Kemarin Soenarko Pimpin Demo Lengserkan Jokowi, Hari Ini Adian

Soenarko tidak tampak dalam unjuk rasa kali ini. Salah satu tokoh yang tampil di atas mobil komando, yakni politikus Adian Napitupulu.

Kemarin Soenarko Pimpin Demo Lengserkan Jokowi, Hari Ini Adian

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang unjuk rasa terus digelar di sejumlah obyek vital DKI Jakarta.

Pada Senin (18/3/2023), massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen (Purn) Soenarko memimpin unjuk rasa itu.

Pria yang pernah terjerat perkara dugaan kepemilikan senjata api berkaitan dengan makar itu menuding Presiden Joko Widodo merupakan sutradara di balik dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

Baca juga: Pimpin Demo di KPU, Eks Danjen Kopassus Soenarko: Sutradara Kecurangan Pilpres 2024 Ini Jokowi!

"Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi. KPU itu hanya operator," ujar Soenarko kepada wartawan di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

Massa yang berjumlah sekitar 300 orang ada yang membawa dua spanduk besar berisi tuntutan agar Presiden Jokowi dilengserkan.

"Tumbangkan dan Adili Jokowi. Pecat Ketua KPU RI dan Ketua Bawaslu RI," begitu tulisan spanduk yang dibentangkan di mobil komando.

Pada Selasa (19/3/2023), massa yang juga mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi kembali berunjuk rasa. Tetapi, kali ini depan gedung MPR/DPR menjadi arenanya.

Soenarko tidak nampak dalam unjuk rasa kali ini. Salah satu tokoh yang tampil di atas mobil komando, yakni politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu.

Adian mengundang sejumlah pedemo untuk audiensi di dalam gedung wakil rakyat itu untuk berdiskusi soal hak angket.

Baca juga: Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

"Fraksi PDI-P mau mendengar apa yang mau diperjuangkan bersama-sama kami. Yang mau hak angket, angkat tangan!" perintah Adian dari atas mobil komando.

Sontak, ada banyak tangan mengepal yang terangkat.

Adian mengangguk-angguk, lalu meminta para pedemo memikirkan apa dasar pemikiran, dasar hukum, tujuan, dan pertimbangan atas tuntutan pengguliran hak angket.

"Banyak yang harus kita bicarakan. Untuk itu, kami diminta ke depan (gedung DPR) dan menjemput perwakilannya untuk kita bicara di dalam, setuju tidak?" tanya Adian lagi.

Pedemo kompak menjawab 'setuju' dengan keras.

Pengamatan Kompas.com pukul 18.16 WIB, para pedemo tengah menyantap hidangan buka puasa mereka.

Suasana mulai kondusif setelah sebelumnya kedua kubu yang pro-kontra pemerintah saling melempar botol ke arah satu sama lain.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow