Medali Paris Terkelupas dan Berubah Warna, Ini Kata Komite Olimpiade
KOMPAS.com – Sejumlah atlet peraih perunggu Olimpiade Paris 2024 mengkritik kualitas medali mereka.
Pasalnya, medali yang belum lama mereka menangkan itu menunjukkan kondisi terkelupas dan berubah warna.
Kritikan itu salah satunya diungkapkan oleh atlet skateboard asal Amerika Serikat, Nyjah Huston melalui video yang diunggah di Instagram stories pribadinya @nyjah pada Jumat (9/8/2024).
Baca juga: UPDATE Perolehan Medali Olimpiade Paris 10 Agustus 2024: Indonesia Turun ke Posisi 32
Dalam video tersebut, Huston memperlihatkan kondisi kedua sisi medali tampak terkelupas dan kehilangan warna aslinya.
“Medali ini bagus saat masih baru, tapi setelah terkena kulit yang berkeringat dan dipakai oleh teman-temanku selama seminggu, medali ini tidak berkualitas seperti yang dibayangkan. Bahkan bagian depannya mulai terkelupas,” tulis Huston dalam unggahannya.
Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh beberapa pengguna X seperti akun @SurtoOlimpico berikut ini.
Bukan hanya Huston, atlet selam dari Britania Raya, Yasmin Harper yang baru memenangkan perunggu bersama rekan setimnya Scarlett Mew Jensen dalam nomor loncat indah 3 meter putri pada Jumat (9/8/2024), memberikan pendapat yang sama.
Dikutip dari BBC, Jumat (9/8/2024), Harper mengaku tampak ada noda pada medalinya.
“Ada beberapa bercak noda kecil di medali. Aku pikir itu air atau apa pun itu yang ada di bawah logam, yang membuatnya sedikit berubah warna, tapi aku tidak yakin,” terang Harper.
Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan kondisi tersebut, karena menurutnya itu tetaplah medali.
Baca juga: Cetak Sejarah Lagi setelah 32 Tahun, Indonesia Kembali Raih Dua Medali Emas Olimpiade
Tannggapan panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024
Menanggapi kritikan tersebut, seorang juru bicara Komite Olimpiade Paris 2024 mengatakan pihaknya akan mengganti medali para atlet yang rusak.
“Medali yang rusak akan diganti secara sistematis oleh Monnaie de Paris dan dibuat dengan cara yang sama seperti aslinya,” ujar juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Metro UK, Jumat (9/8/2024).
Monnaine de Paris adalah lembaga yang ditugaskan untuk memproduksi dan melakukan kontrol kualitas medali Olimpiade.
Dalam pernyataan yang sama, mereka menambahkan akan mencari tahu penyebab kerusakan medali.
Hal itu penting dilakukan karena medali adalah barang yang sangat berharga bagi atlet.
“Medali adalah benda yang paling didambakan dalam Olimpiade dan paling berharga bagi para atlet,” tambah juru bicara Komite Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Kemenkeu Bebaskan Bea Masuk untuk Medali Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Bahan material medali Olimpiade Paris 2024
Sebanyak 92,5 persen medali emas Olimpiade terbuat dari perak. Sementara, total emas murninya paling sedikit hanya enam gram dan digunakan sebagai bahan pelapis medali.
Namun, di masa lalu medali Olimpiade pernah terbuat dari emas murni hingga tahun 1912.
Aturan itu pun berubah usai Perang Dunia Pertama, banyak negara beralih membuat medali emas dengan bahan utama perak.
Sedangkan, untuk medali perak baru menggunakan perak murni. Lalu, untuk medali perunggu terbuat dari 95 persen tembaga, 5 persen seng, dan timah.
Khusus untuk Olimpiade Paris 2024, medali juga terbuat dari potongan besi Menara Eiffel.
Potongan besi seberat 18 gram tersebut tertanam di bagian tengah medali emas, perak, dan perunggu dengan bentuk segi enam.
Baca juga: Capaian Medali Olimpiade Atlet Angkat Besi Indonesia dari Masa ke Masa