Pilkada Jakarta Memanas,Ridwan Kamil Diprediksi Blokade Langkah Anies,Golkar Bisa Menang Banyak?
TRIBUNJAKARTA.COM – Pilkada Jakarta 2024 memanas buntut Golkar mendukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar.
Pasalnya, Partai Berlambang Pohon Beringin itu diprediksi mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024.
Golkar pun bisa menang banyak di Pilkada Jakarta bila Ridwan Kamil resmi diusung di Pilkada Jakarta. Terutama jika Jusuf Hamka menjadi pendamping Eks Gubernur Jawa Barat di Jakarta.
Kedua nama tersebut berstatus sebagai Partai Golkar.
Pengamat politik Hendri Satrio memprediksi pencalonan Ridwan Kamil bertujuan untuk memblokade langkah Anies Baswedan kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong bila langkah Anies Baswedan terjegal.
Meskipun, Anies Baswedan dalam sejumlah survei memiliki elektabilitas tinggi dan berada di posisi pertama dalam pertarungan Pilkada Jakarta 2024.
“Ya kalau Anies tidak maju karena sudah diblok sama partai dan penguasa, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong,” kata Hendri, Senin (5/8/2024).
Hendri mengatakan Ridwan Kamil sulit menang di Pilkada Jakarta bila PDI Perjuangan dan PKS bersatu mengusung Anies Baswedan.
Namun hal ini akan sulit terjadi karena adanya perbedaan gerbong secara politik maupun ideologi saat Pilkada 2017 dan Pilpres 2024.
Oleh karena itu, dia menyarankan, pendukung Anies untuk meniru cara Pro Jokowi (Projo) seperti mendesak PDIP mendukung Jokowi.
“Kalau ini pendukung Anies provokasi PDIP dan PKS,” pungkas dia.
Diketahui, besar kemungkinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akan mengusung Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024.
KIM Plus adalah koalisi partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yakni Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Garuda.
Di luar itu PKB, PKS, dan Nasdem disebut-sebut juga akan bergabung KIM, sehingga menjadi KIM Plus.
Peluang Jusuf Hamka Dampingi Ridwan Kamil
Sedangkan, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menanggapi pertemuan Anies Baswedan dengan politikus Partai Golkar Jusuf Hamka di Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (4/8/2024) pagi.
Jamiluddin menilai pertemuan keduanya tampaknya memang tanpa direncanakan.
Baik Anies maupun pria yang disapa Babah Alun itu terkesan memang punya agenda sendiri di CFD.
“Dua sosok itu di CFD meskipun tidak direncanakan untuk bertemu, tapi punya maksud dan tujuan yang sama,” ucap Jamil, Senin (5/8/2024).
“Keduanya bermaksud untuk menyapa warga kerja sebagai bagian dari kerja-kerja politik,” imbuhnya.
Jamil mengatakan, Anies dan Jusuf Hamka melakukan kerja politik itu tentu dalam rangka Pilkada Jakarta 2024. Dua-duanya ingin meningkatkan elektabilitasnya.
“Bagi Anies, elektabilitas yang tinggi diperlukan agar peluangnya menang tetap terjaga. Sebagai pertahana, wajar bagi Anies untuk merawat konstituennya, termasuk dengan menyapanya di CFD,” lanjut Jamil.
Sementara bagi Jusuf Hamka, kata dia, pagi-pagi ke CFD tentu bermaksud untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.
Hal itu harus dilakukannya agar tetap berpeluang dicalonkan oleh Golkar di Pilkada Jakarta 2024.
“Melalui kerja-kerja politik, Jusuf Hamka berharap dapat mendekati elektabilitas Ridwan Kamil (RK) di Jakarta,” katanya.
“Sebab, baik Jusuf Hamka dan RK mendapat instruksi dari Airlangga Hartarto untuk mempersiapkan diri menjadi cagub di Jakarta,” ungkapnya.
Jamil menilai jika elektabilitas Jusuf Hamka bisa melonjak, bahkan melebihi elektabilitas RK, tak menutup kemungkinan Jusuf Hamka yang dicalonkan Golkar menjadi cagub Jakarta.
“Bahkan tak menutup kemungkinan JH dipasangkan dengan RK,” imbuhnya.
Menurutnya, peluang itu akan sangat terbuka bila Jusuf Hamka dan RK nantinya memiliki elektabilitas yang tinggi dan seimbang. Hal itu bisa saja menggoda KIM untuk mengusungnya.
“Bahkan bisa saja hal itu sebagai kompensasi atas mengalahnya Golkar di Pilkada Jawa Barat. Gerindra memberi kompensasi dengan menyetujui duet RK-JH di Pilkada Jakarta,” imbuhnya.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menyebut tentu hal itu berpeluang terjadi bila elektabilitas JH mendekati RK.
Untuk itu, JH tentu harus lebih intens melakukan kerja politik dengan menyapa warga Jakarta.
“Jadi, pertemuan Anies dan JH di CFD semata karena kebetulan. Dua sosok ini kecil kemungkinan akan berpasangan dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebab partai pendukung Anies dan JH saat ini masih seperti minyak dan air,” kata Jamil.
Diketahui, Anies Baswedan juga merespons peluang Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta.
Anies menyebut fokusnya enggan bergeser, dirinya hanya ingin berpikir tentang warga Jakarta.
“Pokoknya ini adalah tentang warga Jakarta, ini tentang warga Jakarta yang ingin pelayanannya lebih baik yang ingin hidupnya lebih makmur, lebih sejahtera. Jadi biarkan proses politik itu berjalan, tapi fokus saya tidak mau bergeser. Fokus saya tentang warga Jakarta,” ucap Anies di Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Menurut suami Fery Farhati itu, jika dirinya bertemu dengan warga Jakarta, tak ada yang bertanya tentang partai politik maupun pasangan calon yang akan diusung di Jakarta.
Warga Jakarta hanya bercerita mengenai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
“Ini kalau ketemu warga Jakarta enggak ada tuh yang tanya sama saya siapa pasangannya, siapa partainya. Enggak ada, yang tanya media,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Anies menekankan hal itulah yang seharusnya menjadi perhatian, yakni bagaimana menciptakan kondisi yang lebih baik bagi warga Jakarta.
“Jadi, malah saya mengatakan itulah yang sesungguhnya ada di dalam pikiran rakyat. Itulah yang sesungguhnya harus jadi perhatian kami.”
“Nah, kami merasa ini perlu dapat tempat dalam percakapan di publik karena kita melihat betul yang dibicarakan oleh rakyat adalah bagaimana kondisi lebih baik,” terangnya.
Sedangkan, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan politikus Partai Golkar, Jusuf Hamka, kemungkinan batal maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Ahok membeberkan, dirinya mendengarkan kemungkinan tersebut langsung dari Jusuf Hamka.
“Tadi Pak Hamka baru telepon saya,” kata Ahok di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Ahok menjelaskan, dirinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Jusuf Hamka.
“Gua (saya) dekat sama Pak Hamka kok, (dia bilang) kayaknya enggak jadi maju nih,” ucapnya.
Ini lantaran Ridwan Kamil disebut akan maju sebagai cagub dalam Pilkada Jakarta 2024.
“Karena sudah KIM Plus kan, tergantung Bung RK kan. Berarti, ya, Golkar punya calon bukan (Jusuf Hamka),” tutur Ahok.
Nanti, ucap Ahok, tinggal tergantung keputusan RK, apakah memilih Jusuf Hamka atau Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, sebagai pendampingnya maju Pilkada Jakarta.
“Tinggal kita tanya, nih. RK dengan Hamka atau RK dengan Mas Kaesang, nih,” ujar Ahok. (Wartakota/Wartakotalive/Tribunnews)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya