The Wild Robot: Cerita Klasik yang Indah dan Mengharukan
TEMPO.CO, Jakarta – Film The Wild Robot tayang dalam format 2D di seluruh bioskop di Indonesia mulai Jumat, 11 Oktober 2024. Karya terbaru dari DreamWorks Animation ini mengangkat kisah tentang kekuatan kasih sayang, keberanian, dan arti keluarga.
Film animasi ini merupakan adaptasi dari novel karya Peter Brown berjudul The Wild Robot yang telah memenangkan banyak penghargaan dan menjadi buku terlaris nomor satu di New York Times. Film The Wild Robot dipimpin oleh penulis-sutradara Chris Sanders yang sebelumnya menggarap How To Train Your Dragons. Lupita Nyong’o, Pedro Pascal, dan Kit Connor dipercaya menjadi pengisi suara karakter utama The Wild Robot.
Sinopsis The Wild Robot
The Wild Robot mengikuti petualangan sebuah robot ROZZUM unit 7134, disingkat Roz (Lupita Nyong’o) yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Roz harus belajar beradaptasi dengan lingkungan yang keras dan berbeda dari tempat ia diciptakan.
The Wild Robot. Dok. DreamWorks Animation/Universal Pictures
Secara perlahan Roz mulai dapat membangun hubungan dengan hewan-hewan di pulau tersebut dan bersahabat dengan seekor rubah bernama Fink (Pedro Pascal) juga menjadi sosok seperti orang tua dari seekor angsa yatim piatu bernama Brightbill (Kit Connor).
Perjalanan Roz bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk menemukan jati diri dan hubungan tak terduga dengan satwa liar di pulau tersebut, termasuk seekor angsa yatim piatu yang ia pelihara seperti anaknya sendiri.
Review The Wild Robot
Meski ceritanya klasik, film ini mampu memadukan unsur tradisional dan modern dengan sangat baik. Visual alam yang mendominasi film ini begitu memukau dan memanjakan mata. Setiap frame The Wild Robot dibuat dengan cermat, menampilkan perpaduan unik antara gaya pelukis dan kecakapan teknologi yang membuatnya berbeda dalam lanskap animasi.
The Wild Robot. Dok. DreamWorks Animation/Universal Pictures
Chris Sanders berhasil mengemas adegan-adegan emosional tanpa perlu banyak dialog. Salah satu adegan yang paling berkesan sekaligus menyentuh ketika Brightbill akhirnya bisa mengatasi kelemahannya dan Roz merelakannya. Tanpa perlu mendramatisasi berlebihan, momen tersebut cukup membuat mata berkaca-kaca, ditambah dengan iringan lagu ‘Kiss The Sky’ yang dinyanyikan Maren Morris.
The Wild Robot juga memberikan banyak pelajaran bermakna. Walaupun terkesan seperti film animasi untuk anak-anak, cerita The Wild Robot terasa relate dengan orang dewasa yang mungkin sedang mengalami krisis percaya diri. Brightbill berjuang menghadapi tantangan untuk menjadi bagian dari keluarga dan identitasnya.
The Wild Robot. Dok. DreamWorks Animation/Universal Pictures
Film ini menekankan pentingnya kebersamaan dan nilai kebaikan dalam kesulitan, ketahanan yang diperlukan untuk beradaptasi, seluk-beluk menjadi orang tua, navigasi emosional dari kehilangan, dan hubungan antara alam dan teknologi.
Hubungan yang manis juga ditampilkan melalui kisah persahabatan Roz dan Fink. Kehidupan Fink yang penuh kesendirian diperkuat oleh persepsi penduduk pulau yang menganggapnya sebagai penjahat. Dinamika Fink dengan Roz bertransisi dari musuh menjadi teman saat ia mengalami kebaikan Roz, semakin menambah warna film ini.
“Selain keindahan visual dan cerita petualangan, film ini juga akan menyuguhkan pesan moral yang mendalam tentang kekuatan seorang ibu dan pentingnya dukungan dari support system di sekitarnya. Film ini mengingatkan kita bahwa keluarga tidak selalu tentang hubungan darah, tetapi tentang bagaimana cinta dan dukungan diberikan dengan tulus,” kata Julius Daniel Suhakri, Head of Marketing Universal Pictures Indonesia.
Pilihan Editor: Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah