Parade Militer, Iran Rayakan Kesuksesan Serang Israel

Parade militer ini dimeriahkan oleh angkatan bersenjata Iran yang memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.

Parade Militer, Iran Rayakan Kesuksesan Serang Israel

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran merayakan kesuksesan menyerang Israel dengan drone dan rudal akhir pekan lalu saat parade militer tahunan pada Rabu (17/4/2024).

Negara itu melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai tanggapan atas serangan udara 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus yang oleh banyak orang disalahkan pada Israel.

“Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kami siap,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato yang kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Menlu Inggris David Cameron Yakin Israel Akan Balas Serangan Iran

Parade militer ini dimeriahkan oleh angkatan bersenjata Iran yang memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.

Sementara itu, Israel berjanji membalas serangan Iran. Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Iran tidak akan bebas dari hukuman.

Adapun Raisi pada Rabu menegaskan kembali peringatan terhadap tindakan agresi sekecil apa pun yang dilakukan Israel, dengan mengatakan bahwa itu akan mengarah ke respons yang sengit dan parah”.

Tentara Israel mengatakan, sebagian besar proyektil Iran ditembak jatuh dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya, sedangkan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan minimal.

Baca juga:

  • Pujian China untuk Iran, Disampaikan Menlu Lewat Telepon
  • Daftar Sanksi AS pada Iran yang Sudah Berlaku dan yang Akan Datang
  • Erdogan: Netanyahu adalah Orang yang Harus Disalahkan atas Serangan Iran ke Israel

Iran menegaskan, serangan itu terbatas dan dilakukan sebagai pertahanan diri setelah konsulatnya di ibu kota Suriah diserang.

Serangan tersebut merobohkan gedung konsuler lima lantai di kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, termasuk dua jenderal.

Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang berusaha menormalisasi hubungan dengan Israel.

Pada 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, kemudian dikritik keras oleh Palestina.

Mesir dan Yordania sudah lebih dulu menandatangani perjanjian damai dengan Israel, masing-masing pada 1979 dan 1994.

Baca juga: Implikasi Geopolitik: Konflik Iran-Israel Bisa Picu Perang Dunia III

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow