Menko Airlangga Sebut Harga Tiket Pesawat Diskon hingga 13% saat Lebaran
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah akan memberikan diskon tarif pesawat pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 mencapai 10% hingga 13%. Namun, besaran penurunan harga tarif tiket pesawat secara detail akan diumumkan Kementerian Perhubungan.
Airlangga menyampaikan, diskon harga tiket pesawat akan berlaku selama dua pekan. Libur Lebaran 2025 akan berlangsung selama 11 hari berturut-turut yakni pada 28 Maret sampai 7 April 2025.
“Jadwal pemberlakuan diskon tarif pesawat akan ditentukan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (28/2).
Menurut dia, pemerintah belum secara resmi menetapkan diskon tarif tiket pesawat hari ini. Namun, ia menjelaskan skema penekanan harga tiket pesawat pada Lebaran 2025 tidak berbeda dengan yang dilakukan pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Penurunan harga tiket pesawat domestik pada Nataru 2024/2025 dilakukan dengan memberikan sejumlah insentif kepada maskapai. Kementerian Perhubungan, antara lain memangkas semua jenis retribusi bandara yang ditanggung penumpang penerbangan hingga 50% pada 19 Desember hingga 3 Januari 2025.
Pada periode yang sama, PT Pertamina sesuai permintaan pemerintah, juga menurunkan harga bahan bakar pesawat Avtur sebesar 7% di 19 bandara.
“Rincian skema penurunan harga tiket pesawat banyak, bukan hanya terkait avtur. Bukan komponen biaya apa yang turun, tapi yang penting adalah berapa besaran diskon harga tiket pesawat pada Lebaran 2025,” katanya.
Menteru Perhubungan Dudy Purwagandhi sebelumnya mengaku belum mendiskusikan soal kebijakan untuk memperbanyak pemasok atau multiprovider avtur di bandara. Harga avtur lokal yang lebih tinggi 43% dari negara lain di Asia Tenggara disinyalir akibat monopoli oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Namun, ia mengatakan, Pertamina telah berkontribusi menurunkan harga avtur selama Nataru 2024/2025 sebesar 7%. Pada saat yang sama, Dudy mengakui avtur merupakan komponen terbesar dalam struktur harga tiket pesawat di dalam negeri.
PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan harga avtur berkontribusi hingga 35% dari harga tiket pesawat. Dudy belum memastikan pengurangan harga avtur oleh Pertamina pada Nataru 2024/2025 telah menekan angka tersebut ke bawah 30% atau tidak.
“Yang pasti Pertamina ikut berpartisipasi dalam menurunkan harga tiket menjadi 10% lebih rendah dari kondisi normal,” katanya.