Lepas Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Panglima TNI Wanti-wanti Konflik Israel-Hizbullah

Panglima Agus mengungkapkan bahwa situasi di perbatasan Israel dan Palestina kembali memanas sejak 7 Oktober 2023.

Lepas Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Panglima TNI Wanti-wanti Konflik Israel-Hizbullah

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mewanti-wanti soal konflik di perbatasan Israel dan Palestina ketika melepas prajurit pasukan perdamaian ke Lebanon.

Pesan itu disampaikan melalui Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan yang memimpin upacara pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) beserta Milstaff Seceast United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) TA. 2024 di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Kamis (29/02/2024).

Dalam amanatnya, Panglima Agus mengungkapkan bahwa situasi di perbatasan Israel dan Palestina kembali memanas sejak 7 Oktober 2023 dan berimbas pada situasi di Lebanon Selatan.

Baca juga: KRI Diponegoro-365 Resmi Gantikan KRI Frans Kaisiepo-368 Kawal Satgas Perdamaian di Lebanon

Ini karena konflik antara Israel Defence Forces (IDF) dan kelompo paramiliter di Lebanon, Hizbullah.

“Saling serang antara IDF dan Hizbullah membuat situasi di Blue Line memanas,” kata Agus dalam siaran pers Puspen TNI, Jumat (1/3/2024).

Hal ini, menurut Panglima TNI, dapat meningkatkan ketegangan dan eskalasi konflik di Timur Tengah yang juga mempengaruhi konflik Israel-Hizbullah.

“Oleh sebab itu, sesuai dengan dinamika situasi keamanan di daerah misi, seluruh prajurit harus selalu mengikuti perkembangan situasi yang terjadi,” ujar Agus.

Agus juga menekankan kepada seluruh prajurit agar selama melaksanakan penugasan di daerah misi, selalu memperhatikan faktor keamanan, melaksanakan kegiatan sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, dan melaporkan secara berkala perkembangan situasi di daerah misi.

Baca juga: Klaim Banyak Warga Minta Dibangun Pos TNI, KSAD Maruli: Kehadiran Kami Diperlukan

“Apabila eskalasi ancaman semakin meningkat dan diharuskan meninggalkan daerah operasi, berlakukan rencana kontijensi yang telah disiapkan oleh pihak UN (United Nations) atau PBB,” kata Agus.

Kontingen Garuda yang akan berangkat penugasan meliputi Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R UNIFIL sebanyak 850 orang, Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-O UNIFIL sebanyak 115 orang, Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-N UNIFIL sebanyak 7 orang.

Kemudian, Satgas MCOU TNI Konga XXX-N UNIFIL sebanyak 18 orang, Satgas MPU TNI Konga XXV-P UNIFIL sebanyak 40 orang, Satgas Hospital TNI Konga XXIX-O UNIFIL sebanyak 9 orang, dan Satgas Milstaff Seceast TNI Konga UNIFIL sebanyak 11 orang.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow