Kerangka Manusia Zaman Kegelapan Ditemukan, Ada Cincin Besar Melingkar di Leher

Kerangka wanita itu berasal dari Zaman Kegelapan atau sekitar 1.000 tahun lalu. #kumparanSAINS

Kerangka Manusia Zaman Kegelapan Ditemukan, Ada Cincin Besar Melingkar di Leher

Arkeolog menemukan kerangka manusia yang dikubur dengan cara tak biasa: Ember di kaki dan cincin besar melingkar di lehernya. Kerangka itu bersemayam di kuburan berusia 1.000 tahun.

Awalnya, arkeolog menemukan kuburan massal yang diyakini sebagai pemakaman era pagan dekat Kyiv, Ukraina. Ada lebih dari 107 kuburan yang ditemukan di sana. Situs pemakaman misterius ini memberikan sekilas gambaran Abad Kegelapan yang terjadi 1.000 tahun lalu di Eropa, terjadi antara jatuhnya Kekaisaran Romawi dan awal Renaisans Italia.

Di pemakaman, peneliti menemukan kapak, pedang, tombak, perhiasan, gelang, dan sisa-sisa makanan seperti kulit telur dan tulang ayam yang disimpan di samping jasad manusia.

Vsevolod Ivakin dan Vyacheslav Baranov, dua peneliti yang memimpin penggalian, menyebut senjata yang disimpan di kuburan merupakan senjata khas Kyivan Rus, sebuah federasi politik abad pertengahan di Belarusia modern dan Eropa timur laut.

Peneliti juga menemukan sebuah altar batu di situs tersebut, diduga digunakan untuk ritual pagan dan Kristen awal. Sementara itu, kuburan berisi kerangka laki-laki dan wanita, tapi hanya perempuan yang jasadnya dihiasi dengan cincin besar melingkar di leher. Ivakin dan Baranov menduga cara ini dilakukan untuk menandakan status sosial.

Adapun ember kayu yang diletakkan di kaki ditemukan di beberapa kuburan pria yang kemungkinan merupakan bagian dari ritual penguburan. Artefak serupa juga pernah ditemukan di sebuah pemakaman di Baltik.

Namun, menurut peneliti, ritual ini perlahan ditinggalkan setelah Volodymyr Agung masuk ke wilayah tersebut untuk menyebarkan agama Kristen sekitar tahun 978 M.

Temuan ini juga menunjukkan adanya pergeseran agama dalam sejarah Ukraina dan kedatangan agama Kristen di Eropa Timur.

“Temuan ini sangat sesuai dengan proses sejarah pan-European di Eropa, dan sekali lagi menunjukkan pentingnya mempelajari sejarah pan-European secara keseluruhan dan masyarakat Eropa dalam konteks umum,” kata Baranov, dikutip dari ScienceAlert.

Proyek arkeologi di Ukraina sendiri dimulai pada 2017. Penelitian kemudian dilanjutkan pada 2022 dan 2023, karena terhambat oleh perang dengan Rusia. Baranov bilang, beberapa anggota ekspedisi bakan telah meninggal dalam perang tersebut. Jumlah anggota arkeologi yang semakin sedikit membuat proses penggalian terhambat.

Penelitian yang sedang berlangsung ini merupakan kerja sama antara sejumlah instansi penelitian di Ukraina dan German Research Foundation serta organisasi lain yang memberikan suntikan dana.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow