Informasi Terpercaya Masa Kini

Ketahui Batas Waktu Screen Time untuk Anak yang Ideal dari Usia 2-12 Tahun

0 9

Screen time atau waktu bermain HP menjadi salah satu topik yang kerap dibahas karena berhubungan dengan perkembangan anak, Bunda. Lantas, kapan batas waktu screen time yang ideal?

Kemajuan teknologi membuat Bunda dan Ayah menjadi lebih mudah melakukan berbagai hal. Tidak hanya itu, Si Kecil juga akan mendapatkan permainan yang beragam.

Meskipun penggunaan teknologi bisa memberikan manfaat yang edukatif pada anak, durasi screen time yang berlebihan berisiko mengganggu kesehatan serta tumbuh kembang Si Kecil. Selain itu, tidak semua anak diperbolehkan untuk bermain handphone, Bunda.

Kapan sebaiknya mengenalkan gadget pada anak?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan pemberian gadget pada anak di bawah usia dua tahun. Hal ini juga diterapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Bukan tanpa alasan, anak-anak yang masih berusia 0-24 bulan memerlukan komunikasi yang bersifat dua arah. Sementara itu, bermain gadget menggunakan komunikasi searah yang akan berdampak negatif bagi perkembangan anak.

“Menurut IDAI, anak dengan usia 0-24 bulan atau dua tahun tidak diperbolehkan mendapatkan screen time atau bermain gadget. Pada usia ini, anak harus mendapatkan stimulasi dua arah,” ungkap Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial di RS Hermina Bekasi, dr. Rita Andriyani, Sp.A, kepada HaiBunda, belum lama ini.

Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Screen Time Berlebihan Menurut Pakar

Dilansir dari laman Motherly, banyak orang tua yang memutuskan untuk memberikan anak gadget sendiri ketika mereka berusia 10 tahun. Tidak hanya itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa usia ini menjadi usia rata-rata anak Amerika mendapatkan gadget pertama mereka.

Meski begitu, hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Tidak sedikit peneliti yang menyarankan agar Bunda menunda penggunaan ponsel serta media sosial hingga anak memasuki usia remaja.

Batas waktu main HP untuk anak yang ideal dari usia 2-12 Tahun

WHO serta IDAI menyarankan agar anak usia dua sampai lima tahun bisa diberikan screen time dengan waktu yang terbatas. Dokter Rita menyebut waktu yang dianjurkan adalah satu jam dengan tetap didampingi oleh orang tua.

“Jika anak sudah berusia di atas dua tahun, mereka boleh mendapatkan screen time selama satu jam per harinya dengan pendampingan oleh orangtua atau pengasuh. Screen time terlalu lama bisa membuat anak jadi tidak mau makan, belajar, serta bermain,” sambungnya.

Dikutip dari laman Verywell Mind, American Academy of Pediatrics (AAP) pernah menyarankan untuk membatasi screen time pada anak usia enam tahun ke atas maksimal dua jam per hari.

Dampak penggunaan gadget berlebihan pada anak

Terdapat beberapa dampak penggunaan gadget berlebihan yang terlihat pada anak, Bunda. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:

1. Gangguan Perkembangan Kognitif

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial IDAI, Prof. DR Dr Ahmad Suryawan, SpA(K) mengungkap bahwa banyak penelitian yang menyebut kelebihan bermain gadget bisa menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan, termasuk perkembangan kognitif.

“Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa screen time pada anak yang berlebihan di masa usia dini dengan gangguan kognitif, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi-sosial. Jadi ini sudah tidak bisa dibantahkan karena ini bukan pendapat pribadi personal, tapi ini sebuah studi yang banyak,” jelasnya dalam webinar ‘Urgensi Regulasi Screen Time untuk Keseimbangan Tumbuh Kembang Anak’, beberapa waktu lalu.

2. Gangguan Perilaku

Menurut Sudheer Kumar Muppalla, dkk, dalam penelitiannya yang berjudul Effects of Excessive Screen Time on Child Development: An Updated Review and Strategies for Management, penggunaan layar yang berlebihan bisa menyebabkan masalah dalam perkembangan sosial-emosional, termasuk gangguan tidur, depresi, serta kecemasan.

Tidak hanya itu, penelitian juga menjelaskan bahwa screen time berlebihan dapat mengganggu pemahaman emosional anak, mendorong perilaku agresif, dan menghambat kompetensi sosial-emosional.

3. Memicu Obesitas

Dokter Wawan mengungkap anak yang melakukan screen time berlebihan bisa berisiko mengalami peningkatan pada indeks massa tubuhnya. Jika ini terjadi, maka anak akan mengalami peningkatan berat badan di usia selanjutnya.

Dokter Wawan menjelaskan bahwa penelitian menyebut durasi screen time dua jam masih bisa menyebabkan anak mengalami obesitas. Terlebih Si Kecil melakukan screen time sambil makan.

“Ketika menggunakan durasi dua jam screen time-nya, ternyata masih ada peningkatan obesitas. Ini pengaruhnya signifikan kalau ada paparan iklan makanan. Ditambah screen time saat anak makan. Screen time saat makan itu faktor tidak langsung anak terpicu obesitas. Jadi hati-hati,” ujarnya.

4. Gangguan Mata

Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia (CHOP), Ayesha Malik, OD, menyebut terlalu banyak screen time bisa berisiko pada penglihatan anak. Salah satu kondisi yang kerap terlihat adalah mata lelah.

Mata lelah ditandai dengan kaburnya penglihatan, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman pada mata. Anak yang mungkin mengalami hal ini juga bisa saja mengalami nyeri mata.

“Mata kita perlu istirahat dari fokus jarak dekat. Anak-anak dapat lupa waktu saat asyik dengan gadget,” tuturnya.

Cara membatasi penggunaan gadget pada anakIlustrasi Anak Main Gadget/Foto: iStock

Psikolog dan Peneliti Media Anak-anak, Claire Christensen, mengungkapkan beberapa cara yang bisa dilakukan Bunda untuk membatasi penggunaan gadget pada anak. Berikut ini deretannya dikutip CNBC Make It:

1. Tetapkan aturan

Claire mengatakan bahwa Bunda dan Ayah harus menerapkan aturan yang jelas tentang kapan dan berapa lama Si Kecil boleh menggunakan gadget. Selain itu, bantu mereka untuk mendapatkan konten yang berkualitas.

“Penelitian menunjukkan anak-anak cenderung tidak memiliki masalah terkait penggunaan gadget, jika orang tua mereka mempunyai aturan,” ujarnya.

2. Alihkan perhatian anak

Bunda dan Ayah bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget dengan melakukan aktivitas lain. Misalnya saja tawarkan pilihan makanan atau minuman sebagai penarik perhatian.

Bunda dan Ayah juga dapat bermain atau membaca buku bersama anak. Hal ini juga bisa menjadi waktu untuk orangtua dan anak melakukan bonding.

3. Waspadai tontonan berdurasi pendek

Ada banyak penelitian yang menunjukkan video berdurasi pendek, seperti TikTok berdurasi 60 detik hingga video YouTube berdurasi 10 menit, berdampak negatif meskipun memberikan kepuasan tersendiri pada anak.

“Video pendek memberikan pengaruh yang kuat bagi anak-anak, sehingga membuat mereka lebih sulit untuk berhenti menonton,” kata Claire.

Oleh karena itu, arahkan Si Kecil untuk menonton konten yang lebih panjang, seperti acara TV yang narasinya dirangkai dalam episode berdurasi 30 menit.

Pilihan Redaksi

  • 6 Tanda Anak Punya “TikTok Brain”, Efek Sering Menonton Video Pendek
  • Anak Terlalu Banyak Screentime Bikin Kemampuan Sosialisasinya Buruk? Ini Penjelasannya
  • Jawaban Nikita Willy saat Ditanya soal Beri Anak Screentime dan Makanan Manis

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment