Penyebab Pilot-Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran saat Terbang, Kelelahan Jaga Bayi Kembar

KNKT ungkap faktor pilot-kopilot Batik Air tertidur saat penerbangan ID-6723 Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024. Pesawat nyasar ke Cianjur.

Penyebab Pilot-Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran saat Terbang, Kelelahan Jaga Bayi Kembar

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap faktor yang membuat pilot dan kopilot Batik Air BTK6723 (ID-6723) rute Kendari-Jakarta ketiduran berbarengan pada penerbangan 25 Januari 2024 lalu. Akibatnya pesawat Airbus A320 beregistrasi PK-LUV itu sempat nyasar sebelum akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

Kedua awak pesawat itu adalah seorang pilot berusia 32 tahun dan kopilot berusia 28 tahun. Keduanya memiliki lisensi profesi dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai pilot Airbus A320. Berdasarkan temuannya, KNKT mengungkap bahwa faktor kelelahan menjadi penyebab dua awak pesawat tersebut tertidur bersamaan saat menerbangkan pesawat.

"Kopilot merasa kualitas tidurnya menurun karena membantu istrinya merawat bayi kembar," tulis KNKT dalam laporannya, dikutip pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Istri kopilot diketahui baru saja melahirkan bayi kembar berumur satu bulan. Dua hari sebelum jadwal penerbangan alias 23 Januari 2024, kopilot dijadwalkan libur. Rupanya waktu liburnya itu dia pakai untuk membereskan barang-barangnya karena pindah rumah.

Proses pindah rumah itu dilakukan bertahap selama dua hari. Setelah seharian beraktivitas memberaskan barang-barang dari rumah lama ke rumah barunya, kopilot mencoba tidur pada malam hari karena ada jadwal penerbangan dinihari.

"Namun dia harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayinya," tulis KNKT. Pada pukul 00.00 WIB, kopilot bangun dan bersiap menuju bandara untuk tugas penerbangannya, BTK6724 (ID-6724), dari Jakarta ke Kendari. Dalam pemeriksaan kesehatan, kopilot itu dinyatakan sehat dan layak untuk bertugas.

Kronologi Pilot dan Kopilot Tertidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta (BTK/ID-6723)

Dalam penerbangan kembali ke Jakarta, mulanya kopilot bercerita kepada pilot bahwa dia tidak memiliki istirahat yang cukup sebelum penerbangan. Pilot kemudian menawarkan kopilot untuk tidur. Atas tawaran itu, kopilot tidur di kokpit pesawat sekitar 30 menit. Kopilot tidur saat pesawat berada di ketinggian 36.00 kaki sekira pukul 08.37.

"Pilot mengambil alih tugas kopilot sebagai pilot monitoring," tulis KNKT dalam laporannya.

Sekitar pukul 08.43 WIB, pilot masih menerbangkan pesawat dan melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta. Kala itu, pesawat terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik jalan.

Setelah berkontak dengan petugas lalu lintas udara Jakarta sekitar satu menit, pilot rupanya ikut tertidur. Pusat kendali udara wilayah Jakarta kemudian bertanya kepada kru pesawat, berapa lama A320 itu perlu terbang pada jalurnya.

Namun, pengatur lalu lintas udara di Jakarta tidak mendapat balasan dari pilot. Akhirnya petugas mencoba menghubungi pesawat dengan berbagai upaya, termasuk meminta pilot lain memanggil awak pesawat.

Setelah pilot tertidur sekitar 28 menit, ia terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada di jalur yang benar. Berdasarkan jalur penerbangan yang dirilis oleh KNKT, pesawat sudah berada di langit sekitar Cianjur atau Sukabumi, dengan pantai selatan. Di jalur itu terlihat, dari titik tersebut pesawat putar balik menuju Cengkareng, bandara tujuan semula.

Kemudian pilot membangunkan kopilot dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Pilot mengatakan ia dan rekannya mengalami masalah komunikasi radio sehingga tidak merespons panggilan dari Jakarta--bukan ketiduran.

Penerbangan pesawat Batik Air itu kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan tidak ada kerusakan pada pesawat. KNKT mendesak Batik Air--bagian dari grup Lion Air--untuk mengembangkan prosedur penerbangan dengan rinci dan melakukan pemeriksaan kokpit untuk memastikan layanan dilaksanakan dengan benar.

NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow