Bos Apple Berhenti Sebut Indonesia Setelah iPhone 16 Series Diblokir
Penjualan iPhone 16 series dilarang di Indonesia karena Apple belum memenuhi komitmen investasinya sesuai aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Akibatnya, Apple kehilangan pasar Indonesia yang sebelumnya sering mencatat rekor pendapatan kuartalan. Dalam pemaparan kinerja keuangan Apple untuk kuartal keempat tahun fiskal 2024, CEO Apple Tim Cook tidak lagi menyebut Indonesia.
“Hari ini, Apple melaporkan pendapatan sebesar 94,9 miliar dollar AS, rekor kuartal September dan naik 6% dari tahun lalu. iPhone tumbuh di setiap segmen geografis, menandai rekor pendapatan kuartal September baru untuk kategori tersebut. Kami juga mencetak rekor pendapatan segmen kuartal September di Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik lainnya, serta di sejumlah besar negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan UEA,” kata Tim Cook.
Sebelumnya, pada kuartal keempat tahun fiskal 2023, nama Indonesia masih disebut oleh Tim Cook sebagai negara yang mencatat rekor pendapatan kuartalan.
“Hari ini, Apple melaporkan pendapatan sebesar 89,5 miliar dollar AS untuk kuartal September. Kami mencapai rekor pendapatan sepanjang masa di India, serta rekor kuartal September di beberapa negara, termasuk Brasil, Kanada, Prancis, Indonesia, Meksiko, Filipina, Arab Saudi, Turki, UEA, Vietnam, dan banyak lagi. Pendapatan iPhone melampaui ekspektasi kami, mencetak rekor kuartal September, serta rekor triwulanan di banyak pasar, termasuk Tiongkok daratan, Amerika Latin, Timur Tengah, Asia Selatan, dan rekor sepanjang masa di India,” ujar Cook.
Pada kuartal ketiga 2024, Tim Cook juga masih menyebut Indonesia.
“Hari ini, Apple melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni baru sebesar 85,8 miliar dollar AS, naik 5% dari tahun lalu dan lebih baik dari yang kami harapkan. EPS tumbuh dua digit menjadi 1,40 dollar AS dan mencapai rekor untuk kuartal Juni. Kami juga mencetak rekor pendapatan kuartalan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah, termasuk Kanada, Meksiko, Prancis, Jerman, Inggris, India, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Dan kami mencetak rekor pendapatan sepanjang masa dalam layanan yang tumbuh 14%”. Perlu dicatat, tahun fiskal Apple dimulai lebih awal, yaitu pada 1 Oktober dan berakhir pada akhir September tahun berikutnya. Hal ini berbeda dengan kalendar biasa yang dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember,” ucapnya.
Menanggapi larangan ini, Apple telah meminta pertemuan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Juru bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan bahwa Apple telah mengirim surat untuk meminta audiensi guna membahas izin edar iPhone 16 series di Indonesia.
“(Pihak Apple) Sudah (menghubungi). Sudah melalui surat. Apple sudah melalui surat ke Pak Menteri dan minta pertemuan. Minta audiensi. Ya tapi kalau bagi kami, bagi Pak Menteri, segera realisasikan itu (kesepakatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN). Konkret saja. Yang konkret saja, enggak usah janji-janji manis yang berbunga-bunga,” tegasnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Apple menyepakati untuk memenuhi TKDN 40 persen dengan membangun Apple Academy di Indonesia, dengan investasi sebesar Rp 1,7 triliun, tetapi baru merealisasikan Rp 1,4 triliun. “Karena belum merealisasikan investasi Rp 300 miliar terakhir, TKDN-nya tidak mencapai 40 persen,” tambah Febri.
Baca Juga: AS Keluarkan Aturan Baru Penggunaan AI di Sektor Militer dan Intelijen