Kenapa Afrika Selatan Menggugat Israel?

Afrika Selatan telah mengajukan gugatan terhadap Israel. Sidang pertama adalah bulan ini pada 11 dan 12 Januari. Apakah ini akan memaksa Israel untuk mengakhiri perang? #userstory

Kenapa Afrika Selatan Menggugat Israel?

Di mana Anda menyelesaikan pertempuran geopolitik? Banyak tempat, di antaranya pertemuan puncak diplomatik, panggilan telepon tingkat tinggi atau kadang-kadang di medan pertempuran yang sebenarnya. Tapi bagaimana dengan gedung pengadilan? Inilah yang tengah dilakukan oleh Afrika Selatan.

Afrika Selatan telah mengajukan gugatan terhadap Israel. Mari kita menjawab beberapa pertanyaan singkat. Pertama di mana kasus ini diajukan? Di Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ). Ia merupakan mahkamah PBB.

Apa isi gugatan itu? Israel melakukan genosida terhadap Palestina. Apakah ada payung hukum tentang itu? Ada, yaitu Konvensi Genosida 1948; tindakan apa pun yang mencoba menghancurkan kelompok agama atau rasial adalah genosida.

Tetapi apakah Israel sudah menandatangani konvensi ini? Ya. Kapan kasusnya dimulai? Sidang pertama adalah bulan ini pada 11 dan 12 Januari. Pertanyaan yang paling penting, apakah ini akan memaksa Israel untuk mengakhiri perang? Kita sama-sama sudah mengetahui jawabannya, tidak sama sekali.

Hanya 50% dari putusan Mahkamah Internasional dipatuhi. Mahkamah Internasional meminta Rusia untuk menghentikan serangan terhadap Ukraina. Moskow tidak mematuhinya. Pada tahun 2018 Mahkamah Internasional juga meminta AS untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Sekali lagi Washington tidak menaatinya. Jadi jangan berharap putusan Mahkamah Internasional mengubah apa pun.

Israel memang memberikan kejutan. Biasanya Israel mengabaikan tuntutan hukum seperti itu. Negara zionis ini bahkan tidak repot-repot tampil untuk melakukan perlawanan. Tapi kali ini Israel adalah jantung dari masalah.

Eylon Levy, juru bicara pemerintah Israel mengatakan, “Negara Israel akan hadir di hadapan Mahkamah Internasional di Den Haag untuk menentang tuduhan Afrika Selatan. Kami tidak ragu bahwa setelah negara Yahudi membawa ke muka pengadilan para pelaku pembantaian yang paling berdarah atas orang-orang Yahudi sejak Holocaust, sejarah akan menilai Afrika Selatan tengah bertaruh sebagai pewaris modern dari Nazi.”

Jadi Israel akan melawannya. Tapi terus terang itu keputusan yang berisiko. Jika Anda memboikot kasus ini dan kalah, tidak ada yang peduli. Tetapi jika Anda bertarung dan kalah, orang akan peduli. Ini bisa mempermalukan Israel.

Sebagian besar negara-negara Muslim telah mendukung gugatan ini, tetapi AS mengatakan gugatan itu tanpa ‘merit’ apa pun, apa pun itu artinya. Kita dapat berharap adanya putusan sementara dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, tetapi putusan akhir bisa memakan waktu bertahun-tahun. Itulah sisi hukumnya.

Sekarang mari kita lihat secara politik. Mengapa Afrika Selatan mengajukan kasus ini? Mengapa bukan negara Asia Barat atau negara Muslim atau negara Arab? Afrika Selatan tidak masuk satu pun ke dalam kelompok ini. Lalu mengapa Afrika Selatan menuntut Israel? Ada tiga alasan utama.

Salah satunya adalah faktor sejarah. Afrika Selatan menderita di bawah kolonialisme. Orang-orang kulit hitam Afrika Selatan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, itu berlangsung di tanah mereka sendiri. Bagi kebanyakan orang Palestina, itu juga terjadi. Israel telah melakukan hal yang sama kepada warga Palestina. Kesamaan sejarah ini menyebabkan hubungan hangat dengan Afrika Selatan.

Aktivis anti-apartheid amat dekat dengan para pemimpin Palestina. Nelson Mandela dan Yaser Arafat bertemu beberapa kali. Mereka juga berbagi visi yang sama. Dengarkan apa yang Mandela katakan pada tahun 1990, "Kita mengidentifikasi diri dengan PLO karena, sama seperti diri kita, mereka berjuang untuk hak penentuan nasib sendiri."

Sentimennya saling menguntungkan. Jika Anda pergi ke Ramallah di Tepi Barat, Anda akan menemukan Mandela Square, di pusatnya adalah patung Nelson Mandela. Ideologi yang sama menguatkan kedua belah pihak. Partai Mandela berkuasa di Afrika Selatan dan PLO-nya Arafat (yakni Fatah) masih mengendalikan Tepi Barat. Karenanya ada faktor kehangatan.

Alasan kedua mengapa Afrika Selatan memutuskan untuk melakukan ini adalah kecurigaan bersama terhadap Barat. Rezim apartheid Afrika Selatan didukung oleh AS dan Inggris, secara langsung dan diam-diam. Mereka terus memveto sanksi PBB atas Afrika Selatan.

Barat sekarang melakukan hal yang sama dengan Israel. Banyak orang Afrika Selatan melihat Israel sebagai konstruk Barat, boneka Barat di Asia Barat. Jadi mereka bersimpati dengan Palestina

Alasan ketiga mengapa Afrika Selatan mengajukan kasus ini terhadap Israel adalah pertimbangan politik. Ada sekitar 22 negara Arab di dunia, termasuk dua di Afrika utara. Tapi Israel hanyalah satu negara. Jika Anda menginginkan pinjaman atau investasi, negara-negara Arab adalah pilihan yang lebih baik.

Saya tidak mengatakan bahwa persoalan prinsip tidak ada. Ini bukan semata-mata tentang prinsip-prinsip karena Afrika Selatan juga pernah mengabaikan Mahkamah Internasional. Pada tahun 2015 ketika diktator Sudan Omar Al-Bashir mengunjungi negara itu. Sebetulnya Mahkamah Internasional mengeluarkan surat perintah untuk penangkapan atas Bashir, tetapi Afrika Selatan tidak menangkapnya.

Hal yang sama juga pada 2023, Afrika Selatan menjadi tuan rumah KTT Bricks. Presiden Putin dari Rusia seharusnya datang. Juga ada surat perintah penangkapan atas Putin dari Mahkamah Internasional, tetapi Afrika Selatan mengatakan Putin lah bukan masalah, meskipun ternyata Putin tidak datang.

Setidaknya kita paham masalahnya. Kemungkinannya adalah gugatan hukum ini akan sama, banyak berita utama di mana-mana, mungkin banyak momen memalukan, tetapi pada akhirnya sedikit ada perubahan di lapangan. Tapi kita yakin perjuangan membebaskan apa pun, termasuk Palestina, selalu dimulai dari titik nol, kapan dan di mana saja.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow