4 Risiko Mengonsumsi Biji Pepaya Secara Berlebihan
TEMPO.CO, Jakarta – Biji pepaya mengandung polifenol dan flavonoid yang menjadi antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Antioksidan ini dapat melawan radikal bebas penyebab penyakit untuk mencegah stres oksidatif dan menangkal penyakit kronis, seperti ginjal dan diabetes.
Namun, biji pepaya harus dikonsumsi dengan jumlah kecil lebih dahulu dan bertahap tingkatkan dosisnya untuk menghindari efek samping. Selain itu, sebelum mengonsumsi biji pepaya, harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter gizi agar mengetahui dosis yang tepat.
Mengonsumsi biji pepaya yang berlebihan dapat memiliki efek buruk lantaran konsentrasi senyawanya tinggi, seperti agen antijamur dan antelmintik. Akibatnya, wanita hamil, ibu menyusui, atau seseorang dengan kondisi medis tertentu harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu. Biji pepaya juga mengandung beberapa risiko kesehatan ketika dikonsumsi berlebihan.
Berikut adalah risiko mengonsumsi biji pepaya secara berlebihan:
1. Menurunkan Kesuburan
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa biji pepaya dapat mengurangi kesuburan. Satu studi membuktikan, pemberian ekstrak biji pepaya dosis besar kepada monyet menyebabkan azoospermia yang ditandai dengan kurangnya sperma dalam air mani.
Studi ini menunjukkan hubungan konsumsi biji pepaya dengan kerusakan sperma pada pria. Namun, studi dengan subjek manusia terkait penurunan kesuburan dengan biji pepaya masih diperlukan untuk mendukung data yang telah ada.
2. Mengancam Beragam Manfaat Kesehatan
Biji pepaya mengandung benzil isothiocyanate yang berhubungan dengan sejumlah manfaat kesehatan, terutama pencegahan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan, ancaman terhadap kesehatan tersebut ditemukan,jika mengonsumsi biji pepaya dalam jumlah besar.
Pada satu studi tabung reaksi menunjukkan, pemberian benzil isothiocyanate langsung ke sel seseorang menyebabkan kerusakan signifikan pada DNA. Namun, penulis mencatat bahwa pemberian benzil isothiocyanate kepada tikus hidup tidak memiliki efek yang sama. Akibatnya, penelitian atau studi lain masih dibutuhkan lebih banyak untuk memperkuat kesimpulan.
3. Merusak DNA dan Hati
Dalam penelitian dengan subjek hewan, biji pepaya mengekstraksi sel hati yang rusak dan menyebabkan cedera hati kronis sehingga terjadi sirosis. Dokter Philips menyampaikan, konsumsi biji pepaya yang berkepanjangan dapat menyebabkan sirosis,seperti pada hewan. S
aat ikan mengonsumsi biji pepaya, gerakannya menjadi tidak menentu dan mengalami pendarahan karena kerusakan di insang, kulit, hati, serta ginjal. Namun, risiko lebih buruk dari konsumsi biji pepaya adalah merusak DNA lantaran mengandung isothiocyanates. Kerusakan DNA juga dapat merusak organ sehingga berpotensi mengalami kanker.
4. Mengganggu Siklus Menstruasi
Buah dan biji pepaya tidak menyebabkan menstruasi berjalan lancar. Menurut ahli hepatologi, biji pepaya bukan metode kontrasepsi yang direkomendasikan atau disetujui pada wanita.
Saat biji pepaya diberi makan kepada tikus betina, menstruasi menjadi tidak teratur. Biji pepaya juga membuat tikus tersebut mengalami kerusakan di rahim. Dengan demikian, biji pepaya dapat dikonsumsi hanya dengan jumlah kecil dan tidak berlebihan.
NDTV | HEALTHLINE | TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: Sederet Alasan Kita Perlu Sering Makan Pepaya