Sandiaga Uno Siap Jika Diajak Gabung Pemerintahan Baru,PPP Merapat ke Prabowo-Gibran? Respons AHY

- Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dan Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno mengaku siap jika diajak bergabung Pemerintahan baru setelah Presiden Jokowi tidak lagi menjabat. Lalu apakah pernyataan Sandiaga Uno ini menjadi sinyal PPP akan merapat ke koalisi Prabowo-Gibran yang dari hasil quick count unggul di Pilpres 2024? Respons Agus Harimurti Yudoyono, Ketua Umum Partai Demokrat yang baru saja dilantik...

Sandiaga Uno Siap Jika Diajak Gabung Pemerintahan Baru,PPP Merapat ke Prabowo-Gibran? Respons AHY

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dan Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno mengaku siap jika diajak bergabung Pemerintahan baru setelah Presiden Jokowi tidak lagi menjabat.

Lalu apakah pernyataan Sandiaga Uno ini menjadi sinyal PPP akan merapat ke koalisi Prabowo-Gibran yang dari hasil quick count unggul di Pilpres 2024?

Respons Agus Harimurti Yudoyono, Ketua Umum Partai Demokrat yang baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN. 

Dari hasil hitung cepat berbagai lembaga survei saat ini, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul. 

Baca juga: Partai Pengusung Ganjar Belum Solid Soal Hak Angket, MK PPP Malah Khawatir Picu Perpecahan Umat

Baca juga: Terjawab Partai Buruh Masuk Koalisi Mana? Cek juga Info PPP dan Golkar Dukung Siapa di Pilpres 2024

Baca juga: Sandiaga Uno Tak Ingin Membuka Masa Lalu dengan Anies Baswedan, Bisa Memicu Polemik dan Perpecahan

Pasangan Prabowo-Gibran diprediksi meraup suara 57-58 persen dan akan menang pilpres satu putaran.

Di Pilpres 2024, Sandiaga Uno bersama partainya, PPP mendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Sandiaga Uno, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP ini menuturkan kesiapan untuk bergabung dengan pemerintahan baru sesuai dengan posisi partainya yang setia berada di barisan pendukung pemerintah.

"Pandangan pribadi saya kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, Partai Persatuan untuk persatuan Indonesia; dan pembangunan, harus ikut aktif dalam membangun bangsa," kata Sandiaga Uno  saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

"Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya," imbuhnya.

Kendati begitu, Ia mengaku belum ada pertemuan atau pembicaraan tertentu untuk membahas hal tersebut.

Ia menyatakan, saat ini kasih fokus bekerja sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Belum lama ini, Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Singkawang Kalimantan Barat, hingga ke Australia.

"Kita fokus tuntaskan beberapa program andalan, karena ada tantangan global, juga bagaimana kita bisa meningkatkan agar ekonomi kreatif kita bisa mencapai total nilai tambah Rp 1.700 Triliun," tutur Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga Uno, target nilai tambah ekonomi kreatif ribuan triliun itu perlu diwariskan kepada menteri baru, agar ekonomi pariwisata di Indonesia semakin bagus.

Baca juga: Kata Sandiaga Uno soal Spanduk PPP Dukung Anies - Muhaimin, Permintaan Achmad Baidowi pada Bawaslu

"Kita harapkan pariwisata dan ekonomi kreatif nanti dipimpin menteri yang baru, nanti bisa menjadi penyumbang terhadap peningkatan output ekonomi kita," ungkap Sandiaga Uno.

Di sisi lain, Sandiaga Uno berujar, pemilihan menteri adalah hak prerogatif presiden. Ia tidak ingin mencampuri lebih jauh urusan pembagian kursi di kabinet selanjutnya.

"Bukan prerogatif saya, itu prerogatif di pemerintah, presiden yang terpilih," jelasnya.

Respons AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto perihal rencana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Demikian AHY merespons kabar akan bergabungnya PPP dengan Koalisi Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (27/2/2024).

“Saya belum mendengar itu (PPP mau gabung ke Koalisi Indonesia Maju -red) ya.

Yang jelas ya, kita serahkan kepada Pak Prabowo sebagai pemimpin koalisi indonesia maju,” ujar AHY.

Baca juga: 51 Juta Pemilih Ditawari Bansos, Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran Terjawab di Survei Litbang Kompas

“Dan tentunya, biasanya beliau juga akan mengajak bicara para ketua umum partai politik yang saat ini memang sudah ada dalam koalisi tersebut dan tentunya kita ingin saling memberikan masukan.”

AHY menuturkan, penguatan Koalisi Indonesia Maju memang terus dibicarakan agar pemerintahan Prabowo-Gibran dapat berjalan sukses.

Satu di antaranya adalah dengan memperkuat barisan parpol yang mendukung pemerintah di parlemen.

“Yang jelas terkait dengan penguatan koalisi itu memang terus kita bicarakan.

Pertama kita ingin ke depan pemerintahan juga sukses, ada support yang kuat dari parlemen karena kita juga berharap kebijakan-kebijakan, program-program yang sudah diangkat sebagai janji politik selama masa kampanye oleh pasangan prabowo-gibran ini bisa dikawal dan disukseskan secara bersama-sama,” jelas AHY.

“Kita ingin itu bisa diwujudkan dengan baik dan ini membutuhkan konsolidasi kekuatan politik baik di pemerintah maupun di parlemen.”

AHY kemudian dikonfirmasi, apakah Partai Demokrat akan menerima PPP yang bergabung setelah sejumlah hasil hitung cepat menunjukkan Prabowo-Gibran lebih unggul dari paslon lain.

 Putra Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut enggan menyikapi soal kemungkinan PPP bergabung dan meminta pembahasan soal itu ditunda.

“Nanti aja kita bicarakan, yang jelas saya belum ada kesempatan untuk diajak bicara mengenai hal itu,” ujar AHY.

Baca juga: Bursa Cagub DKI Jakarta: Ridwan Kamil, Ahok, Risma, hingga Sandiaga Uno, Siapa Kandidat Terkuat?

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.tv.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow