Mengapa Erupsi Gunung Berapi Disertai Petir?

Beredar dokumentasi ketika Gunung Ruang erupsi disertai petir. Fenomena petir saat Gunung Ruang erupsi biasa dikenali sebagai petir vulkanik.

Mengapa Erupsi Gunung Berapi Disertai Petir?

KOMPAS.com - Gunung Ruang yang berada di di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara mengalami erupsi beberapa hari belakangan.

Erupsi dimulai pada tanggal 16 April 2024 pukul 21.45 WITA.

Baca juga: Aliran Magma Gunung Islandia Pecahkan Rekor Tercepat dalam Sejarah

Gunung Ruang mengalami erupsi dengan estimasi tinggi kolom mencapai 3.000 meter dari puncak. Hingga Rabu (17/4) Gunung Ruang masih mengalami erupsi, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Beredar video dan foto ketika erupsi Gunung Ruang viral di media sosial. Beberapa menunjukkan erupsi yang terjadi disertai dengan kilatan petir di puncang Gunung Ruang.

Mengapa erupsi gunung berapi dapat disertai petir?

Petir saat erupsi gunung berapi

Fenomena petir saat gunung berapi erupsi disebut sebagai petir vulkanik.

Menurut laporan Kompas.com Kamis (18/4), Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan, petir yang muncul saat erupsi Gunung Ruang ini terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas.

Petir vulkanik paling sering terjadi ketika gunung berapi erupsi dengan gumpalan abu besar. Terutama selama tahap aktif letusan, di mana aliran lava cair menciptakan gradien suhu terbesar. 

Dikutip dari Science News Explores, letusan gunung berapi menghasilkan gumpalan abu vulkanik raksasa yang terdiri dari berbagai macam partikel, seperti gas, batu, dan abu. Di dalam kolom abu ini, terjadi tabrakan partikel dengan intensitas tinggi.

Partikel yang lebih ringan, seperti abu dan gas, cenderung bermuatan positif, sedangkan partikel yang lebih berat, seperti batu, bermuatan negatif.

Baca juga: Bagaimana Gunung Bisa Terbentuk?

Tabrakan antar partikel ini menghasilkan muatan listrik statis. 

Macam-macam petir vulkanik

Dilansir dari Forbes, saat muatan listrik statis mencapai tingkat tertentu, terjadi pelepasan muatan yang sangat besar dalam bentuk petir. Petir vulkanik ini dapat menyambar ke arah awan, tanah, atau bahkan objek lain di sekitar gunung berapi.

Ada beberapa jenis petir vulkanik yang dapat terjadi, di antaranya:

  • Petir intra-awan: Terjadi di dalam kolom abu dan tidak menyentuh tanah.
  • Petir awan-ke-awan: Terjadi antara awan vulkanik dan awan lain di sekitarnya.
  • Petir awan-ke-tanah: Terjadi antara awan vulkanik dan tanah. Merupakan jenis petir vulkanik yang paling berbahaya.

Baca juga: Antartika Penuh dengan Gunung Berapi, Bisakah Meletus?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow