PDIP: Ada yang Sebelumnya Tak Dukung Anies, 29 Agustus Mungkin Berubah
PDIP jadi satu-satunya partai yang ditinggal sendiri di Pilgub Jakarta 2024. Keinginan mereka untuk mencalonkan Anies Baswedan berpasangan dengan Hendrar Prihadi terancam kandas.
Di DPRD Jakarta, PDIP hanya memiliki 15 kursi. Sedangkan syarat minimal untuk mengusung cagub-cawagub di Jakarta adalah 22 kursi. PDIP pun dipastikan tidak bisa berkoalisi karena seluruh partai sudah diborong untuk bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bermanuver menjadi KIM Plus.
Koalisi super besar itu resmi mendukung duet Ridwan Kamil (RK) dan Suswono untuk Pilgub Jakarta. Tak tanggung-tanggung, pasangan ini memperoleh dukungan 12 partai politik dan total 91 kursi DPRD Jakarta.
Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berkeyakinan pihaknya masih dapat mengusung calon di Pilgub Jakarta 2024. Menurutnya, semua kemungkinan bisa terjadi menjelang penutupan pendaftaran 29 Agustus.
“Kita lihat. Kita lihat, nanti sampai tanggal 29 Agustus posisi dinamikanya seperti apa. Tapi, percayalah bahwa PDI Perjuangan selalu bersama-sama dengan rakyat,” kata Djarot Saiful Hidayat di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
“Dengan akar rumput kita selalu mendengarkan suara rakyat. Jadi, kita lihat tanggal 29 [Agustus] seperti apa posisinya,” sambung dia.
Tak hanya itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Adian Napitupulu juga menyinggung kans partainya mendukung Anies Baswedan di Jakarta.
Ia menyebut, masih ada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi hingga hari terakhir pendaftaran pasangan calon pada 29 Agustus nanti.
“Artinya bahwa kemarin beberapa hari yang lalu Partai A masih dukung Anies, lalu berubah. Ada Partai B masih dukung Anies lalu berubah,” imbuh Adian.
“Nah, sampai tanggal 29 [Agustus] ada enggak yang kemudian tadinya tidak dukung Anies, lalu dukung Anies? Mungkin dong. Kemungkinan sama saja besarnya,” tutur dia.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa partainya tak akan bergabung bersama dengan partai lainnya di KIM Plus tersebut.
“Jelas [tidak bergabung]. PDI Perjuangan is not for sale,” pungkasnya.