Surya Paloh Temui Jokowi di Istana Saat Anies Ngotot di Garis Perubahan,Isi Pembicaraan Dibeberkan

- Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam. Pertemuan itu terjadi saat pemungutan suara Pilpres 2024 rampung, dan proses penghitungannya sedang berlangsung. Sementara, hasil quick count berbagai lembaga sudah 100 persen dan menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dengan 58 persen suara, pasangan Anies-Muhaimin mendapat 25 persen suara dan...

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam.

Pertemuan itu terjadi saat pemungutan suara Pilpres 2024 rampung, dan proses penghitungannya sedang berlangsung.

Sementara, hasil quick count berbagai lembaga sudah 100 persen dan menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dengan 58 persen suara, pasangan Anies-Muhaimin mendapat 25 persen suara dan Ganjar-Mahfud 16 persen suara.

Jokowi yang ramai dianggap berada di sisi pasangan nomor 2 dengan keberadaan putranya, Gibran Rakabuming, sebagai cawapres, bermanuver.

Beberapa waktu lalu, Jokowi meminta Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk mempertemukannya dengan dKetua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Megawati dengan PDIP-nya merupakan pengusung utama pasangan Ganjar-Mahfud. Namun, pertemuan itu tak kunjung terhelat.

Sementara, Jokowi mengundang Surya Paloh, yang tidak lain pengusung utama Anies-Muhaimin, dengan NasDemnya. Undanga pun langsung bersambut.

Mobil Lexus hitam yang diduga ditumpangi Surya Paloh, tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh berlangsung tertutup. Awak media hanya bisa memantau dari jauh.

Berdasarkan pantauan, mobil tersebut tampak keluar Istana sekitar pukul 20.02 WIB.

Isi pertemuan sejam lebih itpun dibeberkan pihak Istana.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh untuk silaturahmi.

Isi pembicarannya tentang agenda kebangsaan. Ari tidak menjelaskan lebih lanjut soal agenda kebangsaan itu.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Ari.

Menurut Ari, Presiden pernah menyampaikan bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa dan tokoh politik sangat penting untuk kebaikan bangsa.

"Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara," pungkasnya.

Pernyataan ini sebenarnya diucapkan Jokowi pada Kamis (15/2/2024) untuk menanggapi rencana pertemuannya dengan Megawati.

Anies Ngotot di Garis Perubahan

Sementara itu, capres Anies Baswedan tegas bersikap bahwa dirinya tetap berada di garis perubahan.

Perubahan sendiri merupakan jargon Anies-Muhaimin (AMIN) terkait program saat Pilpres 2024 yang mayoritas berseberangan atau mengoreksi kebijakan pemerintahan Jokowi.

"Mari kita terus berjuang bersama, jangan khawatir, saya tidak akan bergeser kanan kiri, kita terus dalam gerakan perubahan ini," kata Anies merespons hasil quick count, di rumah pemenangan Timnas AMIN di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/02/2024) malam.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga memastikan akan menghormati hasil penghitungan KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

"Kita akan tunggu sampai hasil seluruhnya selesai. Kami akan menghormati, kami akan menghargai dan itu komitmen kami sebagai orang yang memperjuangkan demokrasi."

"Pemberi hasil itu adalah KPU sebagai otoritas penyelenggara Pemilu," jelasnya.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow