Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

Andropause adalah menopause pada pria yang melibatkan perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh usia.

Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause adalah hal yang dialami wanita ketika memasuki usia paruh baya. Pada perempuan, hal ini ditandai dengan beberapa hal, di antaranya ketidakteraturan siklus menstruasi dan berujung pada berhentinya haid secara permanen. Namun tak hanya perempuan, laki-laki juga mengalami hal serupa.

Pada laki-laki, kondisi itu disebut andropause. Dilansir dari Healthline andropause adalah menopause pada pria yang melibatkan perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh usia. Pria yang mengalami andropause punya gejala kekurangan kadar hormon testosteron.

Andropause umumnya terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Berbeda dengan menopause pada wanita, andropause tidak terjadi pada semua pria. Secara umum, andropause disebabkan oleh bertambahnya usia atau memasuki usia paruh baya. Namun, andropause juga bisa dipengaruhi oleh osteoporosis, yang merupakan kondisi melemah dan rapuhnya tulang. Seperti pada pria. osteoporosis juga mempengaruhi menopause pada wanita.

Menopause pada pria bisa berdampak masalah fisik, seksual, dan psikologis. Masalah-masalah tersebut biasanya memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Gejala andropause diantaranya melemahnya fisik, kesulitan berkonsentrasi, insomnia, pengurangan massa otot, disfungsi ereksi hingga menurunnya libido.

penurunan kadar hormon seks. Biasanya terjadi pada pria berusia antara 40 dan 60 tahun, menyebabkan gairah seks yang rendah, penambahan berat badan, kehilangan otot, dan perubahan suasana hati. Kekurangan testosteron adalah penyebab di balik gejala-gejala ini.

Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron menurun. Dilansir dari BodyLogicMD setelah usia 40 tahun, produksi testosteron menurun dengan kecepatan sekitar satu persen per tahun. Menopause pada pria adalah proses yang normal. Meskipun biasanya terjadi setelah usia 40 tahun, menopause juga bisa terjadi pada pria yang lebih muda.

Satu-satunya cara untuk memperlambat proses ini adalah dengan tetap aktif secara fisik dan makan makanan yang seimbang. Andropause bisa dicegah dengan melakukan kebiasaan hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan yang sehat, kualitas tidur yang baik, segera mengatasi penyakit yang diderita, menghindari keracunan dan tidak merokok berlebihan.

Namun itu juga tidak cukup, karena bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan, seperti genetika dan kondisi kesehatan tertentu.

Bagaimana menangani Andropause?

Karena andropause disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, maka andropause juga dapat diobati dengan memasukkan hormon yang diperlukan ke dalam tubuh. Dikutip dari Dallas Cosmetic Center, perawatan ini dikenal sebagai terapi penggantian hormon, atau HRT. Ada banyak cara untuk memberikan terapi penggantian hormon, seperti pil hormon, koyo, krim, dan supositoria.

Namun, metode yang lebih disukai adalah yang disebut dengan teknik penempatan hormon HRT. Dengan menggunakan pendekatan ini, dosis hormon esensial yang telah disesuaikan akan disuntikkan langsung ke dalam tubuh di bokong bagian atas. Pasien yang menjalani perawatan ini akan diminta untuk kembali ke kira-kira setiap 4 - 6 bulan untuk mendapatkan dosis hormon yang baru, serta tes darah secara teratur untuk memastikan hormon seimbang dengan sempurna.

Apa pun metode perawatannya, selalu disarankan selalu menerapkan gaya hidup sehat untuk memaksimalkan hasil dapatkan. Pola makan dan olahraga yang tepat dapat meningkatkan manfaat HRT secara drastis dengan meningkatkan kesehatan dan fungsi alami tubuh. Selain itu, juga dapat membantu mengurangi beberapa gejala andropause dengan cepat, termasuk kelelahan dan depresi.

YOLANDA AGNE | YAYUK WIDIYARTI

Pilihan Editor: Apakah Menopause Terjadi pada Pria?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow