Pulau Tristan da Cunha: Mengenal kepulauan Berpenghuni Paling Terpencil di Samudra Atlantik

Pulau Tristan da Cunha merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia, karena jaraknya yang sangat jauh dari wilayah berpenghuni lainnya.

Pulau Tristan da Cunha: Mengenal kepulauan Berpenghuni Paling Terpencil di Samudra Atlantik

Apakah kamu pernah mendengar tentang pulau Tristan da Cunha? Jika belum, kamu tidak sendirian. Pulau ini adalah salah satu tempat yang paling jarang diketahui dan dikunjungi oleh orang-orang di dunia. Pulau ini juga merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia, karena jaraknya yang sangat jauh dari wilayah berpenghuni lainnya. Pulau ini memiliki kehidupan dan keindahan yang unik dan khas, yang tidak banyak orang dapat rasakan. Namun, pulau ini juga memiliki tantangan dan kesulitan yang luar biasa, yang harus dihadapi oleh penduduk dan pengunjungnya. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang pulau Tristan da Cunha, mulai dari sejarah, geografi, demografi, budaya, hingga cara mengunjunginya.

Sejarah Pulau Tristan da Cunha

Pulau Tristan da Cunha pertama kali ditemukan oleh pelaut Portugis yang bernama Tristão da Cunha pada tahun 1506. Namun, ia tidak berhasil mendarat di pulau itu karena cuaca yang buruk. Pulau itu kemudian dinamai menurut namanya. Pulau itu baru berhasil didarati oleh Belanda pada tahun 1643, dan kemudian oleh Prancis pada tahun 1767. Namun, tidak ada pemukiman permanen yang dibangun di pulau itu sampai abad ke-19.

Pada tahun 1810, seorang pelaut Amerika yang bernama Jonathan Lambert mengklaim pulau itu sebagai miliknya, dan menamakannya sebagai Kepulauan Kemasyhuran. Ia bersama dengan tiga orang rekannya menjadi pemukim pertama di pulau itu. Namun, ia meninggal dalam sebuah kecelakaan perahu pada tahun 1812. Pada tahun 1816, Britania Raya mengambil alih pulau itu, dan membangun sebuah garnisun militer untuk mencegah Napoleon Bonaparte, yang diasingkan di Saint Helena, melarikan diri ke pulau itu. Garnisun itu ditinggalkan pada tahun 1817, tetapi beberapa tentara dan pelaut memilih untuk tinggal di pulau itu.

Sejak itu, pulau itu menjadi tempat tinggal bagi para pemukim yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang, seperti Inggris, Skotlandia, Irlandia, Amerika, Belanda, dan Italia. Mereka menikah di antara sesama penduduk pulau, dan membentuk sebuah komunitas yang erat dan harmonis. Mereka juga menghadapi berbagai peristiwa dan bencana yang mengancam kehidupan mereka, seperti perang dunia, letusan gunung berapi, badai, dan penyakit. Namun, mereka tetap bertahan dan berkembang hingga saat ini.

Geografi Pulau Tristan da Cunha

Tristan da Cunha adalah gugusan kepulauan gunung berapi yang terletak di bagian selatan Samudra Atlantik yang terpencil. Kepulauan ini memiliki luas total sekitar 207 km², dan terdiri dari empat pulau utama, yaitu:

- Pulau Tristan da Cunha: Pulau ini adalah pulau terbesar dan satu-satunya yang berpenghuni di kepulauan ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 98 km², dan memiliki ketinggian maksimum sekitar 2.060 meter di puncak gunung berapi Queen Mary's Peak. Pulau ini memiliki iklim subtropis, dengan suhu rata-rata sekitar 15°C. Pulau ini memiliki vegetasi yang beragam, mulai dari padang rumput, semak-semak, hingga hutan. Pulau ini juga memiliki fauna yang khas, seperti burung laut, anjing laut, dan penguin.

- Pulau Gough: Pulau ini adalah pulau terbesar kedua di kepulauan ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 91 km², dan memiliki ketinggian maksimum sekitar 910 meter di puncak gunung Edinburgh. Pulau ini memiliki iklim yang mirip dengan pulau Tristan da Cunha, tetapi lebih basah dan berangin. Pulau ini memiliki vegetasi yang lebat, dan merupakan tempat bersarang bagi jutaan burung laut. Pulau ini juga merupakan situs warisan dunia UNESCO, karena kekayaan dan keunikan hayatinya.

- Pulau Inaccessible: Pulau ini adalah pulau terkecil ketiga di kepulauan ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 14 km², dan memiliki ketinggian maksimum sekitar 449 meter di puncak gunung berapi. Pulau ini memiliki iklim yang lebih kering dan lebih dingin daripada pulau-pulau lainnya. Pulau ini memiliki vegetasi yang jarang, dan merupakan habitat bagi beberapa spesies endemik, seperti burung pipit Inaccessible dan tikus Inaccessible. Pulau ini juga merupakan situs warisan dunia UNESCO, karena keunikan dan keragaman hayatinya.

- Pulau Nightingale: Pulau ini adalah pulau terkecil keempat di kepulauan ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 4 km², dan memiliki ketinggian maksimum sekitar 365 meter di puncak gunung berapi. Pulau ini memiliki iklim yang lebih hangat dan lebih lembab daripada pulau-pulau lainnya. Pulau ini memiliki vegetasi yang subur, dan merupakan tempat bersarang bagi ribuan burung laut. Pulau ini juga memiliki beberapa spesies endemik, seperti burung finch Nightingale dan burung albatros Nightingale.

Kepulauan Tristan da Cunha juga merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia, karena jaraknya yang sangat jauh dari wilayah berpenghuni lainnya. Wilayah penduduk terdekat berada di Cape Town di Afrika Selatan ( 2.187 km), Saint Helena (2.437 km), dan Kepulauan Falkland (4.002 km). Kepulauan ini juga tidak memiliki lapangan terbang, sehingga satu-satunya cara untuk datang dan pergi dari kepulauan ini adalah dengan kapal laut, yang menempuh waktu sekitar enam hari perjalanan dari Afrika Selatan.

Demografi Pulau Tristan da Cunha

Pulau Tristan da Cunha memiliki populasi sekitar 244 orang, yang semuanya tinggal di satu-satunya permukiman di pulau, yaitu Edinburgh of the Seven Seas. Permukiman ini terletak di ujung utara pulau, dan memiliki fasilitas-fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, gereja, toko, kantor pos, dan restoran. Pemukiman ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah, seperti museum, benteng, dan rumah-rumah tua.

Penduduk pulau Tristan da Cunha adalah keturunan dari para pemukim yang datang ke pulau itu sejak abad ke-19. Mereka berasal dari berbagai negara dan latar belakang, seperti Inggris, Skotlandia, Irlandia, Amerika, Belanda, dan Italia. Mereka memiliki hubungan kekerabatan yang erat, karena mereka hanya menikah di antara sesama penduduk pulau. Mereka juga memiliki tingkat keragaman genetik yang rendah, tetapi juga memiliki beberapa variasi genetik yang unik dan langka.

Penduduk pulau Tristan da Cunha menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan sehari-hari. Namun, bahasa Inggris di pulau ini memiliki dialek, kosakata, dan aksen yang berbeda dari bahasa Inggris standar. Bahasa Inggris di pulau ini dipengaruhi oleh bahasa-bahasa dari negara asal penduduk, seperti Skotlandia, Irlandia, Amerika, Belanda, dan Italia. Bahasa Inggris di pulau ini juga mengandung beberapa kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti "milho" (jagung) dan "mangusto" (musang).

Budaya Pulau Tristan da Cunha

Pulau Tristan da Cunha memiliki budaya yang unik dan khas, yang mencerminkan pengaruh dari berbagai asal-usul penduduknya. Beberapa ciri budaya di pulau ini adalah sebagai berikut:

- Agama: Penduduk beragama Kristen, dengan mayoritas berdenominasi Anglikan. Gereja Santo Yusuf adalah gereja utama di pulau, yang dibangun pada tahun 1890. Tempat ini menjadi sentra kegiatan keagamaan dan sosial bagi penduduk. Penduduk juga merayakan beberapa hari raya Kristen, seperti Natal, Paskah, dan Pentakosta.

- Pemerintahan: Penduduk memiliki sistem pemerintahan sendiri yang demokratis, dengan kepala pulau yang dipilih setiap tiga tahun. Kepala pulau bertanggung jawab untuk mengurus urusan administratif, keuangan, dan hukum di pulau. Kepala pulau juga dibantu oleh dewan pulau yang terdiri dari delapan anggota yang dipilih oleh penduduk. Selain itu, ada juga administrator yang ditunjuk oleh pemerintah Britania Raya, yang berperan sebagai perwakilan resmi dan penasihat bagi pemerintah pulau.

- Mata pencaharian: Penduduk hidup dari bertani, berkebun, memelihara ternak, dan memancing. Mereka menanam berbagai macam tanaman, seperti kentang, wortel, kubis, bawang, dan tomat. Mereka juga memelihara sapi, domba, dan ayam untuk mendapatkan daging, susu, telur, dan wol. Mereka juga memanfaatkan sumber daya laut yang melimpah, seperti ikan, lobster, cumi-cumi, dan penguin (sejenis ikan lokal). Selain itu, mereka juga mendapatkan pendapatan dari menjual francobolli, kerajinan tangan, dan suvenir kepada pengunjung dan kolektor dari luar pulau.

- Hobi dan rekreasi: Penduduk memiliki beberapa hobi dan kegiatan rekreasi, seperti bermain sepak bola, berenang, berburu, dan menyanyi. Mereka juga sering mengadakan pesta dan perayaan untuk merayakan ulang tahun, pernikahan, dan acara-acara khusus lainnya. Mereka juga senang membaca, menonton televisi, dan mendengarkan radio. Mereka juga tertarik dengan berita dan perkembangan dunia luar, meskipun mereka jarang berkomunikasi dengan orang-orang di luar pulau.

Cara Mengunjungi Pulau Tristan da Cunha

Mengunjungi pulau Tristan da Cunha adalah pengalaman yang luar biasa dan menantang, yang tidak banyak orang dapat rasakan. Namun, untuk mengunjungi pulau ini, Anda memerlukan nyali yang besar dan persiapan yang matang. Ini karena pulau ini sangat terpencil dan sulit diakses. Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan jika ingin mengunjungi pulau Tristan da Cunha:

- Mendapatkan izin: Anda harus mengajukan permohonan izin kunjungan ke administrator pulau melalui email atau surat. Anda harus menyertakan alasan kunjungan, lama tinggal, dan jaminan kesehatan. Anda juga harus membayar biaya izin sebesar £30 per orang. Izin kunjungan hanya diberikan untuk maksimal 4 minggu dan tergantung pada ketersediaan akomodasi dan kapasitas pulau.

- Memesan tiket kapal: Anda harus memesan tiket kapal yang berangkat dari Cape Town, Afrika Selatan, ke Tristan da Cunha. Kapal yang melayani rute ini adalah MV Edinburgh, MV Baltic Trader, dan MV Geo Searcher. Kapal-kapal ini hanya beroperasi beberapa kali dalam setahun dan jadwalnya tidak tetap. Anda harus menghubungi agen perjalanan yang bekerja sama dengan pemerintah pulau untuk mengetahui jadwal dan harga tiket kapal. Tiket kapal biasanya sangat mahal dan langka, sehingga Anda harus memesannya jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.

- Menyiapkan perlengkapan: Anda harus menyiapkan perlengkapan yang sesuai dengan kondisi cuaca dan fasilitas di pulau. Anda harus membawa pakaian hangat, sepatu bot, topi, sarung tangan, dan jaket tahan air, karena cuaca di pulau sering dingin, basah, dan berangin. Anda juga harus membawa obat-obatan, alat kebersihan, dan barang-barang pribadi lainnya, karena barang-barang ini sangat terbatas dan mahal di pulau. Anda juga harus membawa uang tunai dalam mata uang pound sterling, karena pulau ini tidak memiliki ATM atau kartu kredit. Anda juga harus membawa paspor, visa, dan dokumen perjalanan lainnya yang valid.

- Menikmati kunjungan: Setelah tiba di pulau, Anda harus mengikuti aturan dan protokol yang berlaku di pulau. Anda harus menghormati budaya dan tradisi penduduk setempat, yang sangat ramah dan bersahabat. Anda juga harus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pulau, yang sangat indah dan alami. Anda dapat menikmati berbagai kegiatan dan atraksi di pulau, seperti berjalan-jalan, bersepeda, memancing, berburu, berenang, dan mengunjungi museum, gereja, dan toko suvenir. Anda juga dapat mengunjungi pulau-pulau tak berpenghuni lainnya, seperti Pulau Gough, Pulau Inaccessible, dan Pulau Nightingale, dengan izin khusus dan biaya tambahan.

Demikianlah artikel tentang pulau Tristan da Cunha, yang merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia. Semoga dapat memberikan Anda informasi dan inspirasi yang bermanfaat. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi pulau ini, Anda harus siap menghadapi segala risiko dan kesulitan yang mungkin terjadi. Namun, Anda juga akan mendapatkan kesempatan untuk melihat kehidupan dan keindahan pulau berpenghuni paling terpencil di dunia. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Sumber: Tristan da Cunha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Tristan_da_CunhaMengenal Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Dunia (kompas.com), https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/23/180000265/mengenal-tristan-da-cunha-pulau-berpenghuni-paling-terpencil-di-duniaTristan da Cunha - Wikiwand, https://www.wikiwand.com/id/Tristan_da_CunhaTristan da Cunha, Pulau Terpencil di Dunia (greelane.com), https://www.greelane.com/id/sastra/geografi/tristan-da-cunha-1435571/#google_vignetteCovid-19: Bagaimana rasanya hidup di pulau paling terpencil dunia dan tak terjamah virus corona? - BBC News Indonesia, https://www.bbc.com/indonesia/majalah-54351352Tristan da Cunha (stekom.ac.id), https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Tristan_da_CunhaTristan da Cunha Excursions (tristandc.com), https://www.tristandc.com/visitsexcursions.php

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow