BENDAHARA UMUM Partai Nasdem Ahmad Sahroni Sebut Hanya Mukjizat Tuhan Pasangan AMIN Bisa Menang

- Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang sekaligus Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengungkapkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) hanya menunggu mukjizat Tuhan pasangan AMIN bisa menang. Menurut Ahmad Sahroni, partai koalisinya tidak memiliki target tertentu untuk menang dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024. "Pasangan Amin...

BENDAHARA UMUM Partai Nasdem Ahmad Sahroni Sebut Hanya Mukjizat Tuhan Pasangan AMIN Bisa Menang

TRIBUN-MEDAN.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI  yang sekaligus Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengungkapkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) hanya menunggu mukjizat Tuhan pasangan AMIN bisa menang.

Menurut Ahmad Sahroni, partai koalisinya tidak memiliki target tertentu untuk menang dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Pasangan Amin hanya menunggu mukjizat Tuhan untuk bisa menang baik di putaran pertama, maupun di putaran kedua,"ujarnya.

"Yang enggak punya target cuma Amin saja, pada posisi setengah saja lah, duduk, tinggal menunggu mukjizat menang di satu putaran, atau menang di dua putaran," jelas Sahroni dalam acara Satu Meja Kompas TV, Kamis (11/1/2024).

Kendati demikian, Sahroni menilai, pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua kali putaran.

Ia tidak meyakini ada satu kandidat yang dapat meraup suara lebih dari 50 persen rakyat Indonesia.

"Enggak realistis ya (1 putaran), saya yakin 2 putaran," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.

Sahroni tidak sependapat dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman yang turut jadi narasumber dalam acara tersebut.

Ketika diberikan kesempatan bicara, Habiburokhman menyinggung adanya penghematan anggaran negara Rp 17 triliun jika pilpres berlangsung dalam satu putaran.

"Bukan masalah duitnya, kalau duitnya untuk penghematan yaudah enggak usah ada pemilu lebih hemat lagi tuh," sentil Sahroni.

Politikus Nasdem ini pun menyinggung jumlah pemilih di Indonesia yang sangat banyak dengan persebaran wilayah yang sangat luas.

Oleh sebab itu, Sahroni tidak meyakini ada satu kandidat yang bisa mendapatkan perolehan suara lebih dari 50 persen untuk dapat memenangkan pilpres dalam satu putaran.

Namun demikian, menurutnya, narasi satu putaran Pilpres sebagai target salah satu kandidat merupakan hal yang wajar.

"Karena ini negara luasannya seluas-luasnya maka ini jangan main-main, jangan main-main juga menarasikan seolah-olah semua bisa (satu putaran), tapi kalau upaya, itu wajar-wajar saja, target ya," kata Sahroni.

Jusuf Kalla Singgung Capres yang Marah Terus

Di sisi lain, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menyinggung sosok Capres 2024 yang marah terus.

JK pun mengajak masyarakat memikirkan kondisi jika sebuah negara dipimpin oleh pemimpin yang suka marah-marah.

Hal tersebut disampaikan JK saat memberikan pandangannya di acara pertemuan antara pengusaha dan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

Mula-mula, JK menyinggung soal pedoman memilih pemimpin di dalam agama Islam yang mengacu kepada sifat Nabi Muhammad SAW, antara lain amanah, tabligh, jujur, dan cerdas.

"Kalau tabligh siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah," ujar JK.

JK lantas menyindir capres lainnya yang suka marah-marah. Ia menilai amat berbahaya jika negara dipimpin sosok seperti itu.

"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah. Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," jelasnya.

Politisi senior Partai Golkar itu kemudian berpesan agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin.

Salah satu yang menjadi acuan adalah sikap para capres saat debat ketiga Pilpres 2024 baru-baru ini.

"Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat," tegasnya.

(*/tribun-medan.com/Kompas.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Lihat berita viral lainnya di Tribun-medan.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow