PDIP Kembali Ditinggal Kadernya,Setelah Maruarar Sirait Kini Stefanus Gusma,Pilih Ikut Jalan Jokowi

- PDIP kehilangan lagi kader terbaiknya. Setelah Maruarar Sirait hengkang dari PDIP mengikuti Jokowi, kini Stefanus Gusma ikut pamit. Stefanus Gusma pamit dari PDIP setelah hampir 12 tahun bersama PDIP. Gusma merupakan Ketua Umum Pemuda Katolik memilih keluar dari PDIP gegara tak satu tujuan dalam Pilpres. Gusma mengatakan sudah mengirim surat pengunduran diri dan permintaan maaf dengan kader-kader senior PDIP. "Sempat mengirim...

PDIP Kembali Ditinggal Kadernya,Setelah Maruarar Sirait Kini Stefanus Gusma,Pilih Ikut Jalan Jokowi

TRIBUN-MEDAN.com - PDIP kehilangan lagi kader terbaiknya. Setelah Maruarar Sirait hengkang dari PDIP mengikuti Jokowi, kini Stefanus Gusma ikut pamit. 

Stefanus Gusma pamit dari PDIP setelah hampir 12 tahun bersama PDIP.

Gusma merupakan Ketua Umum Pemuda Katolik memilih keluar dari PDIP gegara tak satu tujuan dalam Pilpres. 

Gusma mengatakan sudah mengirim surat pengunduran diri dan permintaan maaf dengan kader-kader senior PDIP. 

"Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus" kata Gusma, yang pernah jabat Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) 2009-2011 melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (27/1/2024).

Lalu langkah politik selanjutnya, Gusma terlihat terus dampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka kampanye di beberapa daerah mulai dari kunjungan kampanye ke berbagai tempat, seperti kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir tahun 2023.

Lalu, aktif mendampingi komunitas relawan memenangkan pasangan Prabowo-Gibran yakni komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).

Baca juga: TERKAIT Mahfud MD Nyatakan Mundur dari Menko Polhukam, Gibran: Apakah Sudah Mundur?

Baca juga: Tak Terima Diasapi Pakai Forklift, Pria Lempar Teman Kerjanya Pakai Besi

Terbukti saat acara kick off gerakan door to door 2 juta rumah SAKTI yang dihadiri Cawapres Gibran dinilai sebagai langkah menggaet suara untuk memenangkan paslon nomor urut 2 di Kota Solo, Kamis (11/1/2024).

Gusma juga menjelaskan alasan pengunduruan dirinya berkaitan dengan perbedaan pandangan dengan Partai ihwal Pilpres 2024.

"Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian. Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju walikota,"

"Lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju wali kota Solo," jelas Gusma.

Kemunduran dari PDIP juga berdasar dari dalam dirinya sendiri tanpa ada tekanan pihak lain di internal maupun eksternal partai.

"Saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini (pengunduran-red). Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya."

"Approval ratingnya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini." ujar Gusma.

Baca juga: Ribuan Masyarakat Hadiri Kumpul Rakyat Golkar, Ijeck-Airlangga Menangkan Prabowo Satu Putaran

Baca juga: Kumpul Rakyat, Warga Teriak Ijeck Gubernur Sumut, Airlangga: Kita Fokus Pilpres

Soal organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menjelaskan, Pemuda Katolik punya ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024.

Antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas Pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.

Selain itu, Gusma juga menegaskan tidak mungkin membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung mendukung.

"Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak."

"Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan" tegas Gusma.

Dukungan terhadap Prabowo-Gibran semakin mantap usai Calon Presiden Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).

Saat berkunjung ke KWI, Prabowo Subianto didampingi Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga adiknya Hashim Djojohadikusumo diterima langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC.

Pertemuan Prabowo Subianto dan KWI digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB.

Prabowo Subianto mengatakan Ignatius Kardinal Suharyo juga menasihati secara umum.

"(Kardinal Suharyo) menyampaikan saran kepada umat katolik, yang dijelaskan kepada kami, kami anggap sangat cocok."

"Sangat bagus untuk seluruh, tidak hanya umat katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo Subianto yang sudah 3 kali ikut kontestasi Capres dan sekali Cawapres.

Pada waktu yang sama, Ignatius Kardinal Suharyo ungkap pihak KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres manapun.

KWI akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.

"Jadi dalam gereja katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan."

"Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang. Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," kata Kardinal Suharyo.

(*/tribun-medan.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow