6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah menteri Peru secara tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan mereka setelah terlibatnya Presiden Peru Dina Boluarte dalam skandal suap yang melibatkan jam tangan Rolex. Keputusan mundurnya para menteri tersebut menambah ketidakstabilan dalam politik negara Amerika Selatan yang sedang menghadapi tantangan yang semakin sulit.

Mundurnya sejumlah menteri, termasuk menteri dalam negeri, terjadi seiring dengan dilakukannya penyelidikan terhadap dugaan pengayaan ilegal yang melibatkan Dina Boluarte. Saat ini tengah diselidiki atas kepemilikan jam tangan Rolex kelas atas yang diduga tidak sesuai dengan pendapatannya.

Pihak kepolisian dan jaksa telah melakukan penggerebekan terhadap rumah dan kantor Boluarte selama akhir pekan untuk mencari bukti terkait asal usul setidaknya tiga jam tangan Rolex tersebut. Boluarte sendiri menyangkal segala tuduhan dan bersikeras bahwa ia membeli jam tangan tersebut dengan menggunakan uang pribadinya.

Peristiwa ini telah menimbulkan kontroversi dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Boluarte, serta mengundang pertanyaan tentang integritas dan transparansi kepemimpinan negara. Lantas, bagaimana profil presiden tersebut?

Profil Presiden Peru, Dina Boluarte

Dina Boluarte, lengkapnya Dina Ercilia Boluarte Zegarra, adalah seorang pengacara dan politikus asal Peru yang dilantik sebagai Presiden Peru sejak 7 Desember 2022. Kepresidenannya berawal dari sebuah kudeta yang gagal yang dilakukan oleh presiden sebelumnya, Pedro Castillo.

Dina Boluarte menjadi presiden perempuan pertama di Peru, sebuah pencapaian yang menggembirakan bagi negara tersebut. Ia lahir pada 31 Mei 1962 di Charwanka, Apurimac, dan memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas San Martin de Porres, serta menyelesaikan studi pascasarjana di bidang Hukum Kenotariatan dan Pendaftaran di universitas yang sama.

Dilansir dari indiatimes.com, sebelum menjabat sebagai presiden, Boluarte aktif dalam kegiatan politik. Pada 2007, ia memulai karirnya sebagai penasehat manajemen senior dan kepala kantor lokal di Lembaga Catatan Identifikasi Nasional dan Status Sipil, Surco. Pada tahun-tahun berikutnya, ia mencalonkan diri untuk berbagai jabatan politik, termasuk sebagai walikota distrik Surquillo, Lima pada tahun 2018 dan sebagai anggota parlemen pada tahun 2020, tetapi tidak berhasil memenangkan kursi.

Pada tahun 2021, Boluarte menjadi kandidat wakil presiden mendampingi Pedro Castillo dalam pemilihan presiden. Meskipun Castillo berhasil memenangkan pemilihan, Boluarte tidak langsung mengambil posisi wakil presiden, tetapi ia kemudian diangkat menjadi Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial pada Juli 2021. Namun, ia mengundurkan diri dari posisi tersebut pada November 2022.

Kepemimpinan Boluarte sebagai presiden diwarnai dengan kontroversi dan aksi protes. Ia mengkritik langkah Castillo untuk membubarkan parlemen Peru, yang dilakukan untuk menghindari pemungutan suara pemakzulan terhadap dirinya.

Setelah penggulingan Castillo, Boluarte melakukan negosiasi dengan partai-partai konservatif untuk mendukung pengangkatannya sebagai presiden baru. Namun, keputusannya menuai perlawanan dari sebagian besar rakyat, yang menganggapnya sebagai upaya merampas kekuasaan. Demonstrasi pun terjadi, termasuk yang menuntut pembebasan Castillo.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | REUTERS I BRITANNICA

Pilihan Editor: Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow