Cara Diet Sukses Pangkas BB 40 Kg Setelah Melahirkan dengan Clean Eating
Bunda sedang berjuang turun berat badan setelah melahirkan? Ada kisah diet yang berhasil turun berat badan 40 kg setelah melahirkan dengan metode clean eating.
Mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak Bunda. Namun untuk wanita bernama Truong Ai Thu, seorang ibu berusia 28 tahun, metode clean eating menjadi kunci suksesnya dalam menurunkan berat badan hingga 40 kg hanya dalam waktu 6 bulan.
Tak hanya berhasil memangkas bobot tubuh, ia juga menjaga kesehatan serta kualitas ASI untuk bayinya. Bagaimana tidak, saat Bunda menerapkan metode clean eating maka hanya boleh mengonsumsi makanan alami dan sehat tanpa bahan tambahan, seperti pengawet dan olahan lainnya.
Bahkan selebriti seperti Prilly Latuconsina juga berhasil menurunkan berat badan sebanyak 12 kg berkat clean eating. Apa Bunda juga tertarik mencobanya?
Baca Juga : 5 Cara Diet Anti Gagal dari Ahli Gizi, BB Ideal dan Tubuh SehatKisah diet Truong Ai Thu dengan clean eating
Mari kita simak yuk perjalanan diet Truong Ai Thu yang berhasil menurunkan berat badan dengan metode clean eating.
Pernah minum obat diet
Truong Ai Thu diketahui bekerja sebagai freelancer. Sebenarnya ia sudah lama menghadapi masalah berat badan sejak remaja.
Berbagai cara ekstrem pun telah dicoba, seperti mengonsumsi pil pelangsing, teh, hingga kopi penurun berat badan. Sayangnya, metode tersebut justru berdampak buruk pada kesehatannya.
Begitu berhenti mengonsumsinya, berat badan kembali naik dengan cepat dan ia sering merasa lemas serta pusing. Tidak berhenti di situ, Thu juga pernah mencoba diet keto dan berhasil menurunkan 12 kg.
Mencoba diet keto tapi tidak berhasil
Diet keto berfokus pada konsumsi lemak dan protein sambil membatasi karbohidrat, memanfaatkan sistem cadangan yang disebut ketosis, di mana hati menggunakan lemak untuk menghasilkan energi. Rencana makan ini sangat membatasi banyak kelompok makanan, termasuk biji-bijian, buah-buahan, sayuran bertepung, banyak produk susu, dan bahkan beberapa kacang yang mengandung karbohidrat.
Orang yang mengikuti diet ini diharuskan mengonsumsi banyak susu dan daging berlemak. Thu menjalani diet ketat dengan membatasi asupan karbohidrat.
Faktanya, diet keto yang dijalani Thu hanya memberikan hasil jangka pendek. Setelah berhenti, berat badannya kembali melonjak dalam waktu singkat.
Berat badan naik 28 kg saat hamil
Setelah menikah dan hamil, Thu semakin fokus pada kesehatannya. Saat usia kehamilan mencapai 28 minggu, berat badannya sudah bertambah 20 kg.
Menjelang persalinan, berat badannya naik hingga 88 kg. Angka ini jauh dari target awalnya untuk hanya naik 10 sampai 12 kg selama kehamilan.
“Saya berharap hanya naik sekitar 10 sampai 12 kg selama hamil agar saya tidak kehilangan bentuk tubuh tapi pada akhirnya, berat badan saya naik 28 kg,” kata Thu dilansir dari VN Express.
Setelah melahirkan, Thu merasa kecewa dengan perubahan bentuk tubuhnya yang penuh stretch mark dan kulit mengendur. Kondisi tersebut membuatnya enggan keluar rumah dan akhirnya memutuskan untuk berbenah diri.
Pilih metode clean eating untuk menurunkan berat badan
Setelah melakukan banyak riset, Thu memutuskan untuk menjalani pola makan clean eating. Berbeda dengan diet ketat lainnya, metode ini lebih menekankan konsumsi makanan alami dan sehat, tanpa mengorbankan kebutuhan nutrisi tubuh maupun produksi ASI.
Metode clean eating berfokus pada konsumsi makanan utuh yang minim pemrosesan, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak, serta lemak sehat. Di sisi lain, metode ini menghindari makanan cepat saji, makanan olahan, gula tambahan, dan camilan kemasan.
Meski menghindari makanan olahan, Thu tidak sepenuhnya menghilangkan makanan yang digoreng. Ia memilih menggunakan minyak zaitun untuk memasak dan menambahkan bumbu rendah kalori agar tetap memenuhi kebutuhan lemak sehat untuk metabolisme tubuh.
Ditambah dengan menyusui eksklusif, ia berhasil menurunkan berat badan secara signifikan. Dalam 6 bulan setelah melahirkan, berat badan Thu turun drastis dari 78 kg menjadi 48 kg. Lingkar pinggangnya menyusut dari 90 cm menjadi 63 cm, dengan perut bagian bawah yang jauh lebih ramping.
Diet tanpa olahraga berat
Keberhasilan Thu menurunkan berat badan tidak melibatkan olahraga intensif. Ia mengaku sibuk mengurus bayi sehingga sulit punya waktu menurunkan berat badan.
âSaya sibuk mengurus bayi, jadi tidak punya waktu untuk berolahraga khusus. Namun saya tetap aktif melalui pekerjaan rumah tangga sehari-hari,â ujarnya.
Bagi Bunda yang baru melahirkan, aktivitas sehari-hari seperti naik turun tangga, membersihkan rumah, atau sekadar mendorong kereta bayi bisa menjadi alternatif olahraga ringan. Jika memiliki waktu lebih luang, aktivitas seperti yoga, meditasi, berenang, jalan kaki, atau bersepeda bisa menjadi pilihan efektif untuk membantu menurunkan lemak perut.
Menyusui membantu menurunkan berat badan
Studi klinis juga menunjukkan bahwa menyusui eksklusif, ditambah pola makan sehat dan aktivitas fisik ringan, dapat membantu Bunda menurunkan berat badan lebih cepat tanpa memengaruhi kualitas ASI. Menyusui bahkan dapat membakar hingga 300 kalori per hari, tergantung kondisi tubuh masing-masing.
Selain itu, menyusui merangsang kontraksi rahim, membantu mengecilkan ukuran rahim kembali ke kondisi semula serta mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium. Studi klinis menunjukkan bahwa ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 sampai 18 bulan pertama cenderung mengalami pengurangan ukuran pinggang dan pinggul, serta kenaikan berat badan lebih sedikit dibandingkan dengan Bunda yang memberikan susu formula.
Tetap punya cheat day
Kunci keberhasilan Thu adalah konsistensi dan sikap realistis. Meski disiplin dengan pola makan sehat, ia tetap memberikan dirinya kelonggaran sesekali.
Cheat day atau hari di mana ia bisa menikmati makanan favorit bersama teman-teman menjadi caranya mengatasi rasa bosan dan stres. Ini juga menjadi kunci keberhasilan dietnya.
âSemua butuh waktu dan usaha. Jangan terlalu memaksakan diri, nikmati prosesnya,â pesan Thu.
Ia menambahkan bahwa masa pascamelahirkan adalah waktu emas untuk memulai perubahan dan memperbaiki pola makan. Dengan pendekatan ilmiah yang sehat, Bunda dapat mengembalikan bentuk tubuh tanpa mengorbankan kesehatan diri sendiri dan bayinya.
Kini dengan berat badan stabil di angka 48 kg, Thu merasakan peningkatan kepercayaan diri dan kebahagiaan dalam hidupnya.
âDi mana pun saya pergi, orang-orang memuji saya, âKamu terlihat langsing, tapi bayimu sehat sekali.â Itu membuat semua usaha saya terasa sangat berharga,â tutupnya dengan senyum bangga.
Pilihan Redaksi
- Cara Diet Bunda 3 Anak Sukses Turunkan BB 28 Kg dengan Makan 5 Kali Sehari
- Cara Diet Sukses Orang Terberat di Dunia, Turunkan BB Lebih dari 500 Kg!
- Penyanyi Meghan Trainor Sukses Pangkas BB 27 Kg, Ini Cara Dietnya
Jika tertarik mencoba metode clean eating, mungkin kisah diet Truong Ai Thu bisa menginspirasi. Namun ingat, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mencoba metode diet apa pun.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!