Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Ginekolog merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks, plus vaksin HPV dan pap smearr.

Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

TEMPO.CO, Jakarta - Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan sejak usia muda hingga usia produktif, mulai dari vaksinasi hingga perubahan gaya hidup. Seperti dilaporkan Hindustan Times, Dr. Mamatha Shriyan, konsultan ginekologi di Rumah Sakit SRV di Goregaon, Mumbai, India, merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks.

"Menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang kaya buah dan sayur, olahraga teratur, dan berat badan yang sehat juga berkontribusi menurunkan risiko kanker serviks," katanya.

Selain itu, mempromosikan praktik seksual yang aman adalah aspek penting lain. Penggunaan kondom secara konsisten dapat mengurangi risiko penularan HPV. Ia menjelaskan, meskipun orang yang aktif secara seksual hanya dengan satu pasangan masih dapat tertular virus HPV penyebab kanker serviks. Namun risikonya dapat dikurangi dengan tetap monogami.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah menghindari makanan olahan, karbohidrat olahan, lemak, daging merah, batasi minum alkohol, dan aktif secara fisik dengan olahraga 30 menit minimal lima kali seminggu. Merokok merupakan faktor risiko signifikan lain kanker serviks. Racun dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak sel DNA, keduanya dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan kanker.

"Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan," tambahnya.

Vaksinasi dan pap smear

Sementara itu, spesialis kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit Umum Bhailal Amin, Dr. Sonia Golani, mengatakan vaksin HPV menurunkan risiko terkena kanker serviks. Vaksinasi harus dimulai pada anak perempuan berusia 9 tahun ke atas di mana dua dosis sudah cukup hingga usia 13 tahun. Setelah 13 tahun, diperlukan tiga dosis vaksin. Idealnya diberikan sebelum debut seksual hingga usia 23 tahun dan dari 23 tahun hingga 45 tahun dapat diberikan namun efektivitasnya kurang baik.

Golani mengatakan pap smear juga jadi tes skrining yang baik untuk mendeteksi dini kanker serviks. Tes ini dapat mengidentifikasi lesi prakanker 5-10 tahun sebelum timbulnya keganasan. Tes sederhana yang dilakukan berdasarkan OPD. Dokter kandungan mengambil potongan serviks dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dipelajari selnya.

Dengan tes pap smear, kita bisa melihat apakah ada infeksi virus HPV yang memang sudah ada atau ada perubahan pada mukosa atau lapisan serviks dan membantu kita mendiagnosis kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan dini membantu dokter mendiagnosis kanker serviks pada usia dini dan membantu menyembuhkan kanker secara menyeluruh.

"Pemeriksaan kanker serviks dapat dimulai pada usia 30 tahun dan berlanjut setiap 2-3 tahun hingga usia 65 tahun. Untuk mengurangi risiko, jaga dan pola makan sehat, tanyakan kepada dokter tentang vaksin HPV, lakukan pap smear secara rutin, hubungan seks yang aman, dan berhenti merokok," tandasnya.

Pilihan Editor: 4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow