Hipertensi Sering Tak Menunjukkan Gejala yang Jelas,Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

- Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri tubuh meningkat secara konsisten. Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara kontraksi). Tekanan darah dinyatakan dalam milimeter raksa (mmHg). Tekanan sistolik merupakan angka pertama...

Hipertensi Sering Tak Menunjukkan Gejala yang Jelas,Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri tubuh meningkat secara konsisten.

Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara kontraksi).

Tekanan darah dinyatakan dalam milimeter raksa (mmHg).

Tekanan sistolik merupakan angka pertama dalam pembacaan tekanan darah dan mencerminkan tekanan pada dinding arteri saat jantung berkontraksi atau memompa darah ke seluruh tubuh.

Sementara tekanan diastolik merupakan angka kedua dan mencerminkan tekanan pada dinding arteri saat jantung beristirahat di antara kontraksi.

Baca juga: 7 TIPS Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cara Alami, Penderita Diabetes Lakukan Hal Ini

Tekanan darah normal biasanya diukur dalam bentuk "sistolik/diastolik".

Angka normal tekanan darah adalah sekitar 120/80 mmHg.

  • Normal: Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg.
  • Prehipertensi: Tekanan darah antara 120/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.
  • Hipertensi Tingkat 1: Tekanan darah antara 140/90 mmHg hingga 159/99 mmHg.
  • Hipertensi Tingkat 2: Tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih tinggi.

Dalam laman Mayo Clinic, tekanan darah yang lebih dari 180/120 mmHg dianggap sebagai kondisi darurat atau krisis hipertensi.

Mengenal penyebab hipertensi

Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, gaya hidup tidak sehat (seperti diet tinggi garam, kekurangan aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan), merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan usia.

Mengetahui dampak hipertensi

Apabila hipertensi tidak diatasi maka bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius termasuk penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Rutin Minum Air Rebusan Daun Kelor hingga Daun Salam

Tanda-tanda hipertensi

WHO menyebutkan apabila mayoritas pasien hipertensi tak merasakan gejala apapun.

Diyakini jika sebanyak 46 persen orang dewasa yang mengidap hipertensi tak menyadari jika mereka mengalami hipertensi.

Hipertensi sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya.

Namun, hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ dalam jangka panjang.

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin terkait dengan hipertensi termasuk:

  1. Sakit kepala: Hipertensi yang parah dapat menyebabkan sakit kepala yang intens, terutama di bagian belakang kepala.
  2. Pusing: Perasaan pusing atau pingsan dapat terjadi pada beberapa individu dengan tekanan darah tinggi.
  3. Nyeri dada: Hipertensi yang parah dapat menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan, terutama selama aktivitas fisik.
  4. Napas pendek: Kondisi ini dapat muncul akibat tekanan darah tinggi yang mempengaruhi jantung dan paru-paru.
  5. Gangguan penglihatan: Hipertensi dapat menyebabkan perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau bintik-bintik hitam di depan mata.
  6. Sangat lelah atau lemas: Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang membebani jantung.
  7. Peningkatan detak jantung: Detak jantung yang cepat atau tidak teratur bisa menjadi gejala tekanan darah tinggi.
  8. Sering berkemih: Hipertensi dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan seringnya buang air kecil.
  9. Sesak napas: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan mempengaruhi sistem pernapasan.
  10. Gangguan kecemasan: Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan masalah dengan konsentrasi, kecerdasan, atau gejala kecemasan.

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu terkait langsung dengan hipertensi dan beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin tidak mengalami gejala apapun.

Karena itu, pengukuran tekanan darah secara teratur sangat penting, terutama jika sobat sehat memiliki faktor risiko untuk hipertensi seperti riwayat keluarga, usia lanjut, obesitas, kurang aktivitas fisik, atau kebiasaan merokok.

Jika sobat sehat mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan pengelolaan yang tepat.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow