabowo dan Surya Paloh memberikan pernyataan ke rekan media.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan alasannya mendatangi Surya Paloh.

"Ketua Umum Partai Nasdem Pak Surya Paloh langsung mengucapkan selamat dan untuk menghormati ucapan tersebut saya datang dan diterima hari ini di markas besar Partai Nasdem," ujar Prabowo.

Prabowo lalu mengatakan jika ucapan selamat dari Surya Paloh itu adalah bagian dari demokrasi.

"Makna daripada peristiwa ini semua bahwa bangsa kita telah berkembang jadi bangsa yang dewasa, matang dengan sistem demokrasi."

"Sistem demokrasi bukan sistem yang mudah apalagi di bangsa yang sebesar kita. Kadang kita tak paham bahwa negara kita sangat luas sangat besar, jumlah penduduk terbanyak keempat. Luas wilayah sama dengan Eropa Barat," tambah Prabowo.

Sementara itu, Anies hanya mengacungkan jempol ketika ditanya apa agenda utama mendatangi markas Partai Nasdem.

Ucapan Surya Paloh ke Prabowo

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dikatakan Surya Paloh setelah KPU RI menetapkan paslon Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, Rabu (20/3/2024).

Diketahui, Surya Paloh adalah partai pengusung dari paslon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Hasil Pilpres 2024: Prabowo-Gibran Unggul 96 Juta Suara, Anies-Imin 40 Juta, Ganjar-Mahfud 27 Juta

Namun, Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai Politik pertama yang memberikan ucapan pada Prabowo-Gibran.

Awalnya, Surya Paloh mengatakan Partai Nasdem menerima hasil yang disahkan oleh KPU RI.

"Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres," ungkap Surya Paloh, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Kompas TV.

Setelah itu, Surya Paloh memberikan selamat pada presiden yang telah ditetapkan oleh KPU RI.

Baca juga: BREAKING NEWS KPU RI Umumkan Anies-Imin 40 Juta Suara, Prabowo-Gibran 96 Juta, Ganjar-Mahfud 27 Juta

"Partai Nasdem juga mengucapkan selamat pada pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres tahun 2024," tambahnya.

Pernyataan Surya Paloh itu disambut tepuk tangan para hadirin di lokasi.

Poin ketiga yang disampaikan Surya Paloh adalah soal kesiapan Partai Nasdem untuk menjalin komunikasi baru.

Namun, Partai Nasdem tak menjelaskan secara rinci apakah menjalin komunikasi dengan partai lain di luar koalisi Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

"NasDem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi, cendekiawan, guru besar, hingga media sebagai pilar demokrasi," ungkapnya. (TribunWOw.com)