Klinsmann Bicara Saga Pingpong Korsel, Beri Pujian untuk Maarten Paes
KOMPAS.com – Juergen Klinsmann bercerita kepada KOMPAS.com soal saga pingpong timnas Korsel. Dalam sesi Bundesliga Media Round Table, ia juga membahas Maarten Paes.
KOMPAS.com menjadi salah satu media yang diundang dalam sesi virtual Bundesliga Media Round Table bersama legenda timnas Jerman, Juergen Klinsmann, Selasa (24/9/2024).
Klinsmann bersedia membahas skandal kontroversial yang membuat timnas Korea Selatan asuhannya gagal menjuarai Piala Asia 2023.
Timnas Korsel besutan Klinsmann tersingkir pada fase semifinal usai takluk 0-2 dari Yordania.
“Kami melalui perjalanan yang fantastis sampai semifinal dengan spirit pantang menyerah. Ini penting terutama dalam sebuah turnamen, Anda harus berjuang melawan momen sulit karena tak semuanya akan berjalan dengan baik,” ucap Klinsmann kepada KOMPAS.com
Baca juga: Juergen Klinsmann Bahas Efek Karakter Korea STY untuk Timnas Indonesia
Keharmonisan tim beralias Taeguk Warriors kala itu bak hancur lebur usai terjadi “saga pingpong”, pada malam menjelang partai kontra Yordania.
Kapten Korsel, Son Heung-min, terlibat baku hantam dengan pilar PSG, Lee Kang-in, salah satu pemain yang meninggalkan sesi makan malam tim dengan lebih cepat, demi untuk bermain tenis meja.
Akibat perseteruan dengan Lee Kang-in, Son sampai mengalami dislokasi pada jarinya. Striker Tottenham Hostpur itu pun harus mentas dalam laga melawan Yordania dengan balutan perban pada tangannya.
“Sayang sekali itu terjadi. Saya terkejut karena tak pernah mengalaminya dalam karier,” ucap Klinsmann yang lama bermukim di Amerika Serikat.
“Saga pingpong terjadi pada malam sebelum laga melawan Yordania, sebelum laga terbesar yang mungkin Anda alami, semifinal Piala Asia.”
“Itu membunuh spirit tim keseluruhan. Anda tak bisa memperbaikinya,” ucap pemain yang membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 1990 sebagai pemain itu.
Baca juga: Korea Selatan Resmi Pecat Juergen Klinsmann dari Kursi Pelatih
Ada harga yang harus dibayar dari kegagalan Korsel menjuarai Piala Asia 2023. Klinsmann pun kehilangan jabatannya setelah turnamen.
“Sangat menyedihkan, karena saya berkata kepada pemain ‘Ini piala yang bisa kalian raih. Kalian bisa menjuarai Piala Asia ini, setidaknya melangkah ke final’,” ucapnya.
“Tidak mudah, tapi akan mungkin jika tidak ada pertengkaran antara dua pemain. Namun itu terjadi dan ini bagian kehidupan.”
“Pada akhirnya, pelatih yang harus menanggung akibatnya. Tapi, begitulah sepak bola bekerja,” tutur eks pemain Bayern Muenchen, Inter, dan Tottenham Hotspur tersebut.
Ketika bertugas membesut Korsel pada 2023-2024, Klinsmann banyak disorot karena memutuskan untuk tetap bermukim di Amerika Serikat.
Baca juga: Hasil FC Dallas Vs LAFC: Paes Beraksi, Mr. Luku-luku Bekuk Giroud
Ya, Klinsmann memang sudah sangat lama menetap di Negeri Paman Sam itu. Bahkan, ia pernah membesut timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2024.
Tak heran jika pria yang kini berusia 60 tahun itu fasih berbicara mengenai MLS (Major League Soccer), kompetisi kasta teratas Amerika Serikat.
Klinsmann pun tahu soal kiprah kiper timnas Indonesia, Maarten Paes, bersama FC Dallas di MLS.
“Saya baru menontonnya beberapa hari lalu mengalahkan Los Angeles FC dalam laga MLS,” kata Klinsmann, menyinggung kemenangan 3-1 FC Dallas atas LAFC beberapa hari lalu.
“Dia (Paes) bermain sangat bagus. Saya tinggal di Amerika Serikat lebih dari 25 tahun, saya rutin mengikuti MLS.”
“Dia dikenal di sini, diterima dengan sangat baik, dan bermain sangat bagus. Salut,” tutur Klinsmann kepada wartawan dalam sesi Bundesliga Media Round Table.